Dilansir detikJatim, Kamis (7/12/2023), ancaman bom itu diterima Pesawat Pelita Air nomor penerbangan IP205 PKPWD tujuan Surabaya-Cengkarang. Akibatnya pesawat itu batal lepas landas. Seluruh penumpangnya pun dievakuasi kembali ke ruang tunggu bandara dengan bus.
Salah seorang penumpang, Aunur rofiq mengatakan saat proses evakuasi itu dia melihat sejumlah petugas keamanan bandara masuk ke dalam pesawat. Salah seorang penumpang yang duduk di kursi 14 A kemudian diamankan.
"Betul itu ada satu orang yang duduk di kursi 14 A diamankan," ujarnya kepada detikJatim saat dihubungi, Rabu (6/12/2023).
Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda membenarkan adanya ancaman bom tersebut dari seorang penumpang. Setelah ditanya petugas, penumpang tersebut ternyata cuma bercanda.
"Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom," jelas General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Sisyani Jaffar melalui keterangan tertulis yang diterima detikJatim.
Usai mendapatkan ancaman bom itu, pesawat kemudian diarahkan ke isolated parking area. Selanjutnya pesawat itu diperiksa petugas gabungan Bandara Juanda.
Para petugas pun tak menemukan bom yang dimaksud saat memeriksa pesawat. Pria yang bercanda soal bom itu pun diamankan Pomal.
"Yang bersangkutan saat ini telah diamankan dan dibawa oleh POM Lanudal Juanda," tambah Sisyani.
Identitas Penumpang yang Bercanda soal Bom
Pihak Pelita Air kemudian mengungkap identitas penumpang pria yang diamankan petugas. Pihak Pelita menyebut penumpang itu bernama Surya Hadi Wijaya dengan nomor kursi 14 A.
"Kami dan tim keamanan melakukan investigasi dan didapat fakta bahwa gurauan ancaman bom berasal seorang penumpang yang berada di dalam pesawat penerbangan IP 205 dengan nama Surya Hadi Wijaya dengan seat number 14A. Gurauan tersebut terlontar saat pesawat sedang berjalan (taxy)menuju landasan pacu," jelas Corporate Secretary PT Pelita Air Service Agdya PP Yogandari melalui keterangan tertulis yang diterima detikJatim.
Akibat ancaman bom itu, Pelita Air kemudian mengambil tindakan sesuai protokol. Tim keamanan dan aparat bandara memeriksa menyeluruh terhadap pesawat, penumpang, serta barang bawaan hingga dinyatakan aman.
Para penumpang Pelita Air IP 205 PKPWD tujuan Surabaya-Cengkareng akhirnya boarding sekitar pukul 18.30 WIB. Pesawat yang mereka tumpangi mengalami delay selama 4 jam imbas candaan ada bom.
Eks Wabup Blitar Rahmat Santoso ternyata menjadi salah satu penumpang Pelita Air bernomor penerbangan IP 205 yang gagal terbang dari Bandara Internasional Juanda gegara salah satu penumpang bercanda membawa bom.
Rahmat menyebut tidak sedikit penumpang yang menggerutu. Mereka mengomel karena terlalu lama menunggu di dalam bus dan harus delay hingga 4 jam. "Banyak yang ngomel, karena menunggu lama di bus," tandas Rahmat.
(ams/dil)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka