Renungan Harian Katolik Hari Ini, 12 Desember 2023: Rendah Hati

Renungan Harian Katolik Hari Ini, 12 Desember 2023: Rendah Hati

Steffy Gracia - detikJogja
Selasa, 12 Des 2023 04:00 WIB
Alkitab
Ilustrasi renungan harian Katolik (Foto: Getty Images/Sasiistock)
Jogja -

Sebagai umat Katolik, kegiatan membaca renungan sehari-hari menjadi momen penting untuk menguatkan iman dan memahami ajaran-ajaran yang terkandung dalam Alkitab.

Berdasar Kalender Liturgi hari ini, Selasa, 12 Desember 2023, merupakan pekan kedua Adven. Mari kita simak renungan harian Katolik berikut ini yang dikutip dari buku Firman-Mu Pelita bagi Kakiku, Terang bagi Jalanku Setahun Bersama Tuhan karya Rm. Yohanes S, Lon, Pr. renungan the katolik, oleh St. Perawan Maria Guadalupe; dengan warna liturgi ungu.

Renungan Harian Katolik 12 Desember 2023

Bacaan Yes. 7:10-14; Yes. 8:10

(10) TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(11) "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas."

(12) Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta , aku tidak mau mencobai TUHAN."

ADVERTISEMENT

(13) Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?

(14) Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel

(10) Buatlah rancangan, tetapi akan gagal juga; ambillah keputusan, tetapi tidak terlaksana juga, sebab Allah menyertai kami!

Bacaan Lukas 1:26-38

(26)Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret

(27) kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

(28) Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

(29) Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.

(30) Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

(31) Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

(32) Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud,bapa leluhur-Nya,

(33) dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.

(34) Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

(35) Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

(36) Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

(37) Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

(38) Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Renungan

Allah selalu memilih orang-orang yang menyadari diri tidak mampu menjalankan apa yang dikehendaki oleh Allah sendiri seperti Musa, Yesaya, Yeremia, Yeheskiel dan masih banyak nabi-nabi yang dipilih Allah untuk mengemban tugas khusus.

Atau seperti saat pemilihan raja Israel di antara anak-anak Isa yang dikehendaki bukan bentuk tubuh yang kekar, perkasa, perawakan yang gagah menurut mata manusiawi melainkan Allah memilih karena yang mengenal manusia sesungguhnya adalah Allah sendiri.

Begitu juga dengan Bunda Maria, seorang gadis desa sederhana di kota Nazareth. Tidak ada yang dapat menyangka bahwa gadis kampung yang sederhana dan yang rindu menantikan seorang penyelamat yang dijanjikan, dipilih Allah untuk menjadi Bunda Penyelamat yang dijanjikan itu maupun Bunda Gereja.

Antara percaya atau pun tidak percaya, namun itulah yang terjadi dalam sejarah dunia bahwa Allah sendiri yang menanggalkan kemahakuasaanNya untuk menjadi manusia, dikandung oleh manusia dan dilahirkan oleh manusia yang adalah buah ciptaanNya sendiri.

Bunda Maria dengan kerelaan dan kepatuhan serta iman yang kokoh telah memberikan daging kepada Yesus dalam rahimnya yang mulia. Yang sungguh telah dipersiapkan oleh Allah sendiri untuk keselamatan umat manusia. Kita pun mesti berjuang mengikuti bimbingan Tuhan setiap waktu dan setiap saat.

Bagi kita dewasa ini menjadi kecil tidak harus selalu berarti kita tidak boleh maju, tidak boleh kaya, tidak boleh sukses. Allah ingin kita mengalami kesuksesan hidup namun hati kita tetap "kecil", rendah hati dan merasa selalu membutuhkan Dia. Kita terbuka terhadap "tambahan" dari Allah dan siap menerima Dia.

Doa Penutup

Ya Allah berikanlah kepadaku rahmat kerendahan hati agar mampu melihat Engkau dalam diri sesama yang berkekurangan. Buatlah hatiku terus terbuka untuk datangnya rahmatMu di dalam hidupku. Amin.

Artikel ini ditulis oleh Steffy Gracia Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ams/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads