Renungan Harian Katolik Hari Ini 13 Desember 2025 dan Bacaannya: Komitmen

Renungan Harian Katolik Hari Ini 13 Desember 2025 dan Bacaannya: Komitmen

Santo - detikJogja
Sabtu, 13 Des 2025 04:01 WIB
Renungan Harian Katolik Hari Ini 13 Desember 2025 dan Bacaannya: Komitmen
Renungan harian Katolik. (Foto: freepik/Freepik)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 13 Desember 2025 merupakan Peringatan Wajib St. Lusia. Dengan Santo-Santa Santa Lusia, Perawan dan Martir; dan Santa Odilia atau Ottilia, Pengaku Iman. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah merah.

Mengangkat tema tentang komitmen, mari simak renungan Katolik hari Sabtu, 13 Desember 2025 yang dihimpun dari buku "Inspirasi Pagi" oleh Gaudensia Sihaloho KSSY. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Katolik Hari Ini Sabtu, 13 Desember 2025

Bacaan Liturgi Hari Ini 13 Desember 2025

Sebelum berefleksi dalam renungan Katolik hari ini, umat dapat membaca bacaan liturgi Katolik hari ini. Adapun menurut kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, bacaan liturgi 13 Desember 2025 adalah Sir 48:1-4.9-11; Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; Mat 17:10-13; BcO Yes. 29:1-8. Berikut ini uraiannya:

ADVERTISEMENT

Bacaan I Sir 48:1-4.9-11;

  • Sir 48:1 Lalu tampillah nabi Elia bagaikan api, yang perkataannya laksana obor membakar.
  • Sir 48:2 Kelaparan didatangkan-Nya atas mereka, dan jumlah mereka dijadikannya sedikit berkat semangatnya.
  • Sir 48:3 Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya, dan api diturunkannya sampai tiga kali.
  • Sir 48:4 Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mujizatmu, dan siapa boleh bermegah-megah bahwa sama dengan dikau?
  • Sir 48:9 Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalannkereta dengan kuda-kuda berapi.
  • Sir 48:10 Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. n Berbahagialah orang yang telah melihat dikau, dan yang meninggal dengan kasih mereka, sebab kamipun pasti akan hidup pula.

Bacaan Mazmur Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19;

  • Mzm 80:2 (80-3) di depan Efraim dan Benyamin dan Manasye! Bangkitkanlah keperkasaan-Mu dan datanglah untuk menyelamatkan kami.
  • Mzm 80:3 (80-4) Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.
  • Mzm 80:15 (80-16) batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
  • Mzm 80:16 (80-17) Mereka telah membakarnya dengan api dan menebangnya; biarlah mereka hilang lenyap oleh hardik wajah-Mu!
  • Mzm 80:18 (80-19) maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.
  • Mzm 80:19 (80-20) Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Bacaan Injil Mat 17:10-13

  • Mat 17:10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?"
  • Mat 17:11 Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu
  • Mat 17:12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka."
  • Mat 17:13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.

Bacaan Ofisi Yes. 29:1-8

  • Yes 29:1 Celakalah Ariel, Ariel, kota tempat Daud berkemah! Biarlah tahun demi tahun perayaan-perayaan silih berganti!
  • Yes 29:2 Aku akan menyesakkan Ariel, sehingga orang mengerang dan mengaduh, dan kota itu akan seperti perapian bagi-Ku.
  • Yes 29:3 Aku akan berkemah di segala penjuru mengepung engkau, dan akan membuat tempat-tempat pengintaian untuk mengimpit engkau, dan akan mendirikan pagar-pagar pengepungan terhadap engkau.
  • Yes 29:4 Maka engkau akan merendahkan diri dan engkau bersuara dari dalam tanah, perkataanmu kedengaran samar-samar dari dalam debu; suaramu akan berbunyi seperti suara arwah dari dalam tanah, dan perkataanmu akan kedengaran seperti bisikan dari dalam debu.
  • Yes 29:5 Akan tetapi segala pasukan lawanmu akan hilang lenyap seperti abu halus, dan semua orang yang gagah sombong akan menjadi seperti sekam yang melintas terbang. Sebab dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,
  • Yes 29:6 engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis.
  • Yes 29:7 Maka segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan Ariel, dan semua orang yang memerangi dia dan kubu pertahanannya dan orang-orang yang menyesakkan dia akan seperti mimpi dan seperti penglihatan malam-malam:
  • Yes 29:8 seumpama seorang yang lapar bermimpi ia sedang makan, pada waktu terjaga, perutnya masih kosong, atau seumpama seorang yang haus bermimpi ia sedang minum, pada waktu terjaga, sesungguhnya ia masih lelah, kerongkongannya masih dahaga, demikianlah halnya dengan segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan gunung Sion.

Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Desember 2025

Ada sebuah kisah tentang kebiasaan unik seorang ibu setiap menjelang Natal. Ibu ini selalu menyiapkan "pojok terang" di sudut ruang tamu rumahnya, yang dilengkapi dengan lilin, patung kecil bayi Yesus, dan beberapa kartu Natal yang diterimanya.

