Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Silat, Kampus Klarifikasi

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Silat, Kampus Klarifikasi

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 06 Mei 2024 12:55 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi mahasiswa PTS di Sleman meninggal usai melakukan latihan pencak silat Foto: Thinkstock
Sleman -

Seorang mahasiswa Instiper berinisial IKK tewas usai latihan bela diri pada Rabu pekan lalu. Terkait hal itu, pihak kampus angkat bicara.

Wakil Rektor Instiper Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Ir. Adi Ruswanto saat dimintai konfirmasi membenarkan bahwa korban merupakan mahasiswa kampus itu. Adi berkata korban merupakan mahasiswa semester 2 Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian.

"Pertama memang itu (korban) mahasiswa Instiper," kata Adi saat dihubungi wartawan, Senin (6/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adi menjelaskan, dari hasil penelusuran kampus, dia memastikan kegiatan silat yang diikuti korban bukan termasuk dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) resmi kampus. Sementara korban, kata Adi, tercatat sebagai anggota UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam).

"Yang bersangkutan menggeluti namanya UKMI Unit Kegiatan Mahasiswa Islam. Nah itu kok latihannya pencak silat, ternyata dia mengikuti pencak silat yang di luar formal Instiper," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Pencak silatnya di luar formal yang Instiper. Memang Instiper kan ada pencak silat karena kita di Instiper ada 27 organisasi Kemahasiswaan," tegasnya.

Kampus, lanjut Adi, selama ini tidak pernah menerima surat izin dari paguyuban silat itu. Baik untuk penggunaan kampus sebagai tempat latihan dan lain sebagainya.

"Tidak pernah izin ke kampus, selama saya jadi warek tidak pernah dimintai izin ke kampus karena itu kan kegiatan non-formal," ujarnya.

Dia pun tidak mengetahui secara pasti sudah berapa lama paguyuban silat itu telah menggunakan area kampus sebagai lokasi latihan. Namun, dia menduga kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak lama.

"Kelihatannya ya iya (sudah sejak lama ada). Karena saya juga nggak tahu, namanya non-formal tahu-tahu ada kejadian ini kita baru tahu," ucapnya.

Di sisi lain, pihak kampus juga akan memastikan kembali identitas pelaku. Apakah benar mahasiswa Instiper atau bukan.

"Ini tadi saya juga koordinasi dengan kampus, saya minta ada tim yang ke orang tua maupun ke Polresta Sleman untuk meyakinkan yang ditahan itu mahasiswa kita atau bukan. Kan kita baru tahu tersangka dari berita," ujarnya.

Atas kejadian ini, kampus menegaskan akan mendukung semua proses hukum.

"Kita dukung langkah hukumnya apapun yang dibutuhkan kita siap support membantu," ujarnya.

Sementara di sisi internal kampus, pihaknya akan lebih sering untuk memantau semua kegiatan mahasiswa. Kampus tidak ingin kecolongan dan kejadian serupa terulang kembali.

"Kemudian langkah ke depan tentunya namanya kegiatan Kemahasiswaan yang di kampus harus dipantau lebih rutin, detail dan kemarin saya juga sudah menghubungi BEM kami atas informasi yang ada itu supaya kegiatan di kampus itu maksimal setengah 10 sampai jam 10 (malam)," pungkasnya.

Korban Alami Luka di Organ Dalam

Sebelumnya diberitakan, korban dilarikan ke rumah sakit usai mengikuti latihan silat Sabtu (28/4). Kemudian pada Rabu (1/5), IKK dinyatakan meninggal.

Polisi kemudian melakukan pemeriksaan dan memanggil sejumlah saksi. AF lantas menyerahkan diri ke polisi pada malam harinya.

Dari pemeriksaan di rumah sakit, korban mengalami luka di organ bagian dalam. Bahkan, usus halusnya diduga pecah.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian menerangkan AF (23) yang merupakan warga Sumatera Barat sudah ditetapkan tersangka.

"Sudah (jadi tersangka, red), dan sudah kita tahan," kata dia pada Jumat (3/5).




(apu/cln)

Hide Ads