BPPTKG Ungkap Ada Peningkatan Suhu-Perubahan Kubah Lava Gunung Merapi

BPPTKG Ungkap Ada Peningkatan Suhu-Perubahan Kubah Lava Gunung Merapi

Dwi Agus - detikJogja
Minggu, 23 Feb 2025 15:57 WIB
Penampakan Gunung Merapi pada 10 Agustus 2024
Penampakan Gunung Merapi pada 10 Agustus 2024. Foto: dok. detikJogja
Jogja -

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat adanya kenaikan suhu pada kubah lava Gunung Merapi sisi barat daya. Pendataan terbaru suhu mencapai 247,4 °C. Angka ini lebih tinggi dari suhu pengukuran sebelumnya.

Tak hanya itu, berdasarkan data yang sama juga terjadi perubahan morfologi kubah barat daya. Penyebabnya adalah aktivitas guguran lava dari puncak Gunung Merapi. Selain itu juga aktivitas dari kantong magma.

"Dari hasil analisis foto udara dan foto thermal dari survey drone 20 Februari 2025, analisis morfologi dari stasiun kamera Ngepos dan Babadan, ada peningkatan suhu kubah barat daya sebesar 247,4 °C dan ini lebih tinggi dari Minggu sebelumnya," jelas Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (23/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu juga ada perubahan morfologi pada sisi kubah yang sama. Penyebabnya karena adanya perubahan akibat aktivitas guguran lava," imbuhnya.

Agus memastikan kondisi ini hanya terpantau di kubah lava barat daya. Sementara untuk kubah sisi tengah tergolong landai. Tercatat tidak ada peningkatan suhu dan tercatat stabil di kisaran 228,8 °C.

ADVERTISEMENT

Pada sisi kubah tengah juga tidak terjadi perubahan morfologi. Berdasarkan data ini, Agus menuturkan aktivitas didominasi pada kubah lava barat daya.

"Aktivitas dominan di barat daya. Tercatat pula kubah barat daya mengalami penambahan volume yaitu sebesar 3.546.200 meter kubik. Sedangkan untuk volume kubah tengah terukur tetap yaitu sebesar 2.360.700 meter kubik," katanya.

Agus memaparkan terjadi 64 kali guguran lava ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.900 meter. Adapula 17 kali guguran ke arah hulu Kali Krasak sejauh maksimal 1.700 meter. Juga 57 kali ke arah barat atau hulu Kali Putih sejauh maksimal 1.900 meter.

Pemantauan visual juga mencatat kemunculan asal berwarna putih dari kawasan puncak Gunung Merapi. Memiliki karakter ketebalan tipis hingga tebal. Selain itu juga tekanan cenderung lemah hingga sedang.

"Asap terpantau dengan tinggi asap 150 meter dan teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 19 Februari 2025 pukul 07.30 WIB. Untuk gugurannya terpantau selama seminggu terakhir ini," ujarnya.

Tak hanya guguran, BPPTKG juga mencatat adanya aktivitas kegempaan dalam sepekan terakhir. Tercatat terjadi 167 kali gempa fase Banyak, 803 kali gempa guguran, 2 kali gempa tremor, dan 6 kali gempa tektonik.

Agus pun meminta warga sekitar lereng Merapi tetap waspada. Terutama atas potensi bahaya guguran lava dan awan panas. Dengan radius terdekat 3 kilometer dan terjauh 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Kami imbau agar warga tidak beraktivitas di radius bahaya puncak Gunung Merapi, untuk status Merapi saat ini masih Siaga," pungkasnya.




(rih/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads