Bacaan Doa Buka Puasa 15 Rajab 1445 Hijriah Lengkap dengan Adab Berbuka

Bacaan Doa Buka Puasa 15 Rajab 1445 Hijriah Lengkap dengan Adab Berbuka

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 27 Jan 2024 12:45 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Doa buka puasa. Foto: Getty Images/Drazen Zigic
Jogja -

Saat ini, kita berada dalam salah satu bulan mulia kalender Hijriah, Rajab. Untuk mengisinya, seorang Muslim disunnahkan untuk memperbanyak puasa sebagaimana anjuran Rasulullah SAW. Nah, teruntuk detikers yang tengah berpuasa hari ini, 15 Rajab 1445 H, berikut bacaan doa buka puasanya.

Memangnya ada puasa 15 Rajab? Sejatinya, tidak ada puasa yang dikhususkan untuk diamalkan pada tanggal 15 Rajab. Hanya saja, sebagaimana bulan-bulan lainnya, tanggal 15 termasuk satu dari tiga tanggal utama pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh. Selain itu, pada tanggal 15 Rajab 1445 H juga dapat dimanfaatkan untuk mengamalkan puasa Daud, puasa sunnah Rajab, atau qadha Ramadhan.

Nah, bagaimana bacaan doa buka puasa yang benar? Ada berapa versi yang dapat digunakan? Tak hanya itu, detikJogja juga telah siapkan pembahasan mengenai adab berbuka puasa. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doa Buka Puasa 15 Rajab 1445 Hijriah #1

Doa di bawah ini disadur dari buku "Kumpulan Do'a dari Al-Quran dan Hadits" oleh Syaikh Sa'id bin Wahf Al-Qahthani. Disebutkan bahwa doa ini bersumber dari hadits riwayat Abu Daud no. 2/306:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْشَاءَ الله

ADVERTISEMENT

/Żahabaẓ-ẓamā'u wabtallatil-'urūqu wa ṡabatal-ajru insyā'allāh/

Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, insya Allah."

Doa Buka Puasa 15 Rajab 1445 Hijriah #2

Masih disadur dari sumber yang sama, di bawah ini adalah doa buka puasa kedua. Kali ini, dalilnya adalah hadits riwayat Ibnu Majah nomor 1/557.

اَلَّلهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِيْ

/Allahumma innī as'aluka biraḥmatikal-latī wasi'at kulla syai'in an tagfira lī/

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, supaya memberi ampunan atasku."

Perlu dicatat, bahwasanya dua doa di atas tidak dikhususkan untuk puasa 15 Rajab saja, melainkan untuk segala jenis puasa, baik yang hukumnya sunnah maupun wajib.

Adab Berbuka Puasa

Menyadur laman muslim.or.id yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA) waktu berbuka adalah waktu berbahagia. Mengapa demikian? Pasalnya, pada saat itu, orang-orang yang telah menahan lapar dan haus sejak terbit matahari sukses menyelesaikan ibadah puasanya.

Hal ini didasari oleh sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151, sebagai berikut:

والذي نفسُ محمدٍ بيدهِ لَخَلوفِ فمِ الصائمِ أطيبُ عندَ اللهِ من ريحِِ المسكِ ,للصائمِ فَرْحتانِ يفرَحْهُما إذا أَفطرَ فَرِحَ ، وإذا لقي ربَّه فَرِحَ بصومِهِ

Artinya: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah itu lebih wangi daripada misik. Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu Rabb-Nya."

Tentunya, ketika berbuka ada adab-adab yang dianjurkan untuk setiap Muslim. Di antaranya adalah:

1. Menyegerakan berbuka

Hal ini disandarkan kepada sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan derajatnya shahih:

لا يزالُ النَّاسُ بخَيرٍ ما عجَّلوا الفِطرَ عجِّلوا الفطرَ

Artinya: "Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka"
Karenanya, segerakan berbuka ketika sudah masuk waktunya ya detikers!

2. Berbuka dengan kurma segar

Apakah ada makanan khusus untuk berbuka puas? Tidak, tetapi Rasulullah SAW menganjurkan dua jenis kurma. Anjuran ini tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud no. 2356 yang artinya:

"Biasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab (kurma segar) sebelum shalat. Jika beliau tidak punya ruthab, maka dengan tamr (kurma kering), jika beliau tidak punya tamr, maka dengan beberapa teguk air."

Sebagaimana telah disebutkan hadits di atas, pertama adalah ruthab atau kurma segar. Namun, jika tidak mendapatkannya, dianjurkan dengan tamr atau kurma kering. Jika masih tidak ada lagi, maka beberapa teguk air putih dapat menjadi penggantinya.

3. Membaca doa berbuka puasa

Detikers dapat membaca doa yang telah dituliskan sebelumnya. Doa ini dibaca setelah berbuka, bukan sebelumnya.

4. Memperbanyak doa

Salah satu waktu mustajab untuk berdoa adalah ketika berbuka puasa. Hal ini didasarkan sabda Rasulullah SAW dalam hadits Tirmidzi no. 3598, Ibnu Majah no. 1752, dan Ibnu Hibban no. 2405 sebagai berikut:

ثلاثٌ لا تُرَدُّ دعوتُهُم الصَّائمُ حتَّى يُفطرَ والإمامُ العادلُ ودعْوةُ المظلومِ

Artinya: "Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi."

5. Urutan berbuka puasa yang ideal

Lebih lanjut, masih dikutip dari sumber yang sama, Ustadz Yulian Purnama membuatkan daftar urutan kegiatan untuk dilakukan saat berbuka puasa:

  • Memperbanyak doa beberapa saat sebelum datang Maghrib.
  • Ketika tiba, baca basmalah, lalu makan kurma atau minum air putih.
  • Membaca doa berbuka puasa.
  • Lanjut makan atau minum yang lain.
  • Memperbanyak doa di antara adzan dan iqamah.
  • Mendirikan sholat Maghrib.

Nah, demikian bacaan doa buka puasa 15 Rajab 1445 Hijriah. Selain itu, telah dituliskan juga beberapa adab dalam berbuka puasa yang patut untuk diamalkan. Semoga bermanfaat, ya!




(apl/apl)

Hide Ads