3 Anak Polwan yang Bakar Suami hingga Tewas Dapat Pendampingan Psikolog

Regional

3 Anak Polwan yang Bakar Suami hingga Tewas Dapat Pendampingan Psikolog

Tim detikJatim - detikJogja
Rabu, 12 Jun 2024 12:57 WIB
Polwan bakar suami di Mojokerto
Polwan bakar suami di Mojokerto Foto: Enggran Eko Budianto
Jogja -

Polisi menyatakan, tiga anak Briptu Fadhila, polisi wanita (polwan) yang membakar hidup-hidup suaminya, Briptu Rian hingga tewas bakal mendapatkan pendampingan psikolog. Selain itu, Briptu Fadhila juga akan ditempatkan di sel khusus mengingat anak-anaknya masih kecil.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Dirmanto seperti dikutip dari detikJatim Rabu (12/6) menuturkan, pendampingan psikolog juga akan diberikan kepada tersangka, keluarga korban, maupun keluarga Briptu Fadhila.

"Semua akan kami lakukan pendampingan oleh Polres Mojokerto Kota," ujar Dirmanto di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (10/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirmanto melanjutkan, Briptu Fadhila akan menerima hak khusus sesuai undang-undang terkait status penahanannya mengingat ketiga anaknya masih balita.

"Hasil gelar perkara tadi yang dipimpin oleh Dirreskrimum Polda Jatim, dilakukan penahanan terhadap tersangka di ruang tahanan Polda Jawa Timur. Tapi, mengingat tersangka memiliki tiga anak balita yang harus dirawat, sehingga ada hak khusus anak di situ sesuai dengan undang-undang," beber Dirmanto.

ADVERTISEMENT

"Sehingga tersangka saat ini ditempatkan di pusat pelayanan terpadu Polda Jawa Timur," tambahnya.

Meski ketiga anak Briptu Fadhila mendapatkan pendampingan psikologi, Kombes Dirmanto memastikan mereka tidak melihat momen ibu membakar hidup-hidup ayahnya.

Dirmanto menerangkan, sebelum melakukan aksinya, Fadhila sempat meminta asistennya supaya membawa anaknya keluar dari rumah.

Ia menjelaskan, saat kejadian ketiga anak pelaku dirawat oleh baby sitter. Bahkan, ia menekankan saat insiden terjadi, tidak ada siapa pun di rumah. Hanya ada Briptu Fadhila dan Briptu Rian.

"Informasi yang kami terima dari penyidik sedang diasuh oleh baby sitter atau ART yang ada di sana, tidak ada di rumah," kata Dirmanto.

Sebelumnya, insiden ini terjadi di garasi rumah dinas Aspol Mojokerto pada Sabtu (8/6) sekitar pukul 10.30 WIB. Aksi polwan membakar suaminya ini gegara cekcok masalah gaji ke-13 yang berkurang banyak.

Korban sempat dirawat di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo karena menderita luka bakar sekitar 90 persen sebelum akhirnya meninggal dunia.




(apu/cln)

Hide Ads