Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) angkat bicara disebut menyalahkan Lurah Jurangjero yang mengeruk akses utama Padukuhan Pagerjurang, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen. Karena aksi si lurah, jalan kabupaten itu rusak parah bak offroad.
Kabid Bina Marga DPUPRKP Gunungkidul, Wadiyana mengungkapkan lurah yang diketahui bernama Suparno itu awalnya hendak melandaikan jalan dengan cara dikeruk. Sebab, elevasi atau ketinggian jalan cukup tinggi.
"Lurah Jurangjero itu membuat jembatan yang letaknya berada di dekat Jalan Kabupaten, Ngawen-Gununggambar, tetapi akses dari Jalan Kabupaten ke jembatan tersebut elevasinya masih sangat tinggi. Dan niatnya Lurah Jurangjero tersebut melandaikan perbedaan tinggi antara Jalan Kabupaten dengan jembatan tersebut," papar Wadiyana kepada detikJogja melalui pesan tertulis, Rabu (15/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya kata Wadiyana, Suparno tidak berkoordinasi dahulu dengan pihaknya. Akibatnya, pengerukan jalan dilakukan tanpa perencanaan teknis.
"Hanya sayangnya, Lurah (Jurangjero) tidak berkoordinasi dengan DPUPRKP selaku penanggung jawab Jalan Kabupaten. Lurah Jurangjero langsung mengeruk Jalan Kabupaten tanpa ada perencanaan teknis yang bisa dipertanggungjawabkan," ungkapnya.
Karena tindakan Suparno, Wadiyana mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa jalan dikeruk hingga kedalaman 30-40 cm.
"Akhirnya kami dilapori masyarakat tentang kejadian tersebut dan kami segera ke lokasi dan ternyata memang benar Jalan Kabupaten kita sudah dikeruk sedalam kurang lebih 30-40 cm oleh Lurah Jurangjero," ujarnya.
Pada 20 Oktober 2023, pihaknya mengadakan rapat untuk membahas kerusakan jalan tersebut. Inti dari DPUPRKP mengenai klarifikasi terkait rencana teknisnya.
"Akhirnya pada tanggal 20 Oktober 2023, kami mengadakan rapat koordinasi membahas masalah tersebut di Kapenewon Ngawen dihadiri oleh Pak Panewu beserta jajaran dari Kapanewon, Lurah Jurangjero beserta perangkat, Lurah Kampung beserta perangkat, dan Kabid Bina Marga beserta jajaran. Inti permasalahan yang kami bahas sebenarnya DPUPRKP klarifikasi terkait dengan rencana penanganan teknis pertemuan Jalan Kabupaten, Ngawen-Gununggambar dengan pembangunan jembatan yang dilaksanakan oleh Lurah Jurangjero," paparnya.
Dalam rapat itu, Suparno memaparkan ingin mengecor jalan akses utama itu setebal 10 cm. Tapi dalam penilaian Wadiyana, keputusan itu bisa membahayakan pengguna jalan.
"Akan dicor setebal 10 cm (oleh Lurah Jurangjero), padahal posisi saat itu Jalan Kabupaten sudah dikeruk sedalam 30-40 cm sehingga secara teknis akan membahayakan pengguna jalan," jelasnya.
Soal Disebut Menyalahkan Lurah Jurangjero
Wadiyana melanjutkan, dirinya mengklarifikasi sebenarnya tidak punya niat untuk memojokkan Suparno. Pihaknya hanya ingin berkoordinasi terkait penanganan jalan.
"Dari klarifikasi yang kita lakukan tersebut, Lurah Jurangjero tidak bisa menyampaikan rencana teknis yang jelas penanganannya dan merasa dipepet oleh DPUPRKP. Padahal dari DPUPRKP cuma klarifikasi dan ingin berkoordinasi rencana penanganan jalan tersebut. Bahkan kami juga menyampaikan pertimbangan teknis kalau untuk melandaikan pertemuan jalan tersebut harusnya diuruk bukan dikepras mengurangi badan jalan tetapi tetap tidak bisa diterima oleh Lurah Jurangjero," jelasnya.
Lurah Jurangjero Mengaku Disalahkan
Sebelumnya, Lurah Jurangjero Suparno mengaku dirinya yang mengeruk jalan di Pagerjurang. Sebabnya, dia ingin jalan ke kalurahannya lebih landai.
"Jalan menuju ke Desa Jurangjero terlalu curam. Biar agak landai, maka perlu kita normalisasi. Harapan roda empat, truk, dan bus bisa terakses," paparnya kepada detikJogja melalui pesan singkat, Selasa (14/11).
"Kalau kemarin dari PU sudah datang satu bulan yang lalu rapat koordinasi di kecamatan. Yang undangan PU intinya membahas jalan itu," jelasnya.
Namun, Suparno mengatakan DPUPRKP Gunungkidul justru menyalahkannya. "Setelah rapat koordinasi, dari PU kan mepetkan saya, menyalahkan saya. Itu aja kesimpulannya," ujarnya.
Sebenarnya, ungkap Suparno, dirinya berencana untuk mengecor jalan tersebut. Tetapi melihat respons dari DPUPRKP itu, ia mengurungkan niatan itu sementara.
"Sebenarnya mau dicor tapi kan dari PU seperti itu sementara didiamkan dulu, kalau saya kerjakan saya disalahkan juga," imbuhnya.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu