Misteri Luapan Minyak Muncul dari Gorong-gorong Tugu Jogja

Terpopuler Sepekan

Misteri Luapan Minyak Muncul dari Gorong-gorong Tugu Jogja

Tim detikJogja - detikJogja
Sabtu, 04 Nov 2023 15:09 WIB
Luapan minyak di gorong-gorong Tugu Jogja, Selasa (31/10/2023).
Luapan minyak dari gorong-gorong utara Tugu Jogja dan meluber ke jalanan, Selasa (31/10/2023). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Luapan cairan mengandung minyak sempat muncul dari gorong-gorong di utara Tugu Pal Putih, Kota Jogja, awal pekan ini. Pemkot Jogja menyelidiki asal-usul minyak tersebut.

Luapan minyak itu diketahui muncul dari gorong-gorong di sekitar Tugu Jogja pada Selasa (31/10/2023) lalu. Tim dari Pemkot Jogja pun mengecek saluran di gorong-gorong itu. Hasilnya, ditemukan limbah dalam kondisi mengerak setinggi dada orang dewasa.

Berita luapan minyak dari gorong-gorong Tugu Jogja ini menarik perhatian pembaca detikJogja sepekan terakhir. Berikut rangkumannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luapan Minyak dari Gorong-gorong Tugu Jogja

Pantauan detikJogja di lokasi, Selasa (31/10/2023), pukul 14.00 WIB, luapan minyak tampak keluar dari gorong-gorong yang berada di tengah Jalan Mangkubumi. Lokasinya persis di sisi utara Tugu Jogja. Minyak tampak membanjiri hingga pinggir jalan.

Lokasi tersebut tampak telah diberi water barrier untuk penanda. Lubang gorong-gorong juga ditutupi dengan karung goni. Minyak yang tampak berwarna kecokelatan tersebut berbau seperti minyak goreng bekas pakai atau jelantah.

ADVERTISEMENT

Bikin Pemotor Terpeleset

Warga sekitar menyebut ada dua pemotor yang terpeleset.

"Sudah ada yang jatuh dua motor, seringnya motor," terang penjual warmindo di dekat lokasi, Yuli (41) kepada wartawan di lokasi, Selasa (31/10).

Petugas saat memperbaiki gorong-gorong di sekitar Tugu Pal Putih, tepatnya Jalan A.M Sangaji yang mengeluarkan minyak, Selasa (31/10/2023).Petugas saat memperbaiki gorong-gorong di sekitar Tugu Pal Putih, tepatnya Jalan A.M Sangaji yang mengeluarkan minyak, Selasa (31/10/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Yuli menyebut luapan minyak dari gorong-gorong di Tugu Jogja itu sudah beberapa kali terjadi. Dia juga sempat dipanggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) karena sumber minyak diduga dari warungnya.

"Dari awal kita buka sudah seperti itu, jadi setiap dibenerin luber lagi. Pokoknya nyalahin kita, padahal kita nggak ada limbah minyak," terang Yuli.

Damkar Dikerahkan

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Jogja, Taokhid menjelaskan pembersihan dilakukan dengan mengerahkan satu unit kendaraan damkar.

"Satu kendaraan dengan personel satu regu (6 orang). Dibantu sama personel DLH juga," jelas Taokhid saat dihubungi wartawan, Selasa (31/10) sore.

Pembuang Limbah Didalami

Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Singgih Raharjo mengatakan penyelidikan akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Jogja.

"Jadi kalau dilihat dari limbah cairnya itu ada semacam limbah cair yang mencampur mungkin ada minyak goreng atau apa mungkin ya. Tapi masih diselidiki untuk pastinya seperti apa," jelas Singgih kepada wartawan.

Adapun mengenai asal muasal luapan minyak tersebut, Singgih mengaku pihaknya belum bisa memastikan. Untuk itu diperlukan penelusuran lebih lanjut.

"Itu kan dari beberapa produsen limbah ke situ. Makanya besok akan dilakukan pendalaman," jelas Singgih.

Saluran Tersumbat Kerak Limbah

Sementara itu, luapan minyak dari gorong-gorong di dekat Tugu Jogja ini diduga akibat saluran tersumbat kerak limbah.

"Ternyata di sana itu banyak sekali kerak-kerak lemak, di mana indikasinya adalah dari lemak-lemak makanan, nah ini kita akan telusuri," kata Kepala DPUPKP Kota Jogja Hari Setyo Waconodi Balai Kota Jogja, Rabu (1/11).

"Kemarin kita temukan bahwa lemaknya itu sampai mendekati aspal. Teman-teman turun hampir segini (menunjuk dada) itu dikungkum oleh lemak. Itu disosroki (dikeruk)," ungkapnya.

Hari menjelaskan saluran di dalam gorong-gorong itu memang saluran limbah. Meski membenarkan jika gorong-gorong tersebut adalah saluran pembuangan limbah, namun menurut Hari, pembuang limbah makanan utamanya yang mengandung lemak harus mengolah terlebih dahulu sebelum membuangnya.

"Sebetulnya limbah yang masuk di saluran air limbah itu paling tidak terolah terlebih dahulu, khusus untuk yang limbah makanan. Ada semacam penangkap lemak, sehingga yang mengalir ke saluran limbah itu bukan lemaknya yang masuk," jelasnya.

"Ke depannya kita akan menelusuri berkaitan dengan sumber limbah tersebut, kalau sudah ketemu kita minta untuk yang membuang limbah untuk bisa membuat penangkap lemak," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Hide Ads