89 Warga Semin Gunungkidul Diare, Diduga Keracunan Makanan Hajatan

89 Warga Semin Gunungkidul Diare, Diduga Keracunan Makanan Hajatan

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Kamis, 16 Mei 2024 15:42 WIB
ilustrasi keracunan
Ilustrasi keracunan massal. Foto: Dok.Detikcom
Gunungkidul -

89 warga Kalurahan Kalitekuk, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul, diduga keracunan makanan hajatan warga. Akibatnya puluhan warga tersebut mengalami diare.

"Jam 11 an, saya ditelepon Panewu Semin. Prinsipnya, ada laporan keracunan makanan berasal dari hajatan di Dusun Joho. Jumlah kasus yang terjadi ada 89 kasus," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Ismono, kepada wartawan ditemui di kantornya, Kamis (16/5/2024).

Kronologi kejadiannya, Ismono mengatakan warga mengonsumsi makanan tersebut pada Rabu (15/5) pukul 13.00 WIB. Sedangkan makanan dimasak pada Selasa (14/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengonsumsinya pada kemarin siang. Kemudian masaknya mulai jam 21.00 malam (Selasa)," katanya.

"Tadi malam mulai jam 11 malam sampai jam 2 malam mulai gejala diare," lanjutnya.

ADVERTISEMENT
Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono (kanan) bersama Kepala Puskesmas Semin 1, Jumantoro (kiri) saat ditemui di kantor Dinkes Gunungkidul, Kamis (16/5/2024).Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono (kanan) bersama Kepala Puskesmas Semin 1, Jumantoro (kiri) saat ditemui di kantor Dinkes Gunungkidul, Kamis (16/5/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja

Ismono mengatakan 79 warga yang terdampak yakni berasal dari empat rukun tetangga (RT) di Padukuhan Joho. 10 lainnya dari luar Padukuhan Joho.

"79 kasus dari empat RT di Padukuhan Joho dan 10 kasus dari padukuhan luar Joho," sebutnya.

Warga yang melakukan rawat jalan di Puskesmas Semin 1 ada 13 orang. Selanjutnya, empat orang dirawat inap di Puskesmas Semin 1 dan satu warga dirawat inap di RSUD Wonosari.

Semua warga yang dirawat terkover BPJS Kesehatan sehingga biaya perawatan bisa tertangani.

"Kebetulan semuanya memiliki BPJS sehingga semuanya insyaallah nanti bisa terkover pelayanan kesehatan," kata Ismono.

Dalam kasus tersebut, Ismono menerangkan kemungkinan tidak ada muntah hanya diare saja. Ismono mencurigai penyebab keracunan tersebut terjadi akibat bakteri di makanan.

"Untuk penyebabnya masih kita konfirmasi, tapi dicurigai karena bakteri. Kan itu diare dan tidak ada muntah," katanya.

Saat ini, Ismono mengatakan pihak Puskesmas Semin 1 masih memonitor warga terdampak di rumah masing-masing.

"Yang di rumah tetap dimonitor teman-teman di puskesmas. Mudah-mudahan terkondisikan," pungkasnya.




(apl/apu)

Hide Ads