Di Makassar, Anies Soroti 10 Tahun Ketimpangan Jawa dengan Pulau Lain

Regional

Di Makassar, Anies Soroti 10 Tahun Ketimpangan Jawa dengan Pulau Lain

Sahrul Alim - detikJogja
Sabtu, 18 Nov 2023 20:56 WIB
Capres Anies Baswedan menghadiri Sarasehan IKA UNM di Makassar, Sulsel.
Foto: Capres Anies Baswedan menghadiri Sarasehan IKA UNM di Makassar, Sulsel. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Jogja -

Calon presiden Anies Baswedan hadir dalam acara di Universitas Negeri Makassar (UNM). Di sana, dia menyoroti tingginya angka ketimpangan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terjadi di Pulau Jawa, maupun di luar khususnya di Indonesia Timur.

"Saya ingin tunjukkan gap-nya bagaimana ketimpangan itu terjadi. Sumber daya manusia, indeks SDM antara Jawa dengan luar Pulau Jawa itu gap-nya 10 tahun," kata Anies dalam paparannya di acara Sarasehan IKA Universitas Negeri Makassar (UNM) di Makassar, Sabtu (18/11/2023), dikutip dari detilSulsel.

Capres dengan nomor urut 1 ini memaparkan, ketimpangan antara Jawa dengan pulau lain seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Papua terjadi hingga 69 persen. Dia mengisyaratkan, kualitas SDM di Jawa hari ini sudah jauh lebih unggul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan, kondisi SDM di daerah lain masih sama seperti SDM di Jawa pada 10 tahun silam.

"Jawa dibandingkan dengan Sulawesi, Kalimantan, angka indeks pembangunan manusia di Jawa tahun 2013 angkanya 69, 2022 di Sulawesi, Kalimantan, Maluku Papua, 69. Bukan selisih angkanya saja tapi tahunnya juga, gap-nya 10 tahun. Ini PR yang harus kita selesaikan sama-sama," ujar Anies.

ADVERTISEMENT

Sebelum memulai paparan, di awal pidatonya Anies juga sempat menyinggung ketimpangan masih menjadi PR yang harus diselesaikan Indonesia. Dia mengatakan jika ketimpangan tidak segera diselesaikan, bisa menimbulkan konflik.

"Hari ini masih ada satu lagi yang belum tercapai, kita sudah satu bangsa, satu negara, satu teritori, satu kesatuan tapi belum satu kemakmuran. Ketimpangan masih menjadi gambaran hari ini, ketimpangan antar wilayah, ketimpangan antar teritori, ketimpangan antar desa-kota. Ketimpangan-ketimpangan itu PR yang harus diselesaikan," katanya.

"Dan bila ketimpangan ini dibiarkan maka ketimpangan ini akan menjadi faktor yang akan menyulitkan menjaga suasana bersatu di republik ini. Suasana bersatu itu sangat dipengaruhi oleh faktor ketimpangan," tambahnya lagi.

Ganjar Nilai Penegakan Hukum Era Jokowi 5

Selain Anies, capres lainnya Ganjar Pranowo diketahui juga hadir dalam Sarasehan Nasional IKA UNM. Dia sempat menyebut penegakan hukum di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan angka 5 dari 10.

Capres yang diusung PDI Perjuangan ini mulanya ditanya seperti apa penegakan hukum di Indonesia saat ini. Dia menilai belakangan ini menurun.

"Turun," jawab Ganjar singkat, lalu disambut tawa peserta sarasehan.

Di akhir pemaparannya, Ganjar sempat ditanya nilai rapor era Jokowi terkait penegakan hukum dari angka 1 sampai 10. Termasuk mengenai hak asasi manusia, pemberantasan korupsi, hingga demokrasi.

"Ya dengan kasus ini, jeblok. (Nilainya) Lima," kata Ganjar.




(apu/aku)

Hide Ads