Dua nelayan asal Banten dilaporkan hilang saat melaut di kawasan Pantai Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) malam ini. Kedua korban masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Informasi hilangnya dua nelayan itu diungkapkan oleh Humas PMI Kulon Progo, Wisnu Rangga. Lewat pesan tertulis Wisnu menerangkan jika dua orang yang belum diketahui identitasnya ini sempat berada di perairan Kulon Progo tepatnya di selatan Pantai Glagah. Mereka bersama dua orang nelayan lain, sehingga total yang ada di kapal empat orang.
Namun mendadak mesin kapal mati. sehingga mereka memutuskan berenang ke daratan. Dua nelayan berhasil selamat. Sedangkan dua nelayan lain, belum diketahui keberadaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasinya kapal nelayan mati mesin di perairan Kulon Progo, sisi selatan Pantai Glagah. Sebanyak 4 ABK (Anak Buah Kapal), terjun ke laut untuk berenang ke darat.
2 ABK berhasil mendarat sampai ke Dermaga Karangwuni, Wates, Kulon Progo dengan selamat dan dirujuk oleh ambulan Satlinmas Rescue Istimewa wilayah V ke UGD RS Rizki Amalia Temon. Sementara 2 ABK lain belum sampai daratan masih dalam pencarian," ujarnya Rabu (13/3/2024).
Wisnu menyatakan hingga pukul 20.30 WIB kapal yang ditumpangi oleh para korban juga belum ditemukan. Dugaan sementara nelayan di kapal itu belum sempat menyalakan tombol panic button sehingga titik koordinat kapal tidak bisa terdeteksi.
"Kapal belum terdeteksi, kemungkinan tidak menyalakan distreas atau panic button sehingga menyebabkan koordinat terakhir tidak terdeteksi," ucapnya.
Hingga berita ini disiarkan, tim gabungan dari unsur Satlinmas Rescue Istimewa wilayah V Kulon Progo, PMI Kulon Progo, Kepolisian, TNI dan unsur kegawatdaruratan lain masih melakukan pencarian.
"Unsur PMI yang tergabung tim gabungan sebanyak 8 personil dengan menerjunkan 2 armada," ucap Wisnu.
(apl/ahr)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa