Anies Singgung Netralitas Kampus Usai Batal Isi Kuliah Umum di UGM

Round-Up

Anies Singgung Netralitas Kampus Usai Batal Isi Kuliah Umum di UGM

Tim detikJogja - detikJogja
Minggu, 19 Nov 2023 07:00 WIB
Gedung Balairung UGM
Foto: UGM yang disorot karena ada pihak mengaku rektorat menolak kehadiran Anies sebagai pembicara di kuliah umum (Doc. UGM)
Daftar Isi
Jogja - Calon presiden bernomor urut 1, Anies Baswedan menyoroti netralitas kampus usai dirinya batal menjadi pembicara sebuah kuliah umum di MM FEB Universitas Gadjah Madah (UGM). Anies tidak mengisi setelah ada pihak mengatasnamakan rektorat tidak mengizinkan kehadirannya.

"Media bisa menilai. Seharusnya kampus netral. Itu aja seharusnya netral," ujar Anies usai menghadiri Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional Tahun 2023 di Majelis Az Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2023) dilansir detikNews.

Acara kuliah umum dengan tema 'Indonesia Future Stadium Generale Finding Justice Development Path for The Future of Indonesia: Promoting Jakarta 'Kota Kolaborasi' as a Pioneer of Global Sharing City' sedianya digelar pada Jumat (17/11). Sebagai pengganti Anies, panitia menghadirkan Thomas Trikasih Lembong, Menteri Perdagangan RI periode 2015-2016.

Koordinator acara, Muhammad Khalid mengungkapkan bahwa ada pihak pengelola menyebutkan dari rektorat tidak menghendaki hadirnya mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Tentu saja melewati pengelola tadi ya, pesannya itu pengelola menyampaikan dari rektorat tidak mengizinkan kalau ada kehadiran beliau. Jadi mengatasnamakan rektorat," kata koordinator acara, Muhammad Khalid kepada wartawan, Jumat.

Khalid menjelaskan, mereka sebenarnya sudah menyampaikan acara itu tak ada kaitannya dengan politik. "Secara konsep acara maupun tema pure akademik, tidak meng-endorse, bukan kampanye yang secara eksplisit kita artikan ada alat peraga maupun hal-hal yang mengajak kita benar-benar antisipasi dan kita clear betul dalam kepesertaan dan lain sebagainya," terangnya.

Tetapi, Khalid mengatakan pada akhirnya, ada rekomendasi dari pihak mengatasnamakan rektorat agar melarang kehadiran Anies Baswedan di acara itu.

"Ada satu rekomendasi dari pengelola tempat yang tentu saja kampus UGM, karena kita sifatnya menyewa tempat di sini, rekomendasinya yaitu bahwa tidak menyarankan kehadiran tokoh ini, Bapak Anies Baswedan, karena dianggapnya melekat dengan unsur-unsur politis di fase-fase ini," bebernya.

Dia juga menyebut spanduk acara yang berisi potret Anies tidak boleh terpampang.

"Ya, spanduk yang besar di perempatan, jadi tidak boleh dipasang. Kami menghargai itu," bebernya.

Respons UGM

'Kampus Biru' pun merespons ada sosok mengaku rektorat tak memberi rekomendasi Anies hadir di kuliah umum. Sekretaris kampus, Andi Sandi berujar dirinya sudah mengecek ke para pimpinan. Termasuk Rektor Prof Ova Emilia.

"Kalau lihat dari sisi flyer ini diskusi ilmiah. Tetapi yang kami masih cek dan menurut kami ini sangat memojokkan UGM itu adalah dikatakan bahwa rektorat itu akan menolak, nah siapa ini yang menolak. Saya sudah tanya Bu Rektor, saya tanya kepada teman-teman wakil rektor ini tidak ada yang memberikan statement ini," tegasnya.

Selain itu, Andi menerangkan kampus akan mencari siapa yang menyebabkan munculnya narasi mantan gubernur DKI Jakarta tersebut tak diizinkan mengisi kuliah umum di MM UGM.

"Kalau dikatakan itu tidak dapat izin dari rektorat saya sampai sekarang ini masih tracing ya. Ini diselenggarakan oleh UGM atau tidak," kata Andi.

"Tetapi saya akan tanya dulu ke Dekan FEB ini seperti apa prosesnya," sambungnya.


(apu/aku)

Hide Ads