Takbiran tidak terlepas dari momentum Idul Adha, sehingga membuat kaum muslim berlomba-lomba untuk mengamalkannya. Takbiran Idul Adha biasanya dilantunkan selama kurun waktu tertentu, baik itu dilakukan seorang diri maupun beramai-ramai. Lantas, seperti apa tulisan arab takbiran Idul Adha? Sebagai panduan, simak uraiannya dalam artikel ini.
Di dalam buku 'Fiqh Covid-19' oleh Abdul Muta'ali, dijelaskan takbiran merupakan sebuah amal ibadah yang begitu dicintai oleh Allah SWT. Tidak hanya itu saja, takbiran juga dapat dimaknai sebagai wujud syiar yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh seluruh kaum muslim.
Kemudian turut dijelaskan juga takbiran yang biasanya dilakukan untuk menandai momentum Idul Fitri dan Idul Adha merupakan sebuah amalan sunnah. Anjuran untuk bertakbir dengan menyerukan nama Allah SWT bahkan telah tertuang di dalam Al-Quran dan juga As-Sunnah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itulah, takbiran Idul Adha hendaknya untuk bisa diamalkan bagi setiap muslim. Salah satunya dengan cara memahami tulisan Arab takbiran Idul Adha secara lebih dekat. Sebagai panduan, berikut uraian informasinya.
Anjuran Takbiran Idul Adha
Sebelumnya mari memahami terlebih dahulu anjuran bertakbir dengan menyebut nama Allah SWT. Hasan Ayyub dalam bukunya 'Fikih Ibadah: Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasul', anjuran untuk bertakbir secara umum terdapat surat-surat di dalam Al-Quran yang menerangkannya. Dua di antaranya disampaikan dalam firman Allah SWT melalui Surat Al Hajj ayat 28 dan Al-Baqarah ayat 203. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَۖ ٢٨
Liyasy-hadû manâfi'a lahum wa yadzkurusmallâhi fî ayyâmim ma'lûmâtin 'alâ mâ razaqahum mim bahîmatil-an'âm, fa kulû min-hâ wa ath'imul-bâ'isal-faqîr.
Artinya: "(Mereka berdatangan) supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan (sebagian lainnya) berilah makan orang yang sengsara lagi fakir." (QS. Al Hajj: 28)
۞ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِيْ يَوْمَيْنِ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِۚ وَمَنْ تَاَخَّرَ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِۙ لِمَنِ اتَّقٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ ٢٠٣
Wadzkurullâha fî ayyâmim ma'dûdât, fa man ta'ajjala fî yaumaini fa lâ itsma 'alaîh, wa man ta'akhkhara fa lâ itsma 'alaihi limanittaqâ, wattaqullâha wa'lamû annakum ilaihi tuḫsyarûn.
Artinya: "Berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Siapa yang mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, tidak ada dosa baginya. Siapa yang mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan." (QS. Al-Baqarah: 203)
Sementara itu, di dalam buku '30 Sajian Ruhani: Renungan di Bulan Ramadlan' oleh Nurcholish Madjid, anjuran untuk bertakbir juga turut dijelaskan dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 185. Melalui potongan ayat tersebut Allah SWT menyampaikan firman-Nya:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
Wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullâha 'alâ mâ hadâkum wa la'allakum tasykurûn.
Artinya: "Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."
Kapan Takbiran Idul Adha Boleh Dilantunkan?
Setelah memahami berbagai anjuran untuk mengamalkan takbiran Idul Adha, mungkin tidak sedikit kaum muslim yang ingin mengetahui waktu amalan tersebut bisa dikerjakan. Di dalam buku 'Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap Menyambut Bulan Ramadhan dari Sebelum Ramadhan Sampai Setelahnya' oleh Abu Maryam Kautsar Amru, dijelaskan bahwa takbiran Idul Adha memiliki waktu yang berbeda dengan lantunan takbiran di Idul Fitri.
Pada Idul Adha, lantunan takbiran atau memperbanyak takbir sudah bisa dimulai pada tanggal 1 Dzulhijjah. Waktu tersebut bisa diisi dengan bertakbiran sendiri-sendiri maupun beramai-ramai. Baik itu di masjid maupun tempat-tempat lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan syiar kegembiraan dalam menyambut datangnya hari raya.
