Mengenal Upacara Melasti, Tradisi Jelang Nyepi untuk Menyucikan Diri

Mengenal Upacara Melasti, Tradisi Jelang Nyepi untuk Menyucikan Diri

Muhammad Rizqi Akbar - detikJogja
Senin, 04 Mar 2024 18:17 WIB
Umat Hindu membawa jempana menuju pantai untuk dibasuh dengan air laut saat prosesi upacara Melasti di Pantai Parangkusumo, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (3/3/2024). Upacara Melasti yang diikuti ribuan umat Hindu tersebut dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/agr/Spt.
Ilustrasi upacara melasti Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Jogja -

Upacara Melasti adalah salah satu tradisi yang dilakukan untuk menyambut Hari Raya Suci Nyepi. Biasanya, upacara ini dilakukan oleh seluruh umat Hindu sebelum perayaan Nyepi.

Tentunya, pelaksanaan upacara Melasti memiliki makna dan tujuan. Lantas, apa makna dan tujuan upacara Melasti? Simak penjelasannya di bawah ini!

Upacara Melasti

Upacara Melasti adalah suatu ritual penyucian diri yang diadakan sebelum Hari Suci. mengutip laman Warisan Budaya Kemdikbud, upacara ini merupakan suatu bentuk ibadah yang dilakukan umat Hindu setiap tahunnya untuk menyambut Tahun Baru Saka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upacara Melasti juga disebut sebagai Mekiyis. Ritual ini dilaksanakan sebelum ibadah Tawur Kesanga dan Catur Bhrata Penyepian atau Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka. Pelaksanaan upacara ini dilaksanakan di pura yang berdekatan dengan sumber air kehidupan (tirta amerta), seperti laut, danau, atau sungai.

Selain persembahyangan, upacara Melasti juga merupakan ajang pembersihan dan penyucian benda sakral milik pura, seperti arca, pratima, dan pralingga. Benda-benda tersebut nantinya akan diarak dan diusung mengelilingi desa. Hal ini dimaksudkan untuk menyucikan desa sekaligus.

ADVERTISEMENT

Pada saat Melasti, umat Hindu akan mengikuti upacara yang diawali persembahyangan bersama. Setelah itu, arca, pratima, dan pralingga diusung menuju sumber air untuk dibersihkan dan disucikan.

Prosesi Upacara Melasti

Sebelum melaksanakan upacara Melasti, Romo dan Pinandita akan memimpin persembahyangan terlebih dahulu. Keduanya memimpin doa-doa dan membacakan kitab yang didengar oleh seluruh umat Hindu.

Ibadah ini cukup dilaksanakan dalam satu kali gelombang peribadatan. Seusai pembacaan doa, umat Hindu akan menuju laut untuk melaksanakan ritual upacara Melasti sembari membaca doa-doa.

Setibanya di tengah laut, pemimpin ritual akan melarung sesaji berupa hewan ternak (ayam dan bebek), serta bunga yang ditaruh di atas anyaman pandan sembari membacakan doa-doa. Selanjutnya, para Pinandita akan mengambil air laut tersebut yang akan digunakan untuk menyucikan umat Hindu dan Pralingga.

Makna Upacara Melasti

Mengutip laman Babad Bali, melasti diartikan sebagai nganyudang malaning gumi ngamet tirta amerta yang berarti menghanyutkan atau membuang segala kotoran alam menggunakan air suci. Kotoran yang dimaksud adalah segala dosa, baik dalam diri manusia maupun yang ada di dunia.

Makna dari upacara Melasti adalah sebagai proses pembersihan diri manusia secara lahir dan batin, juga sebagai pembersihan alam. Mengutip laman Kabupaten Badung, Melasti dalam sumber Lontar Sunarigama dan Sanghyang Aji Swamandala yang dirumuskan dalam bahasa Jawa Kuno menyebutkan:

"Melasti ngarania ngiring prewatek dewata angayutaken laraning jagat, papa klesa, letuhing bhuwana".

Artinya, Melasti adalah meningkatkan Sraddha dan Bhakti pada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa dan mencegah kerusakan alam.

Tujuan Upacara Melasti

Berdasarkan kutipan Lontar Sunarigama dan Sanghyang Aji Swamandala, yang dilansir dari laman Kabupaten Buleleng, upacara Melasti memiliki lima tujuan. Berikut ini tujuan dari upacara Melasti:

1. Ngiring prewatek dewata. Artinya, upacara Melasti hendaknya didahului dengan memuja Tuhan dengan segala manifestasinya dalam perjalanan melasti. Tujuannya adalah untuk dapat mengikuti tuntunan para dewa sebagai manifestasi Tuhan.

2. Anganyutaken laraning jagat. Artinya, menghanyutkan penderitaan masyarakat. Maka upacara Melasti bertujuan untuk memotivasi umat secara ritual dan spiritual untuk melenyapkan penyakit-penyakit sosial.

3. Papa kelesa. Artinya, Melasti bertujuan menuntun umat agar menghilangkan kepapanannya secara individual. Ada lima lesa yang harus dihilangkan agar seseorang jangan menderita, yakni:

- Awidya: Kegelapan atau mabuk.

- Asmita: Egois, mementingkan diri sendiri.

- Raga: pengumbaran hawa nafsu.

- Dwesa: sifat pemarah dan pendendam.

- Adhiniwesa: rasa takut tanpa sebab, yang paling mengerikan rasa takut mati.

4. Letuhing Bhuwana. Artinya, alam yang kotor. Maksudnya upacara Melasti bertujuan untuk meningkatkan umat hindu agar mengembalikan kelestarian alam lingkungan atau dengan kata lain menghilangkan sifat-sifat manusia yang merusak alam lingkungan.

5. Ngamet sarining amerta ring telenging segara. Artinya, mengambil sari-sari kehidupan dari tengah lautan. Dengan demikian, upacara Melasti mengandung muatan nilai-nilai kehidupan yang sangat universal.

Demikian penjelasan mengenai upacara Melasti. Semoga bermanfaat, Dab!




(par/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads