Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.
Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Minggu, 10 Desember 2023 merupakan Hari Minggu Adven II, Tahun Liturgi BII; Peringatan fakultatif Santo Miltiades, Paus dan Pengaku Iman; dengan warna Liturgi ungu.
Mengangkat tema tentang membantu sesama, mari simak renungan harian Katolik berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik 10 Desember 2023
Bacaan Yes 35:1-10;
- Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga;
seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak - Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita.
- Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah.
- Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"
- Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.
- Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;
- tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan.
- Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya.
- Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ,
- dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Luk 5:17-26
- Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit.
- Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus.
- Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus.
- Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni."
- Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"
- Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?
- Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah?
- Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" ?berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu?:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
- Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah.
- Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."
Renungan
Dengan mujizat seorang lumpuh yang disembuhkan dan mengampuni dosa maka Yesus memberikan tiga jawaban sekaligus: kepada si lumpuh, kepada sahabat-sahabat orang lumpuh dan juga kepada orang Farisi. Sebab saat melihat iman mereka, inilah sahabat-sahabat orang lumpuh, dan Yesus mengganjari iman mereka.
Orang lumpuh tidak melakukan yang lebih daripada menerima apa yang disabdakan oleh Yesus sendiri: dosamu sudah diampuni. Dan juga karena iman sahabat-sahabat yang mengusungnya untuk bertemu dengan Yesus meskipun harus bersusah payah masuk melalui atap rumah.
Perkataan yang mengherankan, sebab bagaimana mungkin Yesus mengampuni dosanya yang tidak pernah ia sadari selama ia menderita sakit lumpuh. Tentu selama bertahun-tahun menderita penyakit, orang itu akan bertanya terhadap diri sendiri mengapa Allah menyiksa dia.
Yesus bertindak seperti Allah, Ia melihat orang berdosa, memperbaiki segala luka batin karena dosa dan mengampuninya sebelum melakukan penyembuhan. Kadang atau bahkan sangat sering penyakit membuat kita sadar akan kedosaan kita, dan dari Yesus, Ia tidak mau menyembuhkan kecuali ada pemulihan dengan Allah.
Hal lain yang dipelajari dari kisah si lumpuh bagi kita ialah kerja sama orang lain (sahabat si lumpuh) untuk membuat mukjizat bisa terjadi. Ini mengingatkan kita bahwa keterlibatan orang banyak memungkinkan rahmat Allah datang lebih banyak. Maka iman harus selalu bermakna sosial dan bukan hanya urusan pribadi. Perlu bantuan sesama untuk sampai kepada Tuhan dengan cepat.
Ya Tuhan mampukanlah aku supaya dapat membantu sesama yang sedang sakit maupun yang terlantar agar mereka dapat menikmati kehidupan yang layak bagiMu. Berilah iman yang kuat yang percaya Engkau selalu ada dalam kesulitan kami. Amin.
Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Minggu, 10 Desember 2023. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.
(cln/cln)
Komentar Terbanyak
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030