Sementara itu, waktu takbiran Idul Adha juga dapat merujuk pada jenis takbir itu sendiri. Syaikh DR Alauddin Za'tari dalam bukunya 'Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i' menerangkan terdapat dua jenis takbir yang bisa dilantunkan oleh kaum muslim. Takbir pertama dikenal sebagai takbir mursal atau lepas.
Seperti namanya, takbir mursal tidak ada kaitan dengan sholat. Artinya, kaum muslim dapat melantunkannya sebelum pengerjaan sholat tersebut. Misalnya saja pada saat sholat Idul Fitri dan sholat Idul Adha yang bisa dilantunkan saat waktu terbenamnya matahari sebelum hari tersebut. Takbir ini hanya bisa dilakukan sejak waktu terbenamnya matahari sampai imam memulai takbiratul ihram dalam sholat Id.
Selanjutnya, ada takbir muqayyad yang dikenal juga sebagai takbir terikat. Takbir jenis ini hanya dapat dilakukan setelah sholat Idul Adha selesai dikerjakan. Takbir muqayyad bisa dilantunkan setelah sholat fardhu maupun sholat sunnah selepas sholat Idul Adha.
Batas Waktu Takbiran Idul Adha
Lantas, kapan batas waktu takbiran Idul Adha boleh dilantunkan? Masih merujuk pada buku yang sama, yaitu 'Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap Menyambut Bulan Ramadhan dari Sebelum Ramadhan Sampai Setelahnya', dapat diketahui bahwa takbiran atau memperbanyak takbir sampai dengan berakhirnya hari Tasyrik. Adapun selesainya hari Tasyrik pada tanggal 13 Dzulhijjah.
Sementara itu, Abdul Bakir, S Ag dalam bukunya 'Panduan Praktis Salat Wajib & Sunah' menjelaskan bahwa takbiran Idul Adha bisa dilakukan sampai penghabisan hari Tasyrik. Untuk diketahui, hari Tasyrik berlangsung pada tanggal 11-13 Dzulhijjah. Artinya, batas waktu takbiran bisa diakhiri pada penghujung hari Tasyrik pada 13 Dzulhijjah.
Tulisan Arab Takbiran Idul Adha
Terdapat lafaz takbir Idul Adha versi pendek dan juga panjang yang bisa diamalkan oleh kaum muslim. Menurut buku 'Sempurnakan Shalat Fardhu dengan Shalat Sunah' karya Khalifa Zain Nasrullah, disunnahkan oleh kaum muslim untuk mengeraskan suara takbirannya. Adapun sunnah bertakbir pada sholat Idul Adha dan sholat Idul Fitri. Berikut tulisan Arab takbiran Idul Adha yang bisa diamalkan oleh kaum muslim selama kurun waktu yang telah diuraikan sebelumnya.
Tulisan Arab Takbiran Idul Adha Versi Pendek
Tulisan Arab: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Tulisan latin: Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Laa ilaaha illallaah wal-laahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah dengan benar selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala pujian hanya untuk-Nya."
Tulisan Arab Takbiran Idul Adha Versi Panjang
Tulisan Arab: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَ سُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاصِيْلاً . لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ . لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَاعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ
اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ.
Tulisan latin: Allaahu akbar Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wal-laahu akbar. Allaahu akbar walillaahil-hamd. (3X)
Allaahu akbar kabiiraa wal-hamdu lillaahi katsiiraa wa subhaanal-laahi bukrataw-wa ashiilaa. Laa ilaaha illal-laah wa laa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud-diina walau karihal-kaafiruun. Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa a'azza jundahu wa hazamal-ahzaaba wahdah. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil-hamd.
Artinya: "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah dengan benar selain Allah dan Allah Mahabesar. Allah Mahabesar dan segala pujian hanya untuk-Nya. (3X)
Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala puji bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang. Tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah dengan benar selain Allah dan tidak ada yang kami sembah melainkan hanya Allah, dengan ikhlas kami ber-agama kepada-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya. Tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah dengan benar selain Allah sendiri-Nya, benar janji-Nya, dan Dia menolong akan hamba-Nya. Dia mengusir musuh Nabi-Nya dengan sendiri-Nya. Tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah dengan benar selain Allah dan Allah Mahabesar. Allah Mahabesar dan segala pu-jian hanya untuk-Nya."
Demikian tadi rangkuman mengenai tulisan Arab takbiran Idul Adha lengkap dengan anjuran dan waktu menyerukan lafal tersebut. Semoga informasi ini membantu.
(anm/afn)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi