Update Aktivitas Gunung Merapi: 19 Kali Guguran Lava Kurun Waktu 6 Jam

Update Aktivitas Gunung Merapi: 19 Kali Guguran Lava Kurun Waktu 6 Jam

Tim detikJogja - detikJogja
Rabu, 06 Des 2023 12:35 WIB
Asap solfatara keluar dari kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/6/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 30 Juni 2023 pukul 00.00-06.00 WIB, gunung berstatus Siaga (level III) tersebut telah mengalami 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/nym.
Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Jogja -

Gunung Merapi meluncurkan guguran lava sebanyak 19 kali dalam kurun waktu enam jam. Hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berstatus Level III atau Siaga.

Data tersebut hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pengamatan Rabu, 6 Desember 2023 hari ini pukul 00.00-06.00 WIB.

"Teramati 15 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter. Teramati empat kali guguran lava ke arah selatan (Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter," tulis keterangan yang dibagikan BPPTKG kepada wartawan di Jogja, Rabu (6/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)," lanjutnya.

Lebih lanjut, dari sisi meteorologi, cuaca di Merapi dalam periode pengamatan tersebut berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 17-20 derajat celsius, kelembapan udara 77-99 persen.

ADVERTISEMENT

Secara visual, Gunung Merapi dengan ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan berada di perbatasan Sleman (DIY), Magelang, Boyolali, Klaten (Jateng) ini, kondisi asap kawahnya tidak teramati. Selanjutnya data kegempaan, guguran sebanyak 43 kali dan vulkanik dangkal satu kali.

Sementara itu periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB hari ini, tidak teramati adanya guguran lava Merapi.

Rekomendasi

BPPTKG melanjutkan, potensi bahaya Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," imbau BPPTKG.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," imbuhnya.




(rih/ams)

Hide Ads