Muhadjir Dukung Pemberantasan Judi Online: Ancam Ketahanan Nasional!

Muhadjir Dukung Pemberantasan Judi Online: Ancam Ketahanan Nasional!

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 12 Jun 2024 13:51 WIB
Ilustrasi judi online (Foto: Istimewa)
Ilustrasi bahaya judi online. Foto: Istimewa
Sleman -

Kasus judi online makin marak hingga memakan korban jiwa. Bahkan kasus Briptu Fadhilatun Nikmah yang diduga membakar suaminya sendiri, Briptu Rian di Asrama Polisi (Aspol) Kota Mojokerto diduga karena gaji habis untuk judi online.

Menko PMK Muhadjir Effendy pun angkat bicara terkait dengan maraknya kasus judi online yang kini jadi seperti penyakit masyarakat.

"Artinya bahwa kita sudah sangat sadar bahwa judi online itu sudah sangat membahayakan," kata Muhadjir kepada wartawan usai menghadiri Rakernis (Rapat Kerja Teknis) Fungsi Lantas Tahun 2024 di Alana Hotel & Convention Center Yogyakarta, Rabu (12/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia melanjutkan, judi online ini bukan hanya membahayakan kehidupan masyarakat. Namun, juga mengancam ketahanan negara.

"Membahayakan bukan hanya membahayakan kehidupan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga sudah mengancam ketahanan nasional kita," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, ia berharap agar ada langkah-langkah konkret untuk memberantas judi online.

"Karena itu saya sangat berharap agar segera ada langkah-langkah konkret untuk memberantas judi online," ucapnya.

Sebelumnya dilansir detikNews, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, bicara terkait bahaya judi online saat rapat kerja bersama Menkominfo Budi Arie Setiadi. Dalam kesempatan itu, dia mengungkit kasus polwan yang membakar suaminya yang juga merupakan seorang polisi di Mojokerto, Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Abdul Kharis saat rapat kerja dengan Menkominfo Budi Arie Setiadi di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat. Ia menyesalkan peristiwa tersebut.

"Tadi kasus judi online barusan menelan korban tanggal 9 bulan 6, 2024. Seorang polisi dibakar oleh istrinya. Istrinya juga polisi," kata Abdul Kharis dalam rapat.

Kharis mengatakan polwan itu membakar sang suami lantaran uang yang semestinya digunakan untuk keluarga dipakai untuk judi online. Ia meminta Budi Arie untuk mengambil tindakan yang konkret terkait judi online.

"Ternyata penyebabnya karena gajinya he-he-he tidak diberikan pada istrinya seluruhnya dan akhirnya dibakar dan meninggal baru tanggal 9 di Jawa Timur kalau nggak salah ya," tutur Abdul Kharis.

"Artinya memang ini serius sekali terkait dengan judi online, saya kira, kita dukung sepenuhnya Pak Menteri untuk mengambil langkah-langkah untuk memaksimalkan pencegahan sehingga efek dari judi online bisa kita tekan semaksimal mungkin," sambungnya.

Abdul Kharis menyayangkan peristiwa yang menimpa seorang aparat penegak hukumnya. Semestinya, kata dia, pejabat APH bisa lebih tahu efek negatif dari judi online.

"Bayangkan suami istri polisi, istrinya membakar suaminya sampai meninggal. Saya kira ini kan meraka orang yang tahu secara dia aparat penegak hukum kan masalahnya. Jadi itu saya kira harus dapat perhatian betul," ujar Abdul Kharis.




(apu/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads