- Tata Cara Sholat Idul Adha 1. Bacaan Niat Sholat Idul Adha 2. Takbiratul Ihram 3. Takbir 4. Bacaan Tasbih di Antara Takbir 5. Membaca Surat Al-Fatihah 6. Membaca Surat Al-A'la dan Al-Ghasyiyah 7. Ruku 8. Iktidal 9. Sujud Pertama 10. Duduk di Antara Dua Sujud 11. Sujud Kedua 12. Tahiyat/Tasyahud Akhir 13. Salam
Menjelang datangnya tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam tengah disibukkan dengan persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Tentunya, kita juga perlu mempelajari kembali tata cara sholat Idul Adha. Sholat ini hanya dilaksanakan satu kali dalam setahun sehingga sebagian dari kita perlu diingatkan kembali dengan rukun serta bacaan doanya dari niat hingga salam.
Dikutip dari Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) tulisan Saiful Hadi El Sutha serta laman resmi NU Online, terdapat sejumlah amalan sunnah yang dianjurkan sebelum melaksanakan sholat Idul Adha. Amalan tersebut antara lain mandi, mengenakan pakaian terbaik dan wewangian, berjalan kaki menuju tanah lapang atau tempat sholat Idul Adha, tidak makan sebelum pelaksanaan sholat Id, serta memperbanyak takbir.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai tata cara sholat Idul Adha yang dihimpun detikJogja dari buku Nabi Muhammad Sehari-hari tulisan Muhammad Ismail Al Jawisy, laman resmi Kemenag RI, serta NU Online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tata Cara Sholat Idul Adha
1. Bacaan Niat Sholat Idul Adha
- Niat sebagai makmum
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَــالَىأُصَلِّي سُنَّةَ عِيدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُومًا اللهِ تَعَالَى
Ushallī sunnata 'īdi al-aḍḥā rak'atayni mustaqbilal-qiblati ma'mūman lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Saya berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Taala."
- Niat sebagai imam
أُصَلِّي سُنَّةَ عِيدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا اللهِ تَعَالَى
Ushallī sunnata 'īdi al-aḍḥā rak'atayni mustaqbilal-qiblati imāman lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Saya berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Taala."
- Niat sholat sendiri/munfarid
أُصَلِّي سُنَّةَ عِيدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اللهِ تَعَالَى
Asallā sunnata 'īdi al-'aḍḥā rak'atayni mustaqbilal-qiblati Allāhu ta'ālā.
Artinya: "Saya berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Taala."
2. Takbiratul Ihram
Kemudian takbiratul ihram dengan cara mengangkat kedua tangan dan membaca takbir.
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar
Artinya: "Allah Mahabesar."
Saat takbiratul ihram, niatkan di dalam hati untuk melaksanakan sholat Idul Adha.
3. Takbir
Selanjutnya, kita disunnahkan untuk bertakbir sebelum membaca surat Al-Fatihah. Pada rakaat pertama, jumlah takbirnya adalah tujuh. Sedangkan pada rakaat kedua, jumlah takbirnya adalah lima. Bacaannya sama seperti takbiratul ihram, yaitu "Allahu akbar".
4. Bacaan Tasbih di Antara Takbir
Di antara takbir, sebaiknya kita mengisinya dengan bacaan dzikir berikut.
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar, wa la hawla wa la quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhim.
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
5. Membaca Surat Al-Fatihah
Kemudian baca surat Al-Fatihah seperti sholat pada umumnya.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Bismillāhir-Raḥmānir-Raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbi l-ʿālamīn, ar-Raḥmānir-Raḥīm, māliki yawmi d-dīn, Iyyāka naʿbudu wa-iyyāka nastaʿīn, ihdina ṣ-ṣirāṭa l-mustaqīm, ṣirāṭa lladhīna anʿamta ʿalayhim ghayri l-maghdūbi ʿalayhim walā ḍ-ḍāllīn.
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
6. Membaca Surat Al-A'la dan Al-Ghasyiyah
Pada saat sholat Idul Adha, sebaiknya baca surat Al-A'la untuk rakaat pertama.
