Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kulon Progo mengungkap sejumlah catatan dalam pelaksanaan pemilu kemarin. Salah satunya, temuan pemilih yang mendapat surat suara ganda atau dobel.
"Jadi ada beberapa TPS, yang satu pemilih dikasih lebih dari lima surat suara dan itu sudah dicoblos semua," ungkap Ketua Bawaslu Kulon Progo, Marwanto, saat ditemui di kantornya, Kamis (15/2).
"Nah untungnya saja ketika mau dimasukkan (dalam kotak suara) teman-teman KPPS maupun pengawas sadar melihat itu. Setelah konsultasi dengan pengawas TPS, temuan itu (tambahan surat suara dobel) dijadikan suara rusak," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marwanto menjelaskan kasus ini ditemukan di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) antara lain Kapanewon Panjatan, Lendah, Sentolo, dan Galur. Adapun surat suara yang dobel adalah surat suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden (PPWP) serta surat suara DPD.
"Kebanyakan PPWP dan DPD," ujarnya.
Marwanto menuturkan peristiwa ini bisa terjadi karena sejumlah hal. Pertama karena surat suara untuk PPWP dan DPD berukuran lebih kecil dibandingkan DPR maupun DPRD.
"Mungkin karena lebih kecil ya jadi bisa kedobel. Kemarin saja pas saya mau nyoblos juga hampir dapat yang dobel ini, tapi langsung saya kembalikan," ujarnya.
Kemungkinan lainnya karena tingginya antusiasme masyarakat untuk menggunakan hak pilih, sehingga TPS menjadi penuh dan membuat KPPS keteteran. Hal ini meningkatkan risiko keteledoran KPPS dalam memberikan surat suara kepada pemilih.
"Efek ramai. kemarin kami lihat antusias masyarakat menggunakan hak pilihnya itu ramai, sehingga ada kemungkinan petugas jadi gugup dan langsung banyak gitu," ujarnya.
Selain surat suara ganda, catatan lain yang didapati Bawaslu Kulon Progo dalam pemilu kemarin, yakni adanya TPS yang kekurangan dan kelebihan surat suara. "Iya ada kekurangan surat suara tapi kemudian bisa segera dicukupi. Ada yang juga kelebihan tapi kemudian jadi cadangan," ucapnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kulon Progo, Budi Priyana menyebut pelaksanaan Pemilu 2024 di Kulon Progo berlangsung lancar. Namun dia tidak menampik jika ditemukan adanya kendala di lapangan.
Dari catatan KPU, kendala yang umum ditemui adalah dalam proses memasukkan data formulir C1 ke dalam aplikasi Sirekap. Menurutnya server Sirekap beberapa kali down sehingga menghambat proses tersebut.
"Sirekap masih terkendala servernya, down. Saat ini sudah kami cek bahwa PPWP Kulon Progo yang sudah ter-upload itu baru 40 persen. Jadi masih rendah," terangnya.
Sebagai alternatif, KPU Kulon Progo telah menginstruksikan para KPPS untuk mengisi data secara manual. Caranya dengan memfoto formulir C1 yang kemudian diunggah lewat Google Drive yang disediakan KPU.
"Memang kami instruksikan jika masih terkendala online bisa secara manual dengan cara foto lalu di-upload di drive yang kami sediakan," terangnya.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi