Renungan Harian Katolik Kamis 6 Februari 2025 dan Bacaannya: Pengutusan

Renungan Harian Katolik Kamis 6 Februari 2025 dan Bacaannya: Pengutusan

Santo - detikJogja
Kamis, 06 Feb 2025 04:01 WIB
Renungan harian Katolik hari ini
Renungan harian Katolik. (Foto: freepik/Freepik)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Kamis 6 Februari 2025 merupakan Peringatan Wajib Santo Paulus Miki; dengan orang kudus Santo Paulus Miki, dkk; Martir. Santa Dorothea dan Theopilus, Martir; dan warna liturgi merah.

Mengangkat tema tentang siap menjalani tugas pengutusan, mari simak renungan Pesta Pembaptisan Tuhan hari ini, Kamis 6 Februari 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Eviantine Evi Susanto. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 6 Februari 2025

Bacaan Hari Ini

Ibr.12:18-19,21-24;

  • Ibr 12:18 Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai,
  • Ibr 12:19 kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka,
  • Ibr 12:21 Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar."
  • Ibr 12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
  • Ibr 12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
  • Ibr 12:24 dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.

Mzm. 48: 2-3a,3b-4,9,10,11;

  • Mzm 48:2 (48-3) Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; Gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar.
  • Mzm 48:3 (48-4) Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai benteng.
  • Mzm 48:3 (48-4) Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai benteng.
  • Mzm 48:4 (48-5) Sebab lihat, raja-raja datang berkumpul, mereka bersama-sama berjalan maju;
  • Mzm 48:9 (48-10) Kami mengingat, ya Allah, kasih setia-Mu di dalam bait-Mu.
  • Mzm 48:10 (48-11) Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
  • Mzm 48:11 (48-12) Biarlah gunung Sion bersukacita; biarlah anak-anak perempuan Yehuda bersorak-sorak oleh karena penghukuman-Mu!

Mrk. 6:7-13

  • Mrk 6:7 Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,
  • Mrk 6:8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan,
  • Mrk 6:9 boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.
  • Mrk 6:10 Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu.
  • Mrk 6:11 Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka."
  • Mrk 6:12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat,
  • Mrk 6:13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.

BcO Rm. 15:1-13

  • Rm 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.
  • Rm 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.
  • Rm 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku."
  • Rm 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
  • Rm 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,
  • Rm 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
  • Rm 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.
  • Rm 15:8 Yang aku maksudkan ialah, bahwa oleh karena kebenaran Allah Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang kita,
  • Rm 15:9 dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memuliakan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: "Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu."
  • Rm 15:10 Dan selanjutnya: "Bersukacitalah, hai bangsa-bangsa, dengan umat-Nya."
  • Rm 15:11 Dan lagi: "Pujilah Tuhan, hai kamu semua bangsa-bangsa, dan biarlah segala suku bangsa memuji Dia."
  • Rm 15:12 Dan selanjutnya kata Yesaya: "Taruk dari pangkal Isai akan terbit, dan Ia akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa, dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan menaruh harapan."
  • Rm 15:13 Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

Renungan Hari Ini

Yesus mengutus murid-murid-Nya berdua-dua dan memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat. Dengan diutus berdua-dua, mereka diharapkan bisa saling menolong, mendukung, menguatkan, dan berbagi.

Para murid hanya boleh memakai sebuah baju, beralas kaki, dan membawa tongkat. Mereka dilarang membawa apa-apa selain itu. Ini berarti tugas pengutusan harus mereka jalankan secara sederhana, tetapi penuh makna.

ADVERTISEMENT

Karena tidak direpotkan oleh barang-barang duniawi, para murid diharapkan bisa menjalankan tugas pengutusan dengan baik, fokus pada misi yang mereka emban. Mereka diajak untuk meninggalkan keduniawian, agar menjadi pewarta yang andal dalam nama-Nya.

Mereka diajak pula untuk meninggalkan kesombongan dan membangun kerendahan hati demi kemuliaan nama Tuhan. Tugas yang berat harus mereka jalankan dengan memohon bantuan Tuhan dan berharap penuh hanya kepada-Nya.

Pelayanan membutuhkan perjuangan dan komitmen. Kita diajak untuk membangun diri secara bersama-sama di dalam komunitas, dan rela berkorban demi kepentingan banyak orang. Menjalankan pengutusan berarti berani membela kebenaran dan mempertahankan iman akan Yesus hingga akhir hidup.

Itu karena bisa jadi kita akan berhadapan dengan penolakan dari orang-orang yang kita sapa. Jika hal itu kita alami, kita tidak perlu marah, kecewa, atau kecil hati. Serahkanlah orang-orang yang menolak itu pada kerahiman Tuhan.

Mari kita membangun diri kita agar menjadi pribadi-pribadi yang sesuai dengan kehendak Allah. Mari kita menjadi menjadi umat-Nya yang siap sedia untuk diutus mewartakan kabar baik kepada sesama, seperti halnya para murid zaman dahulu. Mari kita menjalankan tugas pengutusan kita dalam kesederhanaan, kerendahan hati, dan kesiapan untuk berkorban bagi sesama.

Doa Penutup

Allah, kekuatan para kudus, Santo Paulus Miki dan teman-temannya Kaupanggil melalui salib kepada kehidupan. Dengarkanlah doa permohonan mereka, supaya iman yang kami akui, juga kami pegang teguh sampai mati.

Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Kamis 6 Februari 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.




(sto/ams)

Hide Ads