Cerita Korban Keracunan di Semin Gunungkidul, Diare dari Malam sampai Pagi

Cerita Korban Keracunan di Semin Gunungkidul, Diare dari Malam sampai Pagi

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 17 Mei 2024 10:44 WIB
Kondisi Puskesmas Semin 1 yang dipenuhi pasien keracunan diduga menyantap makanan hajatan di Kalurahan Kalitekuk, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (16/5/2024)
Kondisi Puskesmas Semin 1 yang dipenuhi pasien keracunan diduga menyantap makanan hajatan di Kalurahan Kalitekuk, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (16/5/2024) Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Jogja -

Puluhan warga di Kalurahan Kalitekuk, Kapanewon Semin, Gunungkidul, mengalami keracunan usai menyantap makanan dari hajatan. Beberapa di antaranya terpaksa menjalani rawat inap baik di rumah sakit maupun puskesmas.

Salah satunya Melita (26), yang dirawat di Puskesmas Semin 1. Dia mengungkapkan, keracunan yang dialaminya dimulai dari ia menderita diare pada Rabu (15/5) malam usai memakan makanan hajatan seorang warga di Padukuhan Joho.

"Yang dikasih itu sorenya, malamnya itu mulai diare," kata Melita saat ditemui detikJogja di ruang Cempaka, Puskesmas Semin 1, Kamis (16/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melita berkata, gejala awal yang dirasakannya adalah sakit di bagian ulu hati. Dia menuturkan sempat mengira rasa sakit itu berasal dari asam lambungnya.

"Sakit di ulu hati dikira asam lambung. Mencret dari malam sampai pagi," ujar Melita. Dia tampak masih lemas di bed puskesmas.

ADVERTISEMENT

Melita lantas memaksakan diri untuk bekerja di salon yang berjarak 30 menit dari rumahnya. Saat bekerja itulah, mual dan pusing menderanya.

"Kerja setengah hari dan makin lemas mual dan pusing," tuturnya.

Mengalami gejala itu, Melita memutuskan pulang dan akhirnya dirawat di puskesmas. "Tadi sampai sini setengah 2 siang," katanya.

Korban lainnya, Yartini (50), juga menyantap makanan tersebut pada Rabu sore. Dia merasa sakit saat berjualan sayur di Pasar Semin Kamis dini hari.

Kepada detikJogja, dia mengungkapkan merasa mulas karena dikira masuk angin, dan buang air besar berkali-kali. "Sakit semalam. Saya jualan sayur keliling jam 4 malam. Dikira masuk angin. Gejala awal mules, buang air nggak berhenti-berhenti," katanya.

Yartini dibawa ke Puskesmas Semin 1 pada pukul 09.00 hari ini. Saat ini Yartini merasa lebih baik meski tampak begitu lemas.

Sehabis Makan Mi-Serundeng

Melita berujar, dia menderita keracunan usai menyantap makanan dari hajatan seperti mi, daging sapi, sayur lombok, tahu, telur, serundeng, dan pisang. "Kemarin makan mi, daging, sama serundeng," sebutnya.

Begitu juga dengan Yartini. "Saya makan kemarin sore sekitar jam 5. Makan sayur cabe, mi sama daging sapi," kata Yartini saat ditemui di ruang Anggrek, Puskesmas Semin 1.

Dari siang hingga sore tadi, Melita sudah menghabiskan tiga kantong infus. Dia juga harus meminum 4-5 jenis obat-obatan.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono (kanan) bersama Kepala Puskesmas Semin 1, Jumantoro (kiri) saat ditemui di kantor Dinkes Gunungkidul, Kamis (16/5/2024).Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono (kanan) bersama Kepala Puskesmas Semin 1, Jumantoro (kiri) saat ditemui di kantor Dinkes Gunungkidul, Kamis (16/5/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja

Ada 89 Kasus Warga Keracunan

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono menerangkan ada 89 warga Kalurahan Kalitekuk, Semin yang mengalami keracunan.

"Jam 11 an, saya ditelepon Panewu Semin. Prinsipnya, ada laporan keracunan makanan berasal dari hajatan di Dusun Joho. Jumlah kasus yang terjadi ada 89 kasus," kata Ismono saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, para warga mengonsumsi makanan tersebut pada Rabu sekitar pukul 13.00 WIB. Adapun hidangan itu dimasak pada Selasa (14/5).

"Mengonsumsinya pada kemarin siang. Kemudian masaknya mulai jam 21.00 malam (Selasa)," katanya.

"Tadi malam mulai jam 11 malam sampai jam 2 malam mulai gejala diare," lanjutnya.

Ismono mengatakan 79 warga yang terdampak yakni berasal dari empat rukun tetangga (RT) di Padukuhan Joho. 10 lainnya dari luar Padukuhan Joho.

"79 kasus dari empat RT di Padukuhan Joho dan 10 kasus dari padukuhan luar Joho," sebutnya.




(apu/ahr)

Hide Ads