Mengumandangkan takbiran Idul Adha menjadi salah satu amalan yang biasanya dilakukan oleh kaum muslim selama hari raya tersebut berlangsung. Namun, mungkin tidak sedikit kaum muslim yang menyimpan pertanyaan tentang sampai kapan takbiran Idul Adha dikumandangkan?
Terkait dengan anjuran bertakbir di dalam Islam telah disampaikan di dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran. Tepatnya di dalam potongan Surat Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."
Sementara itu, disampaikan dalam buku 'Ensiklopedia Hadits Ibadah Shalat Sunnah dan Perkara Lain Mengenai Shalat' oleh Syamsul Rijal Hamid, takbiran Idul Adha merupakan salah satu sunnah. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
"Hiasi hari-hari rayamu dengan takbir" (HR. Thabrani dari Anas bin Malik r.a.).
Mengingat takbiran Idul Adha menjadi amalan sunnah, hendaknya kaum muslim untuk dapat mengisi hari raya tersebut dengan banyak-banyak bertakbir. Lantas sampai kapan takbiran Idul Adha boleh dikumandangkan? Berikut penjelasannya.
Ketentuan Waktu Takbiran Idul Adha
Terkait dengan takbiran Idul Adha, terdapat waktu-waktu yang lebih utama dalam mengerjakannya. Menurut buku 'Panduan Lengkap Ibadah: Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama' karya Muhammad Al-Baqir, saat Idul Adha disunnahkan untuk bertakbir sejak terbenamnya Matahari di tanggal 9 Dzulhijjah atau sebelum menjelang Idul Adha tiba. Kemudian takbir Idul Adha akan berakhir pada waktu setelah Ashar di tanggal 13 Dzulhijjah atau hari ketiga setelah Idul Adha.
Namun, terdapat pendapat lainnya yang menganjurkan takbir Idul Adha dilakukan pada saat setelah sholat Subuh Hari Arafah tiba di tanggal 9 Dzulhijjah. Lalu takbir dapat berakhir setelah sholat Subuh atau sholat Ashar di tanggal 13 Dzulhijjah.
Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan di dalam buku 'Sempurnakan Shalat Fardhu dengan Shalat Sunah' karya By Khalifa Zain Nasrullah bahwa sebenarnya ada perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait dengan dikumandangkannya takbiran Idul Adha.
Mayoritas ulama memberikan pendapat bahwa waktu takbir Idul Adha bisa dimulai pada saat waktu Subuh di Hari Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah. Sementara itu, berakhirnya takbir Idul Adha adalah di waktu Ashar di hari terakhir Tasyrik atau tanggal 13 Dzulhijjah.
Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa takbiran Idul Adha dapat dikumandangkan oleh kaum muslim sampai tanggal 13 Dzulhijjah di waktu setelah dilaksanakannya sholat Ashar.
Jadwal Takbiran Idul Adha
Mengingat waktu takbiran Idul Adha yang dipaparkan sebelumnya masih merujuk pada penanggalan dalam kalender Islam atau Hijriah, perlu untuk dikonversikan terlebih dahulu menjadi tanggal yang didasarkan pada kalender Masehi. Hal tersebut dapat diketahui salah satunya dengan melihat Kalender Hijriah 2024 yang diterbitkan secara resmi oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Apabila merujuk dari kalender tersebut, dapat diketahui bahwa batas akhir dikumandangkannya takbir Idul Adha pada 13 Dzulhijjah bertepatan dengan tanggal 20 Juni 2024. Sebagai cara untuk memudahkan kaum muslim untuk mengetahui waktu takbiran Idul Adha, berikut jadwalnya yang dapat dijadikan sebagai panduan:
9 Dzulhijjah 1445 Hijriah: Minggu, 16 Juni 2024
10 Dzulhijjah 1445 Hijriah: Senin, 17 Juni 2024
11 Dzulhijjah 1445 Hijriah: Selasa, 18 Juni 2024
12 Dzulhijjah 1445 Hijriah: Rabu, 19 Juni 2024
13 Dzulhijjah 1445 Hijriah: Kamis, 20 Juni 2024
Bacaan Takbir Idul Adha
Setelah mengetahui sampai kapan takbiran Idul Adha dikumandangkan, kaum muslim juga perlu untuk memahami secara lebih dekat mengenai bacaan takbirnya. Secara umum, takbir yang biasanya dikumandangkan pada saat Idul Adha ada yang bacaannya pendek dan juga panjang.
Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Panduan Muslim Sehari-hari' oleh DR KH M Hamdan Rasyid, MA, dan Saiful Hadi El-Sutha. Bacaan takbiran Idul Adha yang berwujud pendek biasanya dikumandangkan pada saat malam Idul Adha. Adapun bacaan takbir yang dimaksud adalah sebagai berikut:
اللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ . لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَاللَّهِ الْحَمْدُ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar. Laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar. Allaahu Akbar wa lillaahil hamd.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar, dan hanya bagi Allah segala puji."
Sementara itu, terdapat takbir Idul Adha dengan bacaan panjang. Berbeda dengan takbir pendek yang dikumandangkan pada saat malam Idul Adha, takbir Idul Adha panjang berkumandang sejak tanggal 9 Dzulhijjah dan baru berakhir di tanggal 13 Dzulhijjah nantinya.
Lantas bagaimana bacaan takbiran Idul Adha yang panjang? Mengutip dari buku buku 'Panduan Praktis Salat Wajib & Sunah' karya Abdul Bakir, SAg, begini takbir Idul Adha panjang yang dapat dikumandangkan oleh kaum muslim:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرَ اللهُ أَكْبَرُ, لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
وَلِلَّهِ الْحَمْد ×٣
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً, لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil hamdu (3×).
Allaahu akbar kabiira wal hamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiila. Laa ilaaha illallaahu wa laa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud diina wa lau karihal kaafiruun. Laa ilaaha illallaahu wahdahu, shadaqa wa'dahu, wa nasara'abdahu, wa a'azza jundahu wa hazamal ahzaaba wahdahu. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil hamdu.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah."
"Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala puji bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang, tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah, dengan ikhlas kami beribadah kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membenci. Tidak ada Tuhan melainkan Allah sendiri-Nya dan Dia mengusir musuh nabi-nabi-Nya dengan sendiri-Nya, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi-Nya segala puji."
Itulah tadi pembahasan mengenai sampai kapan takbiran Idul Adha dikumandangkan lengkap dengan bacaan takbirnya. Semoga informasi ini bermanfaat.
(par/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi