Proses Pertemuan Masa Adven Minggu Kedua, Ini Panduannya

Proses Pertemuan Masa Adven Minggu Kedua, Ini Panduannya

Steffy Gracia - detikJogja
Sabtu, 09 Des 2023 18:29 WIB
Ilustrasi lilin aroma terapi
Ilustrasi - Proses Pertemuan Masa Adven Minggu Kedua, Ini Panduannya.Foto: Getty Images/iStockphoto/Ridofranz
Jogja -

Pertemuan minggu kedua dalam masa Adven menjadi periode yang mendalam dan sarat makna dalam perjalanan rohani. Minggu kedua Adven menghadirkan elemen keharapan dan penuh antisipasi, menggugah spiritualitas umat Kristen dengan pesan Natal yang mendalam.

Artikel ini hadir sebagai panduan bagi detikers yang ingin mendalami dan merayakan momen Natal. Berikut panduan proses pertemuan minggu kedua masa Adven.

Berdasarkan Panduan Masa Adven 2023 yang diterbitkan Keuskupan Agung Surabaya, Bahan Ibadah Adven 2023: Bersama Umat Lingkungan, Remaja Katolik Mempersiapkan Kedatangan Tuhan, Masa Adven adalah masa penantian untuk mengenangkan kembali peristiwa kelahiran Tuhan Yesus Kristus yang akan dirayakan di Hari Raya Natal nanti. Di tahun 2023, masa Adven kedua jatuh pada tanggal 9-10 Desember 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Minggu kedua Adven di tahun 2023 bertemakan 'Bertobat'. Umat Kristiani diajak untuk mendengar seruan Yohanes Pembaptis tentang pertobatan. Yohanes Pembaptis digambarkan sebagai sosok yang menyiapkan kelahiran Tuhan Yesus ke dunia, maka Yohanes menyerukan pertobatam, agar manusia dapat menerima Sang Juru Selamat dengan hati yang suci dan bersih.

Alur Bahan Ibadah Adven

Lagu Pembuka

Lagu pembuka dinyanyikan agar dapat membawa jemaat masuk dalam suasana ibadah di awal pertemuan.

ADVERTISEMENT

Pengantar

Pengantar disampaikan oleh pendamping dengan tujuan memberikan gambaran umum pesan dan benang merah dalam topik ibadah minggu kedua ini. Di minggu kedua Adven ini, jemaat diajak mendengarkan kisah Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan menyerukan pertobatan. Mari kita siapkan hati untuk memulai pertemuan kedua dengan menyalakan lilin Adven yang kedua

Penyalaan Lilin Adven

Mengawali ibadah Adven dengan penyalaan lilin bergiliran tiap minggunya. Pendamping akan menyiapkan lingkaran Adven dan lilin untuk digunakan tiap pertemuan ibadah.

P: Tuhan, terangilah umat-Mu dengan cahaya kasih-Mu

U: Agar kami semua dapat menjadi cahaya bagi semua

P: Ya Bapa, berbelaskasihlah kepada kami, para hamba-Mu yang merindukan Putera-Mu, cahaya kehidupan sejati. Nyalakanlah harapan kami yang gelap ini akan kehadiran Putera-Mu yang menjadi penerang bagi hidup kami. Bagaikan nyala lilin yang semakin terang, demikianlah kami mohon agar hidup kami semakin diterangi oleh kehadiran Kristus. Semoga kami semua mampu menjadi persekutuan murid-murid Kristus yang semakin dewasa dalam iman, guyub, penuh pelayanan dan misioner. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami, sepanjang segala masa.

U: Amin

Doa Pembuka

Pertemuan kedua masa Adven dibuka oleh pemandu atau jemaat yang dipilih.

Ya Allah sumber segala kasih, kami mengucap syukur atas segala berkat rahmat kasih-Mu kepada kami. Kami mohon penyertaan dan terang Roh Kudus-Mu agar kami semakin mampu untuk menghayati sabda-Mu dalam kehidupan kami sehari-hari.

Semoga dalam mempersiapkan kedatangan Sang Juruselamat, kami semakin Kau mampukan untuk menjadi saksi di tengah-tengah keluarga, Lingkungan, sekolah dan masyarakat. Ajarilah kami menjadi berani dan semakin rendah hati dalam menjadi saksi Kristus agar kasih-Mu semakin nyata di dunia ini. Semua doa ini kami serahkan kepadaMu dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

Bacaan Kitab Suci Markus 1:1-8

Bacaan dari Kitab Suci dipilih untuk mendukung tema ibadah, sesuai dengan bacaan liturgi di minggu Adven. Bacaan Kitab Suci minggu kedua Adven diambil dari Markus 1:1-8

Markus 1:1-8 : Yohanes Pembaptis

Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. Seperti ada tertulis dalam kitab Nabi Yesaya, "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseruseru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan raya bagi-Nya," demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan memberitakan baptisan tobat untuk pengampunan dosa.

Maka berdatanganlah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis olehnya di Sungai Yordan. Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.

Ia memberitakan demikian, "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa daripada aku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.

Renungan

Peneguhan singkat yang diambil dan didasarkan dari bacaan Kitab Suci diambil guna menjadi pesan bagi jemaat.

Ada 3 tokoh yang selalu dihadirkan dalam masa Adven yakni Yesaya, Yohanes pembaptis, dan Bunda Maria. Bacaan yang baru saja kita dengarkan hari ini mengisahkan tentang Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis diutus Allah sebagai pendahulu yang bertugas mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus.

Ia mempertobatkan orang dan membaptis mereka di sungai Yordan. Ia menyerukan "Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya." Yohanes Pembaptis sebagai seorang utusan sungguh-sungguh menghayati semangat pertobatan dalam mempersiapkan kedatangan Mesias.