بِسْم اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى, الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى, وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَى, وَالَّذِي أَخْرَجَ الْمَرْعَى, فَجَعَلَهُ غُثَاءً أَحْوَى, سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسَى, إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ إِنَّهُ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفَى, وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرَى, فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَى, سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَخْشَى, وَيَتَجَنَّبُهَا الْأَشْقَى, الَّذِي يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَى, ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَى, قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى, وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى, بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا, وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى, إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى, صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى
Bi-smi Allahi al-Rahmani al-Rahimi, sabbih isma rabbika al-a'la, alladhi khalaqa fasawwa, wa-alladhi qaddara fahada, wa-alladhi akhraja al-mar'a, faja'alah ghutha'an ahwa, sanuqri'uka fa-la tansa, illa ma sha'a Allah, innahu ya'lamu al-jahra wa ma yakhfa, wa-nu-yassiruka lil-yusra, fadhakkir in nafa'atidh-dhikra, sayadhakkaru man yakhsha, wa yatajannabuha al-ashqa, alladhi yasla an-nara al-kubra, thumma la yamutu fiha wa la yahya, qad aflaha man tazakka, wa dhakara isma rabbih fa-salla, bal tu'thiruna al-hayata ad-dunya, wa al-akhiratu khayrun wa abqa, inna hadha lafi as-suhufi al-ulaa, suhufi Ibrahim wa Musa.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bertasbihlah atas nama Tuhanmu yang Maha Tinggi, Yang telah menciptakan dan menyempurnakan, serta yang telah menetapkan takdir dan memberikan petunjuk, dan yang mengeluarkan tumbuh-tumbuhan lalu menjadikannya hitam yang kering. Kami akan memperdengarkan kepadamu, maka janganlah kamu lupakan, kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sesungguhnya Dia mengetahui yang nyata dan yang tersembunyi. Dan Kami akan memudahkan kamu (menuju) kemudahan. Maka berilah peringatan; sesungguhnya peringatan itu bermanfaat. Orang yang takut (kepada Allah) akan mengambil pelajaran; dan orang yang paling fasik akan menjauhinya, yaitu orang yang bakal masuk ke dalam Api yang besar, kemudian ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. Sungguh beruntung orang yang membersihkan diri, dan menyebut nama Tuhan yang dia sembah, lalu dia sholat. Sebaliknya kamu lebih mengutamakan kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat dalam lembaran-lembaran yang terdahulu, lembaran-lembaran Ibrahim dan Musa."
Kemudian pada rakaat yang kedua, sunnahnya adalah membaca surat Al-Ghasyiyah setelah Al-Fatihah.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ, وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ, عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ, تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ, تُسْقَى مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ, لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِنْ ضَرِيعٍ, لَا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِي مِنْ جُوعٍ, وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاعِمَةٌ, لِسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ, فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ, لَا تَسْمَعُ فِيهَا لَاغِيَةً, فِيهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ, فِيهَا سُرُرٌ مَرْفُوعَةٌ, وَأَكْوَابٌ مَوْضُوعَةٌ, وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ, وَزَرَابِيُّ مَبْثُوثَةٌ, أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ, وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ, وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ, وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ, فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ, لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ, إِلَّا مَنْ تَوَلَّى وَكَفَرَ, فَيُعَذِّبُهُ اللَّهُ الْعَذَابَ الْأَكْبَرَ, إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ, ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Hal atāka ḥadīsul-ghāshiyah, wujūhun yawma'idhin khāshi'ah, 'āmilatun nāṣibah, taṣlā nāran ḥāmiyah, min 'aynin āniyah, tusqā min 'aynin āniyah, lā yusminu wa lā yughnī min jū'in, wujūhun yawma'idhin nā'imah, lis'yiha rāḍiyah, fī jannatin 'āliyah, lā tasma'ū fīhā lāghiyah, fīhā 'aynun jāriyah, fīhā sururun marfū'ah, wa āqwābun mawḍū'ah, wa namāriqu maṣfūfah, wa zarābiyyu mabthūthah. Afalā yanẓurūna ilāl-ibil kayfa khuliqat, wa ilās-samā'i kayfa rufi'at, wa ilāl-jibāli kayfa nuṣibat, wa ilāl-arḍi kayfa suṭiḥat, fa dhakkir innamā anta mudhakkir, lasta 'alayhim bimuṣayṭir, illā man tawallā wa kafara, fayu'adhdhibuhullāhul-'adhāba-l-akbar, inna ilaynā iyābahum, thumma inna 'alaynā ḥisābahum.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sudahkah sampai kepadamu berita tentang hari kiamat yang menggelisahkan hati? Pada hari itu, wajah-wajah (orang-orang) menjadi hening, sibuk melakukan amal yang berguna, memandang api neraka yang membara dengan pandangan yang terbelalak, mereka disuguhi minuman dari mata air yang sangat panas, tidak ada makanan bagi mereka kecuali dari pohon yang berduri, tidak mengenyangkan dan tidak menghilangkan rasa lapar, pada hari itu wajah-wajah (orang-orang) berseri-seri, merasa puas dengan usaha yang mereka lakukan, berada dalam surga yang tinggi, tempat di mana tidak terdengar omong kosong, di dalamnya ada mata air yang mengalir, terdapat bantal-bantal yang tersusun rapi, serta gelas-gelas yang disusun beriringan, dan permadani-permadani yang terentang, mereka berbaring di atasnya, dan karpet-karpet yang digelar. Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana diciptakan, dan langit bagaimana ditinggikan, dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan, dan bumi bagaimana ditaruh? Maka berilah peringatan, sesungguhnya engkau hanyalah seorang pemberi peringatan, kamu tidak mempunyai kuasa terhadap mereka, kecuali siapa yang berpaling dan kafir, maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar. Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya atas Kami-lah hisab mereka."
