7 Amalan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Sesuai Sunnah Rasul

7 Amalan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Sesuai Sunnah Rasul

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 08 Jun 2024 11:56 WIB
Ramadan lantern by the open window. Beautiful Greeting Card with copy space for Ramadan and Muslim Holidays. An illuminated Arabic lamp. Mixed media.
Ilustrasi 7 amalan 10 hari pertama Dzulhijjah sesuai sunnah rasul (Foto: Getty Images/iStockphoto/TanyaSid)
Jogja -

Dzulhijjah 1445 Hijriah atau 2024 Masehi akhirnya tiba. Dalam rangka menyambutnya, umat Islam sepatutnya mengetahui daftar amalan yang bisa dilakukan pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Berikut ini uraian lengkapnya!

Dikutip dari buku '44 Faidah 10 Hari Awal Dzulhijjah' karya Syaikh Al-Munajjid yang diterjemahkan Abu Salma, ada sebuah hadits termasyhur yang berbunyi:

مَا مِنْ أَيَّامِ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ يَا رَسُولَ الله، وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ الله, وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Tidaklah ada hari yang beramal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah melebihi 10 hari ini (yaitu 10 hari awal bulan Dzulhijjah). (Para sahabat bertanya:) Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah? (Nabi menjawab:) Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan membawa sesuatu apapun." (HR Bukhari nomor 969 dan Tirmidzi nomor 757)

Hadits tersebut menjelaskan tentang betapa baiknya amalan shalih yang dikerjakan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan hari-hari ini dengan sejumlah amalan 10 hari pertama Dzulhijjah. Apa saja? Di bawah ini penjelasannya yang telah disiapkan detikJogja!

ADVERTISEMENT

Kumpulan Amalan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

1. Puasa Sunnah Awal Dzulhijjah

Disadur dari buku 'Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik' karya Muhammad Abduh Tuasikal, amalan ini didasarkan atas cerita Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, bahwasanya beberapa istri Nabi Muhammad SAW berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ

Artinya: "Rasulullah biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Abu Daud nomor 2437 dan an-Nasa'i nomor 2374)

Kata Ibnu Rajab Al-Hambali, di antara sahabat yang mempraktikan puasa sembilan hari awal Dzulhijjah adalah Ibnu Umar. Sementara itu, ulama seperti Hasan al-Bashri, Ibnu Sirin, dan Qatadah menyebutkan puasa pada hari-hari ini memiliki keutamaan.

2. Puasa Tarwiyah

Masih termasuk rangkaian puasa awal Dzulhijjah, puasa Tarwiyah dapat dikerjakan pada 8 Dzulhijjah, sehari sebelum puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah. Diambil dari laman NU Jakarta, tentang puasa Tarwiyah ini, ada sebuah hadits dhoif (lemah) yang berbunyi:

صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين

Artinya: "Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun." (HR Abus Syekh Al-Isfahani dan Ibnu Najar)

Biarpun hadits ini kurang kuat riwayatnya, para ulama memperbolehkan pengamalan isinya dalam rangka fadhailul a'mal (memperoleh keutamaan). Dengan catatan, isi haditsnya tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.

3. Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah amalan yang sunnah dikerjakan pada 9 Dzulhijjah. Keutamaan puasa ini tertera dalam hadits riwayat Muslim nomor 1162 ini:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu."

Hukum puasa ini adalah sunnah untuk orang yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Adapun bagi para jemaah haji, disarankan untuk tidak mengerjakannya sebagaimana perilaku Nabi Muhammad.

Imam Nawawi dalam Al-Majmu' berkata:

"Adapun hukum puasa Arafah menurut Imam Syafi'i dan ulama Syafi'iyah: disunnahkan puasa Arafah bagi yang tidak berwukuf di Arafah. Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam Syafi'i secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi'iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena hadits dari Ummul Fadhl."

Hadits Ummu Fadhl yang dimaksud berbunyi:

عَنْ أُمِّ الْفَضْلِ بِنْتِ الْحَارِثِ أَنَّ نَاسًا تَمَارَوْا عِنْدَهَا يَوْمَ عَرَفَةَ فِي صَوْمِ النَّبِي وَسَلَّمَ فَقَالَ بَعْضُهُمْ هُوَ صَائِمٌ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَيْسَ بِصَائِمِ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِقَدَحٍ لَبَنٍ وَهُوَ وَاقِفُ عَلَى بَعِيرِهِ فَشَرِبَهُ

Artinya: "Dari Ummul Fadhl binti Al-Harits, bahwa orang-orang berbantahan di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Nabi. Sebagian mereka mengatakan, 'Beliau berpuasa.' Sebagian lainnya mengatakan, 'Beliau tidak berpuasa.' Maka Ummul Fadhl mengirimkan semangkok susu kepada beliau, ketika beliau sedang berhenti di atas unta beliau, maka beliau meminumnya." (HR. Bukhari no 1988 dan Muslim no 1123).