Di antara kartu-kartu itu ada satu kartu kecil yang kosong. Ketika ditanya oleh anaknya, ia menjawab, "Kartu ini untuk Yesus agar Dia dapat menuliskan apa yang harus kita perbaiki tahun ini."

Setiap malam selama Masa Adven, keluarga ibu itu duduk bersama, menyalakan lilin, dan merenungkan hal-hal yang mungkin Yesus kehendaki untuk mereka ubah, misalnya agar lebih sabar, lebih banyak membantu sesama, lebih mendengarkan satu sama lain, dan sebagainya.

Tanpa sadar, dengan kebiasaan sederhana itu, mereka belajar bahwa menyambut Yesus bukan hanya soal dekorasi dan lagu-lagu Natal, melainkan juga soal melakukan pembaruan hati agar semakin layak menjadi palungan tempat Yesus lahir dan berbaring.

Para murid hari ini bertanya tentang kedatangan Elia yang menurut Kitab Suci harus mendahului Mesias. Yesus menjawab bahwa Elia telah datang dalam diri Yohanes Pembaptis.

Namun, karena Israel menantikan Elia yang datang dengan kuasa dan keajaiban, kehadiran Yohanes Pembaptis yang sederhana tidak dikenali, dirasa tidak menarik, sehingga ditolak karena tidak sesuai harapan.

Sebagaimana Yohanes ditolak, demikian pula Anak Manusia akan mengalami penderitaan dan penolakan. Sering kita berharap bahwa Allah akan hadir secara spektakuler, menjawab doa-doa secara dramatis sesuai harapan kita, atau memberikan tanda-tanda yang luar biasa.

Namun, Allah ternyata lebih sering hadir melalui hal-hal yang sangat biasa, seperti teguran seorang sahabat, peristiwa kecil yang menggerakkan hati, atau ajakan untuk berubah secara pelan tetapi konsisten. Masa Adven mengajar kita untuk peka melihat kehadiran Tuhan yang mungkin tersembunyi di balik wajah orang-orang sederhana atau peristiwa-peristiwa harian.

Dalam perikop ini, Yesus juga mengingatkan kita bahwa kedatangan Mesias selalu diawali dengan panggilan pertobatan. Itulah tugas Yohanes Pembaptis, yakni mempersiapkan jalan.

Namun, sering kali panggilan itu tidak kita terima dengan baik karena mengusik kenyamanan dan mengundang terjadinya perubahan. Ini tentu tidak menyenangkan karena kita biasanya suka akan kenyamanan. Kita tidak mau kemapanan kita terusik.

Masa Adven bukanlah masa menunggu dengan pasif. Dalam Masa Adven, kita harus membiarkan Tuhan menyentuh bagian-bagian diri kita yang perlu dibenahi. Jika keluarga ibu dalam ilustrasi tadi menyediakan kartu kosong untuk menerima "catatan dari Yesus", kita juga perlu menyediakan ruang kosong di hati kita.

Kita perlu menyediakan ruang bagi Tuhan untuk menuliskan sikap hati kita yang perlu dilembutkan, kebiasaan buruk kita yang perlu ditinggalkan, luka hati kita yang perlu disembuhkan dengan mengampuni, orang-orang yang perlu lebih kita perhatikan, dan sebagainya.

Menunggu tanpa membiarkan diri diperbarui hanyalah penantian kosong, tetapi menunggu sambil membiarkan Tuhan bekerja dalam diri kita merupakan Adven yang sejati. Karena itu, bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk bertanya: Sudahkah kita menyiapkan hati selayaknya palungan bagi kelahiran Kristus?

Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan dengan menyerukan pertobatan, kesederhanaan, dan kerendahan hati. Itulah juga jalan yang harus kita tempuh pada Masa Adven ini. Mari kita kembali pada gambaran kartu kosong yang disiapkan di pojok terang.

Kita bisa melakukan hal serupa dalam bentuk yang sesuai dengan diri kita, misalnya dengan menuliskan komitmen kecil setiap minggu, meluangkan waktu untuk hening dan melakukan refleksi setiap hari, atau membantu seseorang yang kita tahu sedang dalam kesusahan.

Biarkan Tuhan menuliskan sesuatu dalam hati kita, membimbing kita untuk membenahi diri perlahan-lahan. Biarlah Adven menjadi masa di mana kita sungguh menyiapkan bukan hanya rumah kita, melainkan terutama hati kita, sebab Yesus yang lahir bukan hanya ingin tinggal di dunia ini, melainkan secara khusus di dalam diri kita masing-masing.

Doa Penutup

Tuhan, kemuliaan para martir, dengarkanlah kami kiranya berkat bantuan Santa Lusia, perawan dan martirMu. Semoga kemuliaannya yang kami peringati di dunia, kelak kami saksikan di surga.

Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari Sabtu, 13 Desember 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(sto/aku)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads