Hari Raya Nyepi merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu sebagai tradisi untuk menyambut Tahun Baru Saka 1946. Kalender Saka sendiri merupakan sistem penanggalan yang umumnya digunakan oleh umat Hindu.
Dalam merayakan Nyepi, terdapat beberapa rangkaian prosesi keagamaan yang dilakukan baik sebelum maupun sesudah puncak acara Nyepi. Prosesi tersebut antara lain, Melasti, Mecaru, Pengerupukan, Nyepi dan Ngembak Geni.
Berikut jadwal Hari Raya Nyepi 2024 lengkap dengan penjelasan mengenai rangkaian prosesi yang dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Hari Raya Nyepi 2024
Penentuan Hari Raya Nyepi dilakukan berdasarkan Kalender Saka Bali yang perayaannya sudah dimulai sejak tahun 78 Masehi. Hari tersebut jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercaya merupakan hari penyucian dewa-dewa.
Adapun Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 jatuh pada Senin, 11 Maret 2024. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023 memutuskan bahwa Hari Raya Nyepi ditetapkan sebagai hari libur Nasional di Indonesia. Berikut jadwal libur Hari Raya Nyepi 2024:
- 11 Maret 2024: Libur Nasional Memperingati Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1946)
- 12 Maret 2024: Cuti Bersama Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1946)
Rangkaian Upacara Nyepi
Dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Buleleng (7/4/2024), ada beberapa rangkaian prosesi Upacara Nyepi, sebagai berikut:
Upacara Melasti
Upacara Melasti atau disebut juga Melis/Mekiyis merupakan upacara umat Hindu yang berisi serangkaian prosesi keagamaan dengan tujuan menyucikan. Upacara Melasti ini biasanya diadakan 2-3 hari sebelum Nyepi. Pada hari tersebut, semua sarana persembahyangan yang ada di Pura diarak ke pantai atau danau, karena kedua tempat tersebut dianggap sebagai sumber air suci (tirta amerta) dan bisa menyucikan segala kotoran pada diri manusia maupun alam.
Upacara Bhuta Yadnya/ Mecaru
Upacara Mecaru adalah prosesi untuk menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan alam yang ditinggalinya. Mecaru dilaksanakan sehari sebelum hari Nyepi. Upacara ini dilakukan di lingkungan masing-masing dengan membuat persembahan yang berupa nasi panca warna dengan lauk pauk ayam berwarna-warni yang disertai dengan tetabuhan arak.
Upacara ini merupakan bentuk permohonan yang ditujukan kepada Sang Bhuta Kala dan Bhatara kala supaya tidak mengganggu umat manusia. Bhuta Kala sendiri merupakan sosok yang disimbolkan sebagai raksasa berwajah menyeramkan yang memiliki makna kekuatan alam semesta yang tak terbantahkan.
Upacara Pengerupukan
Upacara Pengerupukan adalah prosesi yang dilakukan setelah Upacara Meracu. Upacara ini dilakukan dengan cara menyebar nasi tawur, menyalakan obor mengelilingi rumah serta memukul benda-benda yang menimbulkan suara gaduh sebagai simbolisasi pengusiran Bhuta Kala dari pekarangan maupun dalam rumah. Prosesi ini diyakini oleh umat Hindu Bali dapat menetralisir pengaruh buruk yang lekat dengan sifat Bhuta Kala.
Puncak Acara Nyepi
Upacara Nyepi dilakukan pada pinanggal pisan, sasih kedasa (tanggal 1, bulan ke-10). Pada hari ini seluruh umat Hindu Bali berhenti melakukan aktivitas sejak pukul 06.00 pagi hingga pukul 06.00 pagi keesokan harinya. Ketika Nyepi umat Hindu menghindari pantangan yang disebut dengan Catur Brata yang terdiri dari: Amata Geni (tidak berapi-api dan tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian) dan Amati Lelanguan (tidak makan dan minum).
Ngembak Geni
Ngembak Geni adalah prosesi yang dilakukan setelah Nyepi sebagai penanda berakhirnya Catur Brata Penyepian. Pada upacara ini, umat Hindu memanjatkan doa kepada Hyang Widhi Wasa supaya mendapat anugrah dan jalan yang terang memasuki tahun baru Saka.
Ngembak Geni yang diartikan "bebas menyalakan api" merupakan penanda kepada umat Hindu Bali bahwa sudah diperbolehkan untuk melakukan aktivitas seperti biasanya. Biasanya umat Hindu memiliki tradisi untuk melakukan kunjungan keluarga atau tetangga dan saling memaafkan atas segala perbuatan yang telah dilakukan.
Demikian penjelasan mengenai jadwal dan juga rangkaian prosesi pada Hari Raya Nyepi yang memperingati Tahun Baru Saka 1446. Semoga membantu ya Dab!
Artikel ini ditulis oleh Intan Bintang Pratiwi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(par/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi