BEM KM UGM Minta Maaf Gelar 'Jokowi Alumnus Memalukan' Bikin Gaduh

BEM KM UGM Minta Maaf Gelar 'Jokowi Alumnus Memalukan' Bikin Gaduh

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Kamis, 21 Des 2023 14:59 WIB
BEM KM UGM pasang poster Jokowi alumnus paling memalukan, Jumat (8/12/2023).
Poster 'Jokowi alumnus paling memalukan' dari BEM KM UGM yang disebut bikin gaduh (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
Sleman -

Ketua BEM KM UGM (Universitas Gadjah Mada), Gielbran M Noor meminta maaf karena diskusi yang dibuat di bundaran UGM beberapa waktu lalu menimbulkan kegaduhan dan menyeret nama kampus. Adapun dalam diskusi itu sekaligus memberikan gelar 'alumnus UGM paling memalukan' kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kami meminta maaf apabila diskusi 'Rezim Monarki Sang Alumni: Amblesnya Demokrasi Ambruknya Konstitusi dan Kokohnya Politik Dinasti' menimbulkan kegaduhan yang berdampak secara langsung kepada institusi UGM," kata Gielbran kepada wartawan, Kamis (21/12/2023).

Dia bilang usai diskusi itu, nama UGM ikut terseret. Di samping itu ada banyak isu liar yang muncul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kemarin ikut menyeret nama institusi kampus UGM, seperti saya di-drop out kemudian, IPK 2,2 dan berbagai macam isu liar yang kaitannya dengan institusi UGM," ucapnya.

Adapun diskusi yang diselenggarakan oleh BEM-KM UGM di hari Jumat 8 Desember 2023 kemarin merupakan wujud kritik atas kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Gielbran menegaskan diskusi sudah dilandasi berbagai kajian.

ADVERTISEMENT

"Forum diskusi kemarin, merupakan agenda yang berbasis argumentasi dan kajian, yang dibuat oleh teman-teman BEM-KM UGM. Kita sudah membuat kajian, mempersiapkan kajian dan itu kita jadikan sebagai bahan bakar atau sumber argumentasi pelaksanaan diskusi," kata Gielbran.

Sebelumnya, BEM KM menggelar diskusi publik dan mimbar bebas di utara Bundaran UGM, Jumat (8/12). Dalam acara itu kemudian Jokowi diberi gelar 'alumnus paling memalukan' oleh BEM KM.

Ketua BEM KM Gielbran Mohammad Noor mengungkapkan alasan penyematan 'alumnus paling memalukan UGM' kepada Presiden Jokowi. Di antaranya adalah sebagai wujud kekecewaan selama dua periode kepemimpinan Jokowi yang masih banyak permasalahan fundamental yang masih belum terselesaikan.

Usai diskusi dan pemberian gelar itu kemudian muncul banyak isu liar. BEM KM UGM pun telah mengklarifikasi dan menyatakan isu liar seperti agenda titipan dan terafiliasi dengan partai tertentu adalah tidak benar.

Respons Jokowi

Terpisah, Presiden Jokowi telah merespons soal pemberian gelar ini. Jokowi menilai dalam demokrasi hal itu boleh-boleh saja.

"Ya itu proses demokrasi, boleh-boleh saja," kata Jokowi kepada wartawan di Kali Sentiong, Jakarta Utara, dilansir detikNews, Senin (10/12).

Meski begitu, Jokowi juga mengingatkan etika sopan santun dalam menyampaikan pendapat. Namun, Jokowi tidak lantas menganggap nominasi tersebut berlebihan.

"Tetapi perlu saya juga mengingatkan kita ini ada etika sopan santun ketimuran," ujarnya.

"Ya biasa saja," kata Jokowi saat ditanya apakah nominasi yang disematkan kepada dirinya itu berlebihan atau tidak.




(apu/ams)

Hide Ads