Ramai Sukolilo Pati Dicap Kampung Penadah Mobil Bodong, Ini Kata Menko PMK

Ramai Sukolilo Pati Dicap Kampung Penadah Mobil Bodong, Ini Kata Menko PMK

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 12 Jun 2024 13:41 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy di IstanaMenko PMK Muhadjir Effendy di Istana
Menko PMK Muhadjir Effendy di Istana. Foto: Isal Mawardi/detikcom
Sleman -

Menko PMK Muhadjir Effendy menyatakan tak sepakat wilayah Sukolilo, Pati, ramai dicap sebagai kampung bandit penadah mobil bodong. Dia meminta masyarakat agar tidak mudah memberikan stigma.

"Saya termasuk yang kurang setuju itu, mudah memberikan stigma. Termasuk menjadi kampung penadah atau apalah pokoknya," kata Muhadjir usai menghadiri Rakernis (Rapat Kerja Teknis) Fungsi Lantas Tahun 2024 di Alana Hotel & Convention Center Yogyakarta, Rabu (12/6/2024).

Dia menegaskan agar jangan gampang memberikan stigma kepada orang maupun kepada masyarakat, atau kepada entitas tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hati-hati karena bagaimana pun, suatu peristiwa tidak otomatis memawikili atau menggambarkan kondisi setting sosial di situ," ujarnya.

"Kalau yang bagus-bagus boleh, tapi kalau yang sifatnya stigmatis yang negatif mohon dihindari. Suasana seperti ini tidak menguntungkan memberikan stigma-stigma seperti itu," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan kewenangan Polri untuk menelusuri hal tersebut. Apakah Sukolilo benar-benar merupakan kampung penadah atau bukan.

"Nah itu wewenang dari pihak Polri itu nanti terserah aja," ujarnya.

Dia juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah menyebar informasi yang menyesatkan di media sosial. Sebab saat ini segala sesuatunya sangat mudah untuk diviralkan di media sosial.

"Tapi menurut saya yang penting masyarakat agar bisa menahan diri tidak gampang untuk memberikan stigma. Kondisi sekarang ini sangat tidak bagus karena mudah di-blast mudah diviralkan mudah disebarluaskan. Sehingga sesuatu yang sebetulnya tidak benar bisa menjadi benar gitu ya. Karena akibat dari peranan media sekarang sangat besar," pungkasnya.

Sebelumnya, melansir detikJateng, pascapengeroyokan rombongan rental asal Jakarta yang dikira maling, kini wilayah Sukolilo, Pati, ramai dicap sebagai kampung bandit penadah mobil bodong. Tudingan itu ramai disampaikan di media sosial. Begini penjelasan Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono.

Pantauan di media sosial X per hari Selasa (11/6) pukul 13.26 WIB kata Sukolilo masih trending. Beberapa postingan pun mengaitkan wilayah Sukolilo sebagai wilayah bandit penadah imbas adanya kejadian pengeroyokan rombongan rental yang dikira maling di Sumbersoko pada Kamis (6/6) lalu.

Seperti postingan akun X @heraloebs menarasikan wilayah Sukolilo menjadi kampung bandit penadah mobil bodong.

"Sukolilo Pati jadi Kampung Bandit Penadah mobil bodong? Netizen heran, penegak hukuk kok diam-diam saja," tulisnya seperti dilihat detikJateng, Selasa (11/6).

Pada unggahan 1 hari lalu itu juga melampirkan komentar netizen yang menyebutkan daerah Sukolilo sebagai kampung penadah mobil bodong. Camat Sukolilo Andrik Sulaksono membantah jika daerahnya merupakan kampung bandit penadah mobil bodong.

"Sepengetahuan saya tidak ada kampung penadah atau sebagainya," kata Andrik ditemui di kantor camat, Selasa (11/6).

Menurutnya, hal tersebut karena opini netizen saja imbas adanya kejadian pengeroyokan rombongan rental dari Jakarta yang dikira warga adalah maling.

"Itu hanya opini dari warganet yang menyampaikan karena mungkin kesalahan apa yang terjadi kejadian di Desa Sumbersoko," jelasnya.

Andrik mengatakan pihaknya telah mengumpulkan seluruh kepala desa hingga tokoh masyarakat untuk tindak lanjut kejadian pascapengeroyokan dan tawuran antara pemuda di wilayahnya.

Kegiatan ini sebagai upaya untuk mengajak masyarakat agar tidak main hakim sendiri. Jika ada permasalahan agar melaporkan kepada pemerintah setempat atau langsung dengan kepolisian.

Andrik mengatakan kondisi di wilayahnya berangsur kondusif imbas adanya dua kejadian kericuhan beruntun. Pertama adanya kejadian pengeroyokan rombongan rental mobil dari Jakarta yang dikira maling. Akibat kejadian itu satu korban berinisial BH meninggal dunia.




(apu/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads