#DemiIndonesia Cerdas Memilih, UGM Beberkan Peran Kampus dalam Pemilu

Demi Indonesia Cerdas Memilih

#DemiIndonesia Cerdas Memilih, UGM Beberkan Peran Kampus dalam Pemilu

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Kamis, 25 Jan 2024 15:29 WIB
Acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih yang digelar di Karaton Ballrom Royal Ambarrukmo Jogja, Kamis (25/1/2024) siang.
Foto: Acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih yang digelar di Karaton Ballrom Royal Ambarrukmo Jogja, Kamis (25/1/2024) siang. (Jauh Hari Wawan/detikJogja)
Sleman - Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito, menjadi salah satu pemateri di acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih. Arie bilang kampus punya peran dalam pemilu kali ini.

Dalam acara diskusi detikcom dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Karaton Ballrom Royal Ambarrukmo Jogja itu, Arie menjelaskan kampus punya kapasitas untuk menjadi problem solver.4

"Padahal kita tahu kampus itu punya segudang kapasitas baik itu ilmuan, para mahasiswa, para dosennya, tenaga terdidik yang pada akhirnya mereka terlibat di pemilu," kata Arie, Kamis (25/1/2024).

Dia kemudian mencontohkan kondisi pemilu tahun 2019 dengan tahun 2024 ini. Dulu di 2019, banyak kekhawatiran tentang pembelahan sosial. Pengalaman di 2019 itu kemudian yang harus dicegah saat ini dan kampus memiliki peran di situ.

"Yang membedakan 2019 dengan 2024, kalau 2019 itu kekhawatiran tentang pembelahan sosial terjadi begitu kuat. Nah era sekarang ini pelajaran 2019 menjadi alasan teman-teman para aktivis maupun para akademisi untuk mencoba membuat aktivitas yang melakukan pencegahan itu," ujarnya.

Dia melanjutkan, upaya pencegahan bisa dilakukan lewat literasi di media.

"Di antaranya saya kira, upaya-upaya untuk melakukan literasi di media, #DemiIndonesia itu juga dalam rangka kontribusi itu," katanya.

Dosen Fisipol UGM itu melanjutkan, jika perguruan tinggi menjauhkan dari politik, pada akhirnya kampus hanya bisa jadi penonton. Padahal kampus bisa berperan untuk melakukan literasi sehingga bisa mencegah hoaks.

"Padahal kita bisa berperan itu tidak mesti harus menjadi aktivis parpol tapi dia harus mampu melakukan literasi untuk mengingatkan supaya tidak menjadi hoaks. Kampus bisa berperan untuk melakukan literasi itu di media," tegasnya.

Contoh yang sudah dilakukan UGM sejauh ini adalah membuat TPS khusus. Di situ, tujuan utama bukan hanya untuk memberikan fasilitas kepada mahasiswa luar daerah untuk memilih. Namun, untuk menunjukkan kampus punya tanggung jawab menunjukkan pemilu tanpa kekerasan.

"Tujuan saya tidak semata-mata memfasilitasi itu, tapi juga lebih dari sekedar itu bahwa kampus harus punya tanggung jawab menunjukkan pemilu tanpa kekerasan pemilu ada literasi," bebernya.

Seperti diketahui, #DemiIndonesia Cerdas Memilih Jogja bakal digelar di Karaton Ballroom Royal Ambarrukmo Jogja, Kamis (25/1/2024) pukul 12.00 WIB sampai selesai. Acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih berisi talkshow yang berlangsung dua sesi.

Sesi pertama bertajuk 'Penguatan Literasi Pemilu di Tengah Hingar Bingar Informasi'. Sejumlah tokoh akan meramaikan sesi ini, di antaranya Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito, dan Ketua KPID DIY Hazwan Iskandar Jaya.

Sesi kedua bertajuk 'Menuju Pemilu Damai'. Sesi ini diramaikan sejumlah narasumber di antaranya, Ketua Bawaslu DIY Mohammad Najib, Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan, Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal Tandyo Budi R, serta Kepala Kejati DIY Ponco Hartanto.

#DemiIndonesia Cerdas Memilih dipandu oleh Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deannova Ginting dan Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria sebagai Keynote Speaker.

Acara ini telah diselenggarakan road show ke sejumlah kota seperti Batam, Medan, Palembang, dan Bandung. Selain talkshow tentang #PemiluDamai2024, acara juga akan dimeriahkan dengan stand up comedy.

Acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI serta Telkomsel.


(apu/cln)

Hide Ads