Ketua BEM KM UGM Diserang Isu DO-Maju Nyaleg Buntut 'Jokowi Alumnus Memalukan'

Ketua BEM KM UGM Diserang Isu DO-Maju Nyaleg Buntut 'Jokowi Alumnus Memalukan'

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Kamis, 21 Des 2023 14:19 WIB
Ketua BEM KM UGM Gielbran M Noor saag memeberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (21/12/2023)
Foto: Ketua BEM KM UGM Gielbran M Noor saag memeberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (21/12/2023) (Jauh Hari Wawan/detikJogja)
Sleman -

Ketua BEM KM UGM (Universitas Gadjah Mada), Gielbran M Noor mengungkap ada banyak serangan yang diterima usai mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, terutama melalui pemberian gelar 'Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan'. Bentuk serangan mulai dari munculnya isu DO hingga terafiliasi dengan partai politik tertentu.

Gielbran bilang, pihak kampus tidak mengintervensi pelaksanaan acara diskusi di bundaran UGM pada Jumat (8/12) lalu. Justru kemudian yang muncul ke permukaan adalah isu bahwa dirinya di-DO dari kampus. Padahal, kata Gielbran, kampus justru kooperatif.

"Adapun isu-isu yang beredar liar di luar sana tidaklah benar adanya. Termasuk isu bahwa saya sebagai ketua BEM-KM UGM di-drop out. Bahkan dari UGM sangat kooperatif tidak ada intervensi, tidak dipanggil oleh wakil Rektor untuk perihal agenda diskusi. Jadi jika ada isu saya di-drop out itu tidaklah benar," kata Gielbran kepada wartawan, Kamis (21/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isu lainnya yang muncul yakni keterlibatan Gielbran dengan partai politik tertentu. Namun, hal itu langsung dia tepis.

"Kemudian saya selaku ketua BEM-KM UGM juga tidak terlibat dengan entitas politik praktis manapun," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Serangan itu ternyata bukan hanya menyasar pribadi Gielbran. Kedua orang tuanya pun tak luput dari serangan isu miring yang menyebut bahwa keduanya mendaftar sebagai caleg. Namun, Gielbran memastikan baik dirinya maupun kedua orang tuanya tak terafiliasi dengan parpol manapun.

"Di luar sana sempat ada isu beredar bahwa orang tua saya mendaftarkan diri sebagai calon legislatif di salah satu partai. Perlu diketahui bapak ibu saya adalah guru di salah satu kota di Jawa Tengah dan statusnya sebagai PNS. Jadi tidak mungkin terafiliasi dengan partai, anggota partai atau bahkan ikut berkontestasi dalam pemilu 2024," pungkasnya.

Sebelumnya, BEM KM menggelar diskusi publik dan mimbar bebas di utara Bundaran UGM, Jumat (8/12). Dalam acara itu kemudian Jokowi diberi gelar alumnus paling memalukan oleh BEM KM.

Ketua BEM KM Gielbran Mohammad mengungkapkan alasan penyematan 'alumnus paling memalukan UGM' kepada Presiden Jokowi. Di antaranya adalah sebagai wujud kekecewaan selama dua periode kepemimpinan Jokowi yang masih banyak permasalahan fundamental yang masih belum terselesaikan.




(apu/apu)

Hide Ads