4. Memperbanyak Takbir

Sejatinya, dzikir (termasuk padanya takbir) adalah amalan shalih yang disyariatkan pada seluruh waktu dan setiap keadaan, kecuali keadaan terlarang. Dihimpun dari buku 'Amalan Ibadah di Bulan Dzulhijjah' oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman, pada 10 hari pertama Dzulhijjah, ada dua jenis takbir.

Pertama, takbir mutlak. Takbir mutlak adalah takbir yang bisa dibaca setiap waktu, baik siang ataupun malam, juga dalam setiap keadaan. Imam Bukhari meriwayatkan secara mu'allaq bahwasanya Ibnu Umar bertakbir dalam tendanya di Mina. Orang-orang yang mendengarnya lalu ikut bertakbir.

Kedua, takbir muqayyad. Takbir ini adalah jenis takbir yang disyariatkan pada waktu tertentu saja. Menurut pendapat yang mendekati kebenaran, takbir ini dimulai sejak fajar hari Arafah sampai ashar hari Tasyriq.

Adapun bacaan takbir muqayyad adalah Allahu Akbar, Allahu Akbar, (Allahu Akbar), Wallahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd. Lafadz Allahu Akbar boleh dibaca sebanyak dua atau tiga kali.

5. Sholat Idul Adha

Pada 10 Dzulhijjah pagi, umat Islam akan berbondong-bondong pergi mengunjungi tempat pelaksanaan sholat Idul Adha. Para ulama berbeda pendapat tentang hukum sholat ini. Ada yang mengatakan wajib, fardhu kifayah, dan sunnah muakkadah sebagaimana informasi dari buku 'Panduan Lengkap Shalat Hari Raya' oleh Ustadz Dr Firanda Andirja Lc MA.

Sama seperti sholat Idul Fitri, sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat. Perbedaannya, sholat Idul Adha sunnah untuk disegerakan pelaksanaannya. Ibnu Qudamah berkata:

وَيُسَنُّ تَقْدِيمُ الْأَضْحَى؛ لِيَتَّسِعَ وَقْتُ التَّضْحِيَةِ، وَتَأْخِيرُ الْفِطْرِ؛ لِيَتَّسِعَ وَقْتُ إِخْرَاجِ صَدَقَةِ الْفِطْرِ. وَهَذَا مَذْهَبُ الشَّافِعِيِّ، وَلَا أَعْلَمُ فِيهِ خِلَافًا

Artinya: "Disunnahkan untuk menyegerakan sholat Idul Adha agar waktu menyembelih lebih luas, dan disunnahkan mengakhirkan sholat Idul Fitri untuk meluangkan waktu pengeluaran zakat fitrah. Dan ini adalah Mazhab Syafi'i dan aku tidak mengetahui ada khilaf di dalamnya."

6. Menyembelih Hewan Kurban

Prosesi penyembelihan hewan kurban dilakukan sejak selesai sholat Idul Adha pada 10 Dzulhijjah sampai 13 Dzulhijjah (hari Tasyriq ketiga). Diambil dari buku Fikih Kurban oleh Hari Ahadi, Nabi Muhammad SAW bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا نَبْدَأُ بِهِ فِي يَوْمِنَا هَذَا أَنْ نُصَلِّيَ ثُمَّ نَرْجِعَ فَتَنْحَرَ، مَنْ فَعَلَهُ فَقَدْ أَصَابَ سُنَّتَنَا وَمَنْ ذَبَحَ قَبْلُ فَإِنَّمَا هُوَ لَحْمٌ قَدَّمَهُ لِأَهْلِهِ لَيْسَ مِنْ النُّسُكِ فِي شَيْءٍ

Artinya: "Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini (Idul Adha) adalah mengerjakan sholat kemudian pulang dan menyembelih hewan kurban, barang siapa melakukan hal itu, maka dia telah bertindak sesuai dengan sunnah kita, dan barang siapa menyembelih hewan kurban sebelum (sholat Id), maka sembelihannya itu hanyalah daging yang ia berikan untuk keluarganya, tidak ada hubungannya dengan ibadah kurban sedikit pun." (HR Bukhari nomor 5545 dan Muslim nomor 1961)

Juga sabda Nabi SAW:

كُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ ذَبْحُ

Artinya: "Semua hari Tasyriq ialah waktu berkurban." (HR Ahmad nomor 16752)

7. Bertaubat

Menurut definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, taubat atau tobat adalah sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan.

Berbuat dosa pada hari dan waktu yang penuh keutamaan dosanya akan besar. Oleh karena itu, mumpung ada momen hari-hari terbaik selama bulan Dzulhijjah, detikers dapat memanfaatkannya untuk bertobat mohon ampun pada Sang Penguasa Alam.

Nah, itulah tujuh amalan untuk 10 hari pertama Dzulhijjah yang bisa dikerjakan. Selain yang telah disebutkan, detikers juga dapat memperbanyak bacaan Al-Quran ataupun mengerjakan pelbagai macam sholat sunnah. Semoga bermanfaat, ya!




(ams/ams)

Hide Ads