Ditlantas Polda DIY mengusulkan wacana pembongkaran separator untuk menekan angka kecelakaan di kawasan ring road Jogja. Hal itu memancing respons pengguna jalan yang biasa melewati jalur ring road.
Lutfi (27) salah satunya. Warga Magelang yang biasa pulang pergi ke Jogja melewati ring road itu mengaku waswas dengan rencana ini. Menurutnya, hal itu bisa menambah kerawanan di jalan.
"Ring road itu kan kendaraannya kencang-kencang. Saya yang pakai roda dua khawatir jika jalur digabung nanti malah rawan kecelakaan," ujar Lutfi saat dihubungi detikJogja, Sabtu (11/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan seharusnya yang jadi perhatian di ring road adalah minimnya penerangan jalan. Terutama di ring road barat hingga UTY.
"Yang perlu diperhatikan itu justru penerangan jalan yang masih kurang. Kemarin-kemarin kan laka banyak di ring road barat itu dan kondisinya kan gelap di sana," ucapnya.
Meski begitu, bukan berarti dia tidak setuju dengan adanya wacana ini. Namun, dia meminta agar pemerintah mengkaji ulang wacana ini.
"Bukan soal setuju atau nggak setuju. Tapi ya dipikirkan ulang lagi kebijakannya," katanya.
Sementara itu, Handoko (34) warga Mlati, juga mempertanyakan kebijakan ini. Menurutnya pembongkaran separator belum terlalu diperlukan.
"Ya urgensinya apa? Itu kalau dihilangkan apakah nggak semakin menambah kecelakaan?" kata Handoko saat dihubungi, Sabtu (11/5/2024).
Menurutnya, separator di ring road tak perlu dihilangkan. Dia mencontohkan seperti di underpass Kentungan yang memisahkan antara kendaraan roda dua dan empat.
"Underpass Kentungan itu motor tidak boleh melintas dan jalan masuk dari jalur lambat ke cepat juga ditutup. Itu kalau misal separator dibuka bagaimana nantinya. Apa tidak menambah masalah baru?" katanya.
Sebelumnya, wacana menghilangkan separator di kawasan Ring Road mencuat dalam sepekan terakhir. Disebutkan ide ini untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di kawasan tersebut.
![]() |
Dirlantas Polda DIY Kombes Alfian Nurrizal yang menginisiasi ide ini mengatakan, pertimbangan utama penghilangan separator di ring road karena tingginya angka kecelakaan. Dia menyebut ada 1.249 kejadian kecelakaan antara medio 2021 hingga April 2024.
"Ini jumlah kejadian luar biasa sampai 1.249 kejadian. Dari total kejadian 3 tahun 4 bulan ini sebanyak 110 orang meninggal dunia dan 1490 orang luka ringan," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (11/5/2024).
Dari catatannya ini, mayoritas kecelakaan terjadi di kawasan u-turn atau putar balik. Selain itu, kecelakaan juga rawan terjadi saat kendaraan bermotor roda dua keluar dari separator jalan.
Alfian pun emoh terburu-buru menerapkan ide ini. Pihaknya akan melakukan kajian bersama stakeholder terkait, mulai dari penanggung jawab jalan nasional, Dinas Perhubungan DIY hingga pakar lalu lintas.
Berdasarkan kajian ini, nantinya akan didapatkan formula yang tepat usai penghilangan separator. Mulai dari batas kecepatan hingga jumlah u-turn. Fokusnya keselamatan berlalu lintas dan menekan angka fatalitas.
"Jadi bukan besok langsung diterapin, masih kajian dulu lalu uji coba selama satu bulan. Apakah (kecepatan) maksimal 60 kilometer/jam atau 100 kilometer/jam kita belum tahu, tapi nanti kita bahas pastinya," ujarnya.
Pihaknya pun bakal melakukan uji coba penghilangan separator Ring Road ini di dua titik. Pertama di Ring Road Maguwoharjo hingga simpang empat Condong Catur (Concat) atau simpang empat Monjali hingga simpang empat Concat.
Skema uji coba mengganti separator ini dilakukan dengan marka lurus putus-putus. Untuk sebelah kiri diperuntukkan kendaraan bermotor roda dan sebelah kanan untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih.
"Ring Road bukan jalur cepat dan jalur lambat, kita buat kanalisasi. Tidak ada jalur cepat, ring road bukan jalan tol. Ini menyebabkan pemahaman yang salah, akhirnya orang bilang ini jalur cepat dan lambat," katanya.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar