- Doa Buka Puasa Rajab Doa Buka Puasa Rajab Versi 1 Bacaan Doa Buka Puasa Rajab Versi 2
- Waktu Memanjatkan Doa Buka Puasa Rajab
- Tata Cara Buka Puasa Rajab 1. Menyegerakan Berbuka Puasa 2. Membaca Basmalah 3. Membaca Doa Berbuka Puasa 4. Memakan Kurma atau Meminum Air 5. Mendirikan Sholat Maghrib, Lanjut Menyantap Hidangan
Bulan Rajab merupakan bulan yang penuh keberkahan. Sebagai salah satu bulan haram, Rajab memiliki kedudukan istimewa, di mana setiap amal ibadah yang dilakukan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Salah satu ibadah yang banyak dianjurkan selama bulan ini adalah puasa sunnah. Saat berbuka puasa di bulan Rajab juga menjadi momen penting, di mana umat Islam dianjurkan untuk membaca doa. Berikut doa buka puasa Rajab, keutamaan berpuasa di bulan ini, serta tata cara berbuka yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Doa buka puasa Rajab bisa dibaca umat Muslim menjelang waktu berbuka. Tujuannya sebagai wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT setelah menahan lapar, haus, dan nafsu, kita akhirnya bisa berbuka dengan hidangan secukupnya.
Tidak ada hadits shahih yang secara khusus menyatakan kesunahan puasa Rajab. Namun tak ada larangan untuk berpuasa di bulan Rajab mulai dari puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, atau puasa Daud, seperti dalam hadist berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Utsman bin Hakim al-Anshari bahwa ia berkata: Saya bertanya kepada sahabat Sa'id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka ia pun menjawab: Saya telah mendengar Ibnu Abbas Radliyallahu 'Anhuma berkata: Dulu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa.
Namun keutamaan bulan Rajab termaktub dalam Al Quran Surat At Taubah ayat 36. Allah SWT berfirman,
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ - ٣٦
Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (untuk perang). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa."
Doa Buka Puasa Rajab
Membaca doa ketika berbuka puasa adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, baik saat ibadah wajib seperti puasa Ramadhan maupun puasa sunnah di bulan lainnya, seperti bulan Rajab. Doa buka puasa mengandung harapan dan doa agar segala amal ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT.
Doa Buka Puasa Rajab Versi 1
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Bacaan latin: Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Bacaan Doa Buka Puasa Rajab Versi 2
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Bacaan latin: Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah,"
Waktu Memanjatkan Doa Buka Puasa Rajab
Terdapat perbedaan di kalangan ulama terkait waktu membaca doa buka puasa Rajab termasuk puasa sunnah lainnya. Sebagian berpendapat bahwa doa buka puasa dibaca setelah seseorang pertama kali membatalkan puasa.
Tertera dalam lafadz kedua doa buka puasa yang artinya, "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Sementara itu, sebagian ulama mengatakan bahwa doa berbuka puasa diucapkan sebelum berbuka puasa dan sebagian yang lain tidak menetapkan waktu membacanya.
Tata Cara Buka Puasa Rajab
Buka puasa merupakan momen yang penuh kebahagiaan, karena setelah seharian menahan lapar dan dahaga, seorang Muslim diberikan kesempatan untuk menikmati hidangan berbuka. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tata cara buka puasa yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW:
1. Menyegerakan Berbuka Puasa
Pertama-tama, beliau menyegerakan berbuka apabila matahari telah tenggelam. Hal ini tercantum dan disyariatkan beliau dalam hadits riwayat Sahl bin Sa'ad:
لا يَزَالُ النَّاسُ بِغَيْرِ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya: "Manusia selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Darami, Malik, Baihaqi, Ahmad & Tirmidzi)
2. Membaca Basmalah
Menyebut nama Allah SWT dengan basmalah sebelum makan adalah sunnah yang senantiasa beliau lakukan. Diriwayatkan Umar bin Abi Salamah, ia menuturkan: "Dahulu aku pernah berada di rumah Rasulullah SAW dan tanganku berkeliaran di atas nampan makanan, maka beliau berkata kepadaku,
'Wahai anak! Bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dengan mengambil yang terdekat darimu." (HR Bukhari & Muslim)
3. Membaca Doa Berbuka Puasa
Tak lupa, sebelum menyantap hidangan berbuka Nabi SAW membaca doa khusus lantaran dalam sabdanya dikatakan bahwa doanya orang berpuasa hingga waktu berbukanya adalah doa yang mustajab.
Beliau SAW menuturkan, "Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak; 1) orang yang berpuasa hingga ia berbuka, 2) pemimpin yang adil, 3) dan orang yang terdzalimi." (HR Ibnu Majah, Ahmad & Tirmidzi)
4. Memakan Kurma atau Meminum Air
Lalu dalam waktu berbukanya dan sebelum mendirikan sholat Maghrib, Nabi SAW memakan kurma berjumlah ganjil. Jika tidak ada kurma, beliau berbuka dengan air. Dalam riwayat Anas bin Malik, ia berkata,
"Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa kurma yang masih basah sebelum sholat (Maghrib). Jika tidak ada, beliau berbuka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan meminum air." (HR Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi & Hakim)
5. Mendirikan Sholat Maghrib, Lanjut Menyantap Hidangan
Selanjutnya beliau SAW menunaikan sholat Maghrib, yang kemudian memakan hidangan besar setelah sholat. Tetapi apabila makanan utama telah tersedia sebelum sholat, melalui riwayat dari Anas bin Malik, Rasul SAW menganjurkan umatnya:
"Jika makanan malam telah disediakan, makanlah makanan itu sebelum kamu melaksanakan sholat Maghrib dan janganlah tergesa-gesa dalam menyantapnya." (HR Bukhari, Muslim & Ahmad)
Selain itu, Sayyid Sabiq dalam bukunya juga menerangkan bahwa Rasul SAW meningkatkan kuantitas dan kualitas sedekahnya pada bulan Ramadan. Sampai-sampai kedermawanan beliau dianalogikan dalam hadits lebih cepat dari angin yang bertiup.
Ibnu Abbas meriwayatkan, "Nabi SAW adalah manusia yang paling dermawan. Beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadan di mana pada bulan itu Jibril sering bertemu dengan beliau. Jibril menemui beliau setiap malam Ramadan untuk membacakan Al-Qur'an kepada beliau. Sungguh, Rasulullah adalah manusia yang paling murah hati dengan kebaikan-kebaikan. Kebaikan-kebaikan beliau itu lebih cepat dan lebih banyak daripada angin yang bertiup." (HR Bukhari, Muslim Nasa'i & Ahmad)
(iqk/iqk)