Jalan akses utama di Padukuhan Pagerjurang, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul rusak. Jalanan milik kabupaten itu diketahui rusak setelah dikeruk Lurah Jurangjero, Suparno. Jalan rusak itu pun bakal segera diperbaiki.
Pantauan detikJogja di lokasi, Selasa (14/11/2023), akses jalan rusak itu berada di depan gapura Padukuhan Pagarjurang. Tampak jalan tersebut dari tanah liat. Sebagian jalan itu sedikit basah dan sisanya sudah mengeras. Jalan yang rusak itu panjangnya sekitar 20-25 meter dengan lebar 4 meter.
Dukuh Pagarjurang, Risdiyanto mengungkapkan jalan tersebut dikeruk Suparno beberapa waktu lalu. Dia menganggap niat Suparno baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang jalan itu dikeruk alat berat tetapi mungkin itu dari awal yang ngeruk itu juga biar bagus bukan biar jelek, yakin saya, yakin," ucap Risdiyanto.
Lurah Jurangjero Buka Suara
Suparno yang dianggap sebagai pihak bertanggung jawab pun buka suara. Dirinya mengaku sengaja mengeruk supaya jalan ke kelurahannya lebih landai.
"Jalan menuju ke Desa Jurangjero terlalu curam. Biar agak landai, maka perlu kita normalisasi. Harapan roda empat, truk dan bus bisa terakses," kata Suparno kepada detikJogja melalui pesan tertulis, Selasa (14/11).
Setelah aksinya menjadi pemberitaan, Suparno menuturkan DPUPRKP Gunungkidul sempat datang untuk menggelar rapat koordinasi di Kapanewon Ngawen.
"Kalau kemarin dari PU sudah datang satu bulan yang lalu rapat koordinasi di kecamatan. Yang undangan PU intinya membahas jalan itu," jelasnya.
![]() |
Disalahkan DPUPRKP Gunungkidul
Namun dalam rapat tersebut, Suparno bercerita justru dirinya disalahkan oleh dinas. "Setelah rapat koordinasi, dari PU kan mepetkan saya, menyalahkan saya. Itu aja kesimpulannya," ujarnya.
Sebenarnya, ungkap Suparno, dirinya berencana mengecor jalan tersebut. Tetapi melihat respons dari DPUPRKP itu, ia mengurungkan niatan itu sementara.
"Sebenarnya mau dicor tapi kan dari PU seperti itu sementara didiamkan dulu, kalau saya kerjakan saya disalahkan juga," imbuhnya.
Klarifikasi Pemkab
Pemkab Gunungkidul lewat Kabid Bina Marga DPUPRKP Gunungkidul Wadiyana menekankan, pihaknya tidak berniat untuk menyalahkan Suparno. Dia berujar, mereka hanya ingin mengklarifikasi dan berkoordinasi terkait penanganan jalan.
"Dari klarifikasi yang kita lakukan tersebut, Lurah Jurangjero tidak bisa menyampaikan rencana teknis yang jelas penanganannya dan merasa dipepet oleh DPUPRKP. Padahal dari DPUPRKP cuma klarifikasi dan ingin berkoordinasi rencana penanganan jalan tersebut. Bahkan kami juga menyampaikan pertimbangan teknis kalau untuk melandaikan pertemuan jalan tersebut harusnya diuruk bukan dikepras mengurangi badan jalan tetapi tetap tidak bisa diterima oleh Lurah Jurangjero," jelasnya.
Selain itu, karena aktivitas Suparno yang terjadi tanpa perencanaan teknis, Wadiyana mengaku mendapat laporan jalan itu ternyata dikeruk sedalam 30-40 cm.
"Akhirnya kami dilapori masyarakat tentang kejadian tersebut dan kami segera ke lokasi dan ternyata memang benar jalan kabupaten kita sudah dikeruk sedalam kurang lebih 30-40 cm oleh Lurah Jurangjero," ujarnya.
Dalam rapat, Suparno mencetuskan usulan dia akan mengecor jalan tersebut sedalam 10 sentimeter. Namun, Wadiyana menganggap tindakan itu membahayakan.
"Akan dicor setebal 10 cm (oleh Lurah Jurangjero), padahal posisi saat itu jalan kabupaten sudah dikeruk sedalam 30-40 cm sehingga secara teknis akan membahayakan pengguna jalan," jelasnya.
Bakal Diperbaiki Minggu Depan
Wadiyana melanjutkan pihaknya berjanji akan segera melakukan perbaikan terhadap jalan akses utama di Ngawen itu. Sebabnya, kondisi jalanan bisa berbahaya bagi masyarakat yang melewatinya.
"Karena jalan kabupaten tersebut membahayakan pengguna jalan dan pengguna juga tidak nyaman dengan kondisi tersebut, maka demi pelayanan kepada masyarakat kami akan memperbaiki jalan tersebut," kata Wadiyana kepada detikJogja melalui pesan singkat, Rabu (15/14).
Wadiyana mengatakan pihaknya akan mendesain dulu jalan itu dan mengerjakan konstruksinya pada pekan depan.
"Sekarang kita desain dulu. Minggu depan kita kerjakan konstruksinya," katanya.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas