Dua nelayan asal Lebak, Banten yang sebelumnya dilaporkan hilang di Pantai Glagah, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya ditemukan. Nahas, korban ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia.
Jasad kedua nelayan bernama Anggit dan Arba itu ditemukan di dua lokasi berbeda. Jasad Anggit ditemukan pada pukul 15.00 WIB di sekitar pantai Pleret, Panjatan, atau berjarak 8 km dari Pantai Glagah.
Sedangkan jenazah Arba ditemukan pada pukul 15.30 WIB di sekitar pantai Bugel yang berjarak sekitar 11 km dari Pantai Glagah. "Iya benar mas, setelah dikroscek dipastikan ini korban laka laut di Pantai Glagah kemarin," ungkap Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa wilayah V Kulon Progo, Aris Widyatmoko, saat dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (15/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasad kedua korban kini telah dibawa ke RSUD Wates, Kulon Progo untuk keperluan pemeriksaan.
Diberitakan sebelumnya, dua nelayan asal Banten hilang saat melaut di kawasan Pantai Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (13/3).
Informasi hilangnya dua nelayan itu diungkapkan oleh Humas PMI Kulon Progo, Wisnu Rangga. Lewat pesan tertulis, Wisnu menerangkan jika dua orang sempat berada di perairan Kulon Progo, tepatnya di selatan Pantai Glagah. Mereka bersama dua orang nelayan lain, sehingga total yang ada di kapal empat orang.
"Informasinya kapal nelayan mati mesin di perairan Kulon Progo, sisi selatan Pantai Glagah. Sebanyak 4 ABK (Anak Buah Kapal), terjun ke laut untuk berenang ke darat."
2 ABK berhasil mendarat sampai ke Dermaga Karangwuni, Wates, Kulon Progo dengan selamat dan dirujuk oleh ambulan Satlinmas Rescue Istimewa wilayah V ke UGD RS Rizki Amalia Temon. Sementara 2 ABK lain belum sampai daratan masih dalam pencarian," ujarnya Rabu (13/3).
Sementara itu korban selamat mengungkapkan jika dia dan tiga rekannya sudah berada di laut lepas sejak Jumat (8/3).
Mereka terkatung-katung tidak jelas gegara kapalnya mogok akibat kehabisan bahan bakar. Kapal motor bernama Mugi Jaya itu tiba-tiba macet setelah beberapa jam bertolak dari kawasan Pantai Binuangeun, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (7/3) malam.
"Kami nggak ada niatan ke sini (Kulon Progo). Sampai sini karena kapal kebawa arus usai kehabisan bahan bakar di hari Jumat itu," ungkap Rasita, Rabu (13/3).
Insiden itu membuat kapal yang mereka tumpangi tidak bisa kembali ke daratan Banten. Akibatnya kapal hanyut ke arah timur. Selama hanyut, persediaan makanan yang sebelumnya distok di kapal sudah habis. Ini karena sejak awal mereka hanya berencana melaut selama dua hari saja.
Oleh sebab itu, ketika melihat adanya daratan yang belakangan diketahui sudah masuk wilayah Kulon Progo, mereka memutuskan untuk meninggalkan kapal dengan cara berenang.
"Saking senengnya itu lihat daratan terus pada loncat semua. Soalnya kan udah beberapa hari nggak makan, nggak minum. Terus lihat daratan saking senengnya loncat semua," ujarnya.
Korban selamat lain, Acil mengatakan dalam upaya mencari bantuan itu, dia dan Rasita berhasil selamat sampai daratan. Namun, dua rekannya, yaitu Arba dan Anggit tersapu ombak hingga dinyatakan hilang.
"Mencarnya pas kena ombak. Dua orang (Arba dan Anggit) kena arus ke tengah," ungkapnya.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka