Tanggal 29 Maret jatuh pada hari Sabtu berdasarkan penanggalan kalender Masehi. Sejumlah momen penting dan menarik dirayakan di berbagai belahan dunia pada tanggal tersebut.
Lantas, tanggal 29 Maret memperingati hari apa saja?
Di Indonesia, tanggal 29 Maret diperingati sebagai Hari Suci Nyepi. Sementara di dunia internasional ada peringatan Hari Piano Sedunia dan Hari Putri Duyung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti apa sejarah dan keunikan masing-masing peringatan tersebut? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Hari Suci Nyepi 2025 (Tahun Baru Saka 1947)
Mengutip laman resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng, Nyepi merupakan hari raya umat Hindu yang sangat penting. Perayaan ini memperingati pergantian tahun dalam kalender Saka yang kini memasuki tahun 1947.
Hari Raya Nyepi ini diartikan sebagai hari untuk membersihkan diri manusia dan alam. Pada hari ini, umat Hindu melakukan sejumlah pantangan seperti menahan diri dengan tidak keluar rumah, bekerja, menyalakan api, atau mengucapkan kata-kata tertentu.
Pengendalian diri ini dilakukan melalui Catur Brata penyepian. Hal ini dilakukan agar umat Hindu dapat fokus pada evaluasi diri, meditasi, dan samadhi dalam keheningan.
Disadur dari laman resmi Desa Jagapati, Kabupaten Badung, Hari Raya Nyepi dimulai sejak tahun 78 Masehi. Pada masa itu, negeri India dan wilayah di sekitarnya kerap mengalami krisis dan konflik berkepanjangan.
Pertikaian antar suku bangsa seperti Suku Saka, Pahiava, Yueh Chi, Yavana, dan Malaya terus menerus terjadi. Pihak yang mendapatkan kemenangan dan kekalahan terus berganti dan menyebabkan ketegangan dalam kehidupan beragama.
Hingga akhirnya, Suku Saka di bawah pimpinan Raja Kaniskha I berhasil menjadi pemenang dan menyatukan bangsa yang sebelumnya terpecah. Pada 1 Caitramasa tahun 01 Saka (78 Masehi), Raja Kaniskha I dinobatkan sebagai raja. Penobatan ini menandai dimulainya sistem perhitungan tahun Saka.
Peringatan Tahun Baru Saka ini menjadi simbol kebangkitan, pembaharuan, persatuan, toleransi, kedamaian, dan kerukunan nasional.
Pada tahun 456 Masehi, Sang Aji Saka membawa peringatan tahun Saka ke Jawa, tepatnya di Desa Waru, Rembang, Jawa Tengah. Di sana, ia memperkenalkan aksara Jawa dan mempengaruhi perkembangan Hindu di Nusantara yang sudah ada sejak 4,5 abad sebelumnya.
Hari Piano Sedunia
Tanggal 29 Maret juga menandai perayaan Hari Piano Sedunia. Mengutip dari laman National Today, Hari Piano Sedunia diperingati pada hari ke-88 dalam setahun, sesuai jumlah tuts piano.
Di tahun 2025 ini, perayaan tersebut jatuh pada tanggal 29 Maret. Perayaan ini menjadi momen untuk untuk merayakan piano di seluruh dunia dengan mengadakan acara, pertunjukan, kelas master, ceramah, dan berbagai kegiatan lainnya.
Hari Piano Sedunia diprakarsai oleh Nils Frahm, pianis dan komposer asal Jerman bersama sekelompok orang yang memiliki pemikiran serupa pada tahun 2015. Mereka memiliki keinginan yang sama untuk menciptakan wadah bagi proyek-proyek yang berhubungan dengan piano guna mempromosikan perkembangan musik dan berbagi kegembiraan bermain piano.
Sejak diluncurkan, Hari Piano Sedunia telah memperoleh popularitas yang luar biasa. Para pianis, promotor, penyelenggara, distributor, teknisi, hingga penggemar piano tutur berpartisipasi pada perayaan tersebut.
Hari Putri Duyung
Perayaan unik lainnya yang diperingati pada tanggal 29 Maret adalah Hari Putri Duyung. Makhluk legendaris ini telah lama muncul dalam literatur, mitologi, musik, film, dan budaya popular.
Mengutip dari laman Nasional Today, peringatan ini dapat menjadi momen untuk membiarkan imajinasi menjadi liar dan memuaskan rasa kagum terhadap makhluk air ini. Meskipun tidak ada yang mengetahui pasti apakah mereka benar-benar ada atau hanya sekadar fiksi, tak ada salahnya turut memperingati hari istimewa ini.
Sejarah mengenai keberadaan putri duyung dalam budaya manusia dapat ditelusuri kembali ke tahun 1000 SM di Asyur, yang sekarang dikenal sebagai Suriah. Dalam mitologi mereka, dewi kesuburan Atargatis menjadi putri duyung setelah menceburkan diri ke danau untuk melarikan diri dari kesedihan dan rasa malu karena membunuh kekasihnya.
Mitologi tersebut mengeksplorasi bagaimana Atargatis begitu cantik sehingga dia tidak dapat sepenuhnya mengubah dirinya menjadi seekor ikan. Sebaliknya, dia mempertahankan bentuk dan kecantikan femininnya di atas pinggang, tetapi kakinya sepenuhnya berubah menjadi ekor ikan.
Meskipun putri duyung ini diterima sebagai produk fiksi dari berbagai mitologi, beberapa sejarawan mencatat penampakan putri duyung yang sebenarnya di lautan. Salah satunya adalah Christopher Columbus, yang dilaporkan melihat tiga putri duyung. Namun, dia mengklaim bahwa mereka tidak secantik yang digambarkan dalam cerita-cerita mistis.
Nah, demikianlah ulasan lengkap mengenai daftar peringatan penting di tanggal 29 Maret. Semoga menambah wawasan, detikers!
(urw/alk)