Ada dua hal yang disampaikan Yohanes Pembaptis yang sungguh meneguhkan kita. Pertama, Yohanes Pembaptis mengingatkan kita akan Sakramen Baptis yang telah kita terima. Kita telah diangkat menjadi anak-anak Allah dan tentu saat menerimanya, dosa-dosa kita telah dihapuskan.

Sejak saat itulah kita berjuang menjaga diri kita agar tetap layak dan pantas sebagai anak- anak Allah. Oleh karena itu kita patut sungguh bersyukur atas rahmat Sakramen Baptis yang telah kita terima. Kita perlu menjaga rahmat Sakramen Baptis ini dengan setia mengikuti Yesus, berbuat kasih kepada siapa pun dan di mana pun, dan sebagainya.

Berkat Sakramen Baptis yang telah kita terima, kita pun memperoleh tugas perutusan untuk menjalankan Tri Tugas Kristus yakni sebagai Imam, Nabi dan Raja. Sebagai imam: kita diutus untuk menguduskan hidup kita. Bagaimana caranya? Dengan berdoa, Ekaristi, berbuat baik, mengaku dosa, bertobat dari dosa-dosa dan kebiasaan yang tidak baik. Sebagai nabi, kita mendapat tugas mewartakan.

Apa yang harus kita wartakan? Yang kita wartakan adalah kabar keselamatan dari Allah. Sebagai raja, tugas kita adalah memimpin. Siapa yang kita pimpin? Diri kita sendirilah yang harus kita pimpin untuk bertobat dan hidup sesuai perintah dan jalan Tuhan. Namun, karena kelemahan kita, sebagai manusia, kadang kita kembali jatuh dalam dosa, bahkan hingga saat ini. Seringkali kita tidak menjalankan tugas perutusan tersebut pula.

Maka, yang kedua, Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan kepada kita semua yang seringkali jatuh dalam dosa. Yohanes Pembaptis mengingatkan kita betapa Maharahim, Allah Bapa kita. Kita dipanggil untuk berbalik kepada Allah, meninggalkan dosa dan kembali menjadi manusia baru. Saat kita jatuh dalam dosa, kita dapat menerima Sakramen Tobat. Dengan rendah hati kita mengakui segala dosa di hadapan imam dan menyesalinya.

Apa sih artinya bertobat? Bertobat berarti berbalik dari hidup yang penuh dosa kepada hidup yang penuh kasih sesuai dengan ajaran Tuhan. Untuk bertobat, kita harus mengakui dan menyesali bahwa kita telah berdosa. Lalu bagaimana cara menghidupi sikap pertobatan dalam keluarga dan Lingkungan?

Sikap pertobatan dalam keluarga dapat dimulai dengan membangun komunikasi dan relasi kasih dengan semua anggota keluarga. Bentuk pertobatan misalnya berbicara dengan lembut, tidak mengucapkan kata kasar apalagi nada tinggi, bersikap sopan dan santun dengan orang tua, berpamitan jika akan pergi, memberi kabar jika pulang telat, tidak berbohong, bersedia meminta maaf terlebih dahulu, dan sebagainya

Di Minggu Adven II ini, kita bertobat dengan memperbaiki diri, membangun relasi kasih dengan keluarga dan Lingkungan atau Stasi. Berikan waktumu sejenak untuk menerima Sakramen Tobat bersama umat agar layak dan pantas menyambut kedatangan Tuhan. Dan tetap ingat untuk menjaga rahmat pengampunan dari Allah setelah kita menerima-Nya.

Seperti Yohanes yang siap diutus untuk membuka jalan bagi datangnya Tuhan Yesus. Mari kita menjadi Yohanes-Yohanes baru yang siap menyerukan dan mewujudkan sikap pertobatan di tengah keluarga dan Lingkungan.

Doa Penutup

Doa penutup dapat didoakan oleh pemandu, jemaat yang dipilih, atau secara spontan.

Doa Masa Adven (Buku Puji Syukur No 86)

Ya Allah, Bapa yang Mahakudus kami bersyukur ke hadirat-Mu karena lewat masa penantian ini Engkau menjanjikan Juruselamat yakni Yesus Kristus Putera-Mu. Kedatangan-Nya dinubuatkan oleh para nabi, dan dinantikan oleh Perawan Maria dengan cinta mesra. Dialah Adam baru yang memulihkan persahabatan kami dengan Dikau. Ia menolong yang lemah, dan menyelamatkan yang berdosa.

Ia membawa damai sejati bagi kamu dan membuat semakin banyak orang mengenal Engkau, dan berani melaksanakan kehendak-Mu. Ia datang sebagai manusia biasa, untuk melaksanakan rencana-Mu dan membukakan jalan keselamatan bagi kami. Pada akhir zaman Ia akan datang lagi dengan semarak dan mulia untuk menyatakan kebahagiaan yang kami nantikan.

Kami mohon kelimpahan rahmat-Mu, agar selama hidup di dunia ini kami selalu siap siaga dan penuh harap menantikan kedatangan-Nya yang mulia, agar pada saat Ia datang nanti, kami perkenankan berbahagia bersama Dia dan seluruh umat kesayangan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang masa.

Lagu Penutup

Lagu Penutup dinyanyikan sebagai lagu penutup ibadah, sedapat mungkin disesuaikan dengan tema ibadah.

Demikian proses rangkaian masa Adven Minggu kedua. Selamat menjalani masa Adven!

Artikel ini ditulis oleh Steffy Gracia Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(cln/cln)

Hide Ads