7. Ruku
سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Subḥāna rabbi al-ʿaẓīmi wa biḥamdihi.
Artinya: "Maha Suci Tuhan yang Maha Agung, segala puji bagi-Nya."
8. Iktidal
رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْت مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanaa laka al-hamdu mil'as-samawaati wa mil'al-ardi wa mil'a maa shi'ta min shay'in ba'du
Artinya: "Wahai Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, sepenuh langit dan bumi, serta sepenuh apa pun yang Engkau kehendaki setelahnya."
9. Sujud Pertama
سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subḥāna rabbiyal-aʿlā wa-biḥamdih.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dengan segala puji bagi-Nya."
10. Duduk di Antara Dua Sujud
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
Rabbi-ghfir li wa-arhamni wa-jbur-ni wa-rfa'ni wa-rzuq-ni wa-hdin-i wa-'afin-i wa-'ufu 'anni.
Artinya:
"Wahai Tuhanku, ampunilah aku, dan sayangilah aku, dan tolonglah aku, dan muliakanlah aku, dan berilah aku rezeki, dan berilah aku petunjuk, dan berilah aku kesehatan, dan maafkanlah aku."
11. Sujud Kedua
سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subḥāna rabbiyal-aʿlā wa-biḥamdih.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dengan segala puji bagi-Nya."
12. Tahiyat/Tasyahud Akhir
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْك أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إنَّك حَمِيدٌ مَجِيدٌ
At-Tahiyyātu al-Mubārakātu aṣ-Ṣalawātu aṭ-Ṭayyibātu lillāh, as-Salāmu 'alayka ayyuhan-Nabīyu wa raḥmatu Allāhi wa barakātuhu, as-Salāmu 'alaynā wa 'alā 'ibādi Allāhi ṣ-ṣāliḥīn. Ashhadu an lā ilāha illā Allāh wa ashhadu anna Muḥammadan rasūlu Allāh. Allāhumma ṣalli 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā Muḥammadin kamā ṣallayta 'alā sayyidinā Ibrāhīma wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīma wa bārik 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā Muḥammadin kamā bārakta 'alā sayyidinā Ibrāhīma wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīma fī al-'ālamīn, innaka ḥamīdun majīdun.
Artinya: "Penghormatan, berkah, salam, dan kesucian semata-mata milik Allah. Salam sejahtera atas dirimu, wahai Nabi, serta rahmat dan berkah Allah. Salam sejahtera atas kita dan atas hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berikanlah shalawat kepada junjungan kita Muhammad dan keluarga junjungan kita Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada junjungan kita Ibrahim dan keluarga junjungan kita Ibrahim. Berikanlah berkah kepada junjungan kita Muhammad dan keluarga junjungan kita Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada junjungan kita Ibrahim dan keluarga junjungan kita Ibrahim di antara semua alam. Sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
13. Salam
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله
Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi
Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepada kalian."
Demikian penjelasan lengkap mengenai tata cara sholat Idul Adha, beserta niat, doa di antara takbir, hingga salam. Semoga bermanfaat!
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi