Hari Arwah Sedunia atau All Souls' Day diperingati pada tanggal 2 November setiap tahunnya. Bagi umat Katolik memperingati Hari Arwah dengan cara menghantarkan doa-doa bagi semua umat beriman yang telah meninggal dunia adalah sebuah tradisi.
Bagi umat Katolik saat kematian sesungguhnya merupakan peristiwa puncak kehidupan. Hidup tidak lenyap, melainkan hanya diubah. Umat Katolik percaya bahwa sesudah pengembaraan di dunia ini selesai, tersedialah kediaman abadi di surga. Kematian bagi umat Katolik merupakan saat mempercayakan diri secara total kepada Kristus, kebangkitan dan kehidupan saat perjumpaan abadi dengan Dia, pokok pengharapan, yang mengantar kita pulang ke rumah Bapa.
Dalam momen Hari Arwah Sedunia 2 November, biasanya diadakan Misa Requiem atau disebut juga Misa Arwah. Misa Requiem adalah sebuah misa untuk menghormati arwah orang meninggal , biasanya dinyanyikan pada hari penguburan, ulang tahun berikutnya, dan pada hari ketiga, hari ketujuh dan 30 setelah pemakaman berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tata Cara Misa Arwah 2 November 2023
Tata cara melakukan Misa Arwah di Gereja Katolik sama seperti pelaksanaan misa biasa, hanya saja dalam rangkaian acara Doa Umat dibacakan doa-doa untuk arwah umat Katolik yang telah meninggal dunia supaya dapat bangkit dan bersatu dengan Yesus Kristus di surga.
Berikut panduan tata cara misa arwah Gereja Katolik mengutip dari Buku "Tata Cara Peringatan Arwah Kristiani" oleh Paroki Serpong Gereja Santa Monika:
RITUS PEMBUKA
- Antifon Pembuka: berisi pujian yang dibawakan pada awal misa dimulai
- Tanda Salib dan Salam: membuat tanda salib dan salam
- Pengantar: kalimat pengantar yang dibacakan oleh Romo saat awal misa dimulai
- Ritus Tobat: Pada bagian ini umat Katolik diajak untuk menyerukan pertobatan
- Doa Pembuka: Romo akan membacakan doa pembuka saat misa dan terkhusus doa untuk arwah umat Katolik yang telah meninggal dunia
LITURGI SABDA
- Bacaan Pertama: menyesuaikan kalender liturgi maka bacaan pertama diambil dari 2Mak. 12:43-46
- Mazmur Tanggapan: pujian selingan antar bacaan sebagai tanggapan umat beriman atas bacaan sebelumnya, sesuai dengan kalender liturgi menggunakan Mzm 143:1-2,5-6,7ab,8ab.10
- Bacaan Kedua: menyesuaikan kalender liturgi maka bacaan pertama diambil dari 1Kor. 15:20-24a.25-28
- Bait Pengantar Injil: pujian untuk menggiring Injil ke mimbar dan bermakna untuk mengungkapkan pujian atas kemuliaan Kristus yang akan hadir dan berbicara melalui Injil. Bait Pengantar Injil menggunakan Kidung Alleluya yang berarti "Terpujilah Yahwe (Tuhan)"
- Bacaan Injil: menyesuaikan kalender liturgi maka bacaan pertama diambil dari Yoh. 6:37-40
- Homili: Romo menyampaikan khotbah dan renungan dari bacaan Injil yang dibacakan sebelumnya.
- Doa Umat: berisi doa doa yang disampaikan umat untuk mendoakan para arwah umat Katolik yang telah meninggal dunia untuk dapat bersatu dengan para kudus di surga
LITURGI EKARISTI
- Persiapan Persembahan
- Doa Persiapan Persembahan: berdoa untuk persembahan yang akan diberikan sehingga layak dan pantas
- Doa Syukur Agung: pusat dan sumber dari Perayaan Ekaristi sebab merupakan pokok tertinggi dari keseluruhan perayaan yang dipahami sebagai doa ucapan syukur Yesus kepada Allah Bapa atas perbuatan-Nya yang agung demi pengudusan diri manusia.
- Bapa Kami: mengucapkan doa Bapa Kami
- Ristus Damai: melakukan salam damai kepada antar sesama umat yang berada dalam misa tersebut
- Pemecahan Roti: perayaan ekaristi yang dipahami sebagai roti dan anggur yang telah dikonsekrasikan menjadi persekutuan dengan tubuh dan darah Kristus.
- Pembagian Komuni: umat menerima hosti
- Antifom Komuni
- Doa Sesudah Komuni
RITUS PENUTUP
- Berkat: pemberian berkat supaya umat selalu diberkati dari Tuhan
- Pengutusan: umat diutus untuk menyebarkan kisah kasih dan keselamatan Tuhan.
Demikian informasi mengenai tata cara misa arwah dalam rangka memperingati Hari Arwah 2 November. Semoga bermanfaat, detikers!
Artikel ini ditulis oleh Fiesta Inka Purwoko peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(par/sip)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang