Renungan Harian Katolik Kamis 6 Juni 2024 dengan Bacaannya: Ilahi dan Insani

Renungan Harian Katolik Kamis 6 Juni 2024 dengan Bacaannya: Ilahi dan Insani

Santo - detikJogja
Kamis, 06 Jun 2024 04:00 WIB
Gereja Katolik Maria Lanakila di Hawaii.
Ilustrasi renungan Katolik. Foto: Fine Art America
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Kamis 6 Juni 2024 merupakan hari biasa; dengan orang kudus Santo Norbertus, Uskup dan Pengaku Iman. Santo Filipus, Diakon dan Penginjil; dan warna liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang ilahi dan insani, mari simak renungan harian Katolik Kamis 6 Juni 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Paulus Erwin Sasmito Pr, Staf Seminari Tinggi St. Paulus, Kentungan, Yogyakarta. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini Kamis 6 Juni 2024

Bacaan Hari Ini

2Tim 2:8-15;

  • 2Tim 2:8 Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.
  • 2Tim 2:9 Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.
  • 2Tim 2:10 Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.
  • 2Tim 2:11 Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia;
  • 2Tim 2:12 jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita;
  • 2Tim 2:13 jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
  • 2Tim 2:14 Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya.
  • 2Tim 2:15 Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.

Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14;

  • Mzm 25:4 Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah itu kepadaku.
  • Mzm 25:5 Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.
  • Mzm 25:8 Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
  • Mzm 25:9 Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.
  • Mzm 25:10 Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.
  • Mzm 25:14 Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

Mrk 12:28b-34.

  • Mrk 12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
  • Mrk 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
  • Mrk 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
  • Mrk 12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
  • Mrk 12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
  • Mrk 12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
  • Mrk 12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

BcO Gal 4:8-5:1a

  • Gal 4:8 Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada Allah-Allah yang pada hakekatnya bukan Allah.
  • Gal 4:9 Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?
  • Gal 4:10 Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun.
  • Gal 4:11 Aku kuatir kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah sia-sia.
  • Gal 4:12 Aku minta kepadamu, saudara-saudara, jadilah sama seperti aku, sebab akupun telah menjadi sama seperti kamu. Belum pernah kualami sesuatu yang tidak baik dari padamu.
  • Gal 4:13 Kamu tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamu oleh karena aku sakit pada tubuhku.
  • Gal 4:14 Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri.
  • Gal 4:15 Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku.
  • Gal 4:16 Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
  • Gal 4:17 Mereka dengan giat berusaha untuk menarik kamu, tetapi tidak dengan tulus hati, karena mereka mau mengucilkan kamu, supaya kamu dengan giat mengikuti mereka.
  • Gal 4:18 Memang baik kalau orang dengan giat berusaha menarik orang lain dalam perkara-perkara yang baik, asal pada setiap waktu dan bukan hanya bila aku ada di antaramu.
  • Gal 4:19 Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
  • Gal 4:20 Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu.
  • Gal 4:21 Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat?
  • Gal 4:22 Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?
  • Gal 4:23 Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji.
  • Gal 4:24 Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar?
  • Gal 4:25 Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab?dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.
  • Gal 4:26 Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.
  • Gal 4:27 Karena ada tertulis: "Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami."
  • Gal 4:28 Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.
  • Gal 4:29 Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.
  • Gal 4:30 Tetapi apa kata nas Kitab Suci? "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu."
  • Gal 4:31 Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka.
  • Gal 5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Renungan Hari Ini

Dalam kehidupan, sering kali kita jumpai praktik keagamaan yang jatuh ke dalam dua hal ekstrem. Ada orang yang selalu mengagung-agungkan Tuhan, tetapi tidak peduli pada sesama di sekitarnya. Ia terlalu menekankan pentingnya peribadatan, lupa bahwa ada sesama yang perlu disapa.

Ia berpikir seolah-olah Tuhan terpisah dari kehidupan manusia. Di sisi lain, ada orang yang terlalu menekankan praktik kebaikan sosial, namun lupa untuk menyediakan waktu bagi Tuhan. Baginya, realitas yang nyata lebih penting daripada Tuhan yang tidak kasatmata.

ADVERTISEMENT

Di balik hal itu, ada pemahaman yang tidak pas, yakni pemisahan secara ekstrem antara yang kudus dan kehidupan dunia nyata, antara yang ilahi dan yang insani, antara "altar" dan "pasar".

Dalam peristiwa inkarnasi, penjelmaan Allah menjadi manusia dalam diri Yesus kiranya menjadi jawaban atas semua permasalahan ini. Allah berkenan menjadi manusia; Yang Ilahi hadir dalam tubuh insani; Yang Kudus berkenan tinggal di tengah-tengah dunia yang fana.

Peristiwa inkarnasi dan penebusan oleh Yesus mengangkat manusia insani menjadi semakin ilahi. Manusia dengan segala kelemahan dan kerapuhannya diangkat untuk terus menjadi sempurna sebagaimana hakikatnya, yakni secitra dengan Allah.

Bacaan Injil hari ini menegaskan kembali kesatuan antara yang ilahi dan yang insani tersebut dalam perintah utama yang disampaikan oleh Yesus, yakni mengasihi Allah dan sesama manusia dengan sepenuh hati. Dua perintah itu tidak saling bertentangan, tetapi merupakan satu kesatuan yang sempurna.

Kasih kepada Allah harus terwujud nyata dalam kasih kepada sesama; dan kasih kepada sesama adalah tanda nyata kasih kepada Allah yang hadir dalam diri mereka.

Saudara-saudari yang terkasih, semoga perintah Yesus ini menjadi pedoman hidup bagi kita, umat Kristiani. Semoga kita tidak jatuh dalam dua praktik hidup keagamaan yang ekstrem, yakni terlalu menekankan peribadatan dan aturan-aturan suci, tetapi melupakan kasih dan kebaikan kepada sesama; atau sebaliknya, terlalu fokus pada aktivitas sosial, tetapi melupakan Tuhan.

Sebagaimana Yesus, semoga kita dari hari ke hari semakin tertantang untuk menjadi sempurna: Menjadi semakin ilahi sebagai citra Allah dengan menghidupi hidup yang penuh kasih, serta menjadi semakin insani dengan menjadi sesama yang baik bagi yang lain.

Doa Penutup

Allah yang kekal dan kuasa, pada pagi hari ini kami panjatkan doa ke hadapan hadiratMu. Semoga kegelapan dosa Kau lenyapkan dari hati kami, supaya kami sampai kepada cahaya sejati.

Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Kamis 6 Juni 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(ahr/rih)

Hide Ads