Kesaksian Korban Kapal Mogok di Pantai Glagah: 5 Hari Tanpa Makanan-Minuman

Kesaksian Korban Kapal Mogok di Pantai Glagah: 5 Hari Tanpa Makanan-Minuman

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Rabu, 13 Mar 2024 23:20 WIB
Kondisi nelayan selamat, Rasita, saat ditemui di RS Rizki Amalia, Temon, Kulon Progo, Rabu (13/3/2024).
Kondisi nelayan selamat, Rasita, saat ditemui di RS Rizki Amalia, Temon, Kulon Progo, Rabu (13/3/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja.
Kulon Progo -

Dua dari empat nelayan asal Banten dilaporkan hilang saat melaut di kawasan Pantai Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) malam ini. Rupanya kapal yang mereka kendarai sudah hanyut tanpa persediaan makanan sejak pekan lalu.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu korban selamat, Rasita. Ketika ditemui di RS Rizki Amalia, Temon, malam ini, Rasita mengungkapkan jika dia dan tiga rekannya sudah berada di laut lepas sejak Jumat (8/3).

Mereka terkatung-katung tidak jelas gegara kapalnya mogok akibat kehabisan bahan bakar. Kapal motor bernama Mugi Jaya itu tiba-tiba macet setelah beberapa jam bertolak dari kawasan Pantai Binuangeun, Kabupaten Lebak, Banten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami nggak ada niatan ke sini (Kulon Progo). Sampai sini karena kapal kebawa arus usai kehabisan bahan bakar di hari Jumat itu," ungkap Rasita, Rabu (13/3/2024).

Insiden itu membuat kapal yang mereka tumpangi tidak bisa kembali ke daratan Banten. Akibatnya kapal hanyut ke arah timur.

ADVERTISEMENT

Rasita mengungkapkan selama hanyut, persediaan makanan yang sebelumnya distok di kapal sudah habis. Ini karena sejak awal mereka hanya berencana melaut selama dua hari saja.

Oleh sebab itu, ketika melihat adanya daratan yang belakangan diketahui sudah masuk wilayah Kulon Progo, mereka memutuskan untuk meninggalkan kapal dengan cara berenang.

"Saking senengnya itu lihat daratan terus pada loncat semua. Soalnya kan udah beberapa hari nggak makan, nggak minum. Terus lihat daratan saking senengnya loncat semua," ujarnya.

Korban selamat lain, Acil mengatakan dalam upaya mencari bantuan itu, dia dan Rasita berhasil selamat sampai daratan. Namun, dua rekannya yaitu Arba dan Anggi tersapu ombak hingga dinyatakan hilang.

"Mencarnya pas kena ombak. Dua orang (Arba dan Anggi) kena arus ke tengah," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya dua nelayan asal Banten dilaporkan hilang saat melaut di kawasan Pantai Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) malam ini. Kedua korban masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

Informasi hilangnya dua nelayan itu diungkapkan oleh Humas PMI Kulon Progo, Wisnu Rangga. Lewat pesan tertulis Wisnu menerangkan jika dua orang sempat berada di perairan Kulon Progo tepatnya di selatan Pantai Glagah. Mereka bersama dua orang nelayan lain, sehingga total yang ada di kapal empat orang.

Namun mendadak mesin kapal mati, sehingga mereka memutuskan berenang ke daratan. Dua nelayan berhasil selamat, sedangkan dua nelayan lain, belum diketahui keberadaannya.

"Informasinya kapal nelayan mati mesin di perairan Kulon Progo, sisi selatan Pantai Glagah. Sebanyak 4 ABK (Anak Buah Kapal), terjun ke laut untuk berenang ke darat.
2 ABK berhasil mendarat sampai ke Dermaga Karangwuni, Wates, Kulon Progo dengan selamat dan dirujuk oleh ambulan Satlinmas Rescue Istimewa wilayah V ke UGD RS Rizki Amalia Temon. Sementara 2 ABK lain belum sampai daratan masih dalam pencarian," ujarnya Rabu (13/3).




(apl/apl)

Hide Ads