Alasan Kamboja Mundur dari SEA Games 2025

Internasional

Alasan Kamboja Mundur dari SEA Games 2025

Afif Farhan - detikJogja
Rabu, 10 Des 2025 13:48 WIB
Alasan Kamboja Mundur dari SEA Games 2025
Panipak Nyalakan Api, SEA Games 2025 Resmi Dibuka di Bangkok. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jogja -

Kamboja memutuskan mundur dan menarik semua atletnya dari perhelatan SEA Games 2025 di Thailand. Alasan keamanan menjadi pertimbangan karena konflik dengan Thailand di wilayah perbatasan. Berikut pernyataan Sekretaris Jenderal komite SEA Games 2025, H E Vath Chamroeun.

Dilansir detikSport dari Channel News Asia, awalnya Kamboja telah menarik diri dari delapan cabang olahraga (cabor). Kamboja menarik semua atletnya pada Rabu (10/12).

"Dengan berat hati saya memberitahu Anda semua bahwa, karena kekhawatiran serius dan permintaan dari keluarga para atlet kami untuk segera kembali ke rumah. NOCC harus menarik seluruh delegasi kami dan mengatur kepulangan mereka ke Kamboja secepatnya karena alasan keamanan," tulis pernyataan H E Vath Chamroeun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keputusan ini diambil tidak mudah," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Diketahui, Thailand melancarkan serangan udara ke Kamboja pada Senin (8/12) dengan kedua pihak saling menyalahkan atas pertempuran yang kembali terjadi di perbatasan.
Pada Selasa, jumlah korban tewas meningkat menjadi 10 warga sipil Kamboja dan lebih dari 140.000 warga sipil dari kedua negara telah mengungsi.

Thailand dan Kamboja telah lama berselisih mengenai kedaulatan atas beberapa wilayah di sepanjang perbatasan darat mereka. Pada Juli lalu, ketegangan meningkat setelah satu tentara Kamboja tewas saat baku tembak singkat yang berimbas pertempuran lima hari.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menengahi perjanjian gencatan senjata. Pada Oktober, Trump mendukung deklarasi bersama lanjutan, menggembar-gemborkan kesepakatan perdagangan baru dengan Thailand dan Kamboja setelah mereka sepakat memperpanjang gencatan senjata.

Tapi Thailand menangguhkan perjanjian itu pada bulan berikutnya ketika kedua pihak kemudian saling tuding terjadinya bentrokan baru.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads