Dua warga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tewas usai mengonsumsi minuman keras (miras) oplosan yang dibeli dari wilayah Bantul. Sebelum meninggal, salah satu korban, KP (35) warga Kapanewon Panjatan sempat mengalami kritis hingga pihak rumah sakit tidak sanggup menanganinya.
Detik-detik KP meregang nyawa diungkapkan oleh Mujiani, selaku kepala dusun tempat di mana KP tinggal. Mujiani juga menjadi salah seorang yang turut mendampingi KP saat berada di Rumah Sakit Rizki Amalia Lendah, sejak Selasa (3/10) kemarin.
"Kabar KP ini masuk rumah sakit itu pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu enggak ada yang tahu sakit apa, cuma keterangan perawat katanya kena bagian lambung," ungkap Mujiani saat ditemui di rumah duka, Rabu (4/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mujiani mengatakan saat di rumah sakit, KP sudah dalam kondisi kritis dan tidak sadarkan. Suhu tubuhnya juga menurun drastis.
"Pas di rumah sakit itu anaknya sudah dalam kondisi tidak sadar. Terus kaki sama tangannya sudah dingin sekali," ujarnya.
Mujiani mengatakan kondisi KP terus memburuk hingga pihak rumah sakit Rizki Amalia menyatakan tidak sanggup untuk menanganinya. Pihak rumah sakit Rizki Amalia kemudian menyarankan agar KP dirujuk ke rumah sakit Panti Rapih, Jogja yang dinilai lebih proper. Namun hal ini urung dilakukan lantaran terkendala jarak yang jauh.
"Saat itu saya ngobrol sama perawatnya, katanya rumah sakit sudah tidak sanggup sehingga disarankan untuk dirujuk ke Panti Rapih. Tetapi karena jaraknya jauh tidak jadi. Terus saya minta agar KP bisa dirawat secara maksimal di Rizki Amalia," ucapnya.
"Namun tetap tidak tertolong. KP akhirnya dinyatakan meninggal dunia tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB," imbuh Mujiani.
Belakangan diketahui KP termasuk dalam korban miras oplosan. Korban lainnya yang tak lain adalah teman KP berinisial AA (34) warga Lendah. AA sendiri dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Wates pada Senin (2/10).
Diberitakan sebelumnya dua warga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tewas setelah mengonsumsi minuman keras (miras) oplosan.
Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti menerangkan korban tewas berinisial AA (34) warga Lendah dan KP (35) warga Panjatan. Keduanya dinyatakan meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Adapun AA meninggal di RSUD Wates pada Senin (2/10) sedangkan KP meninggal di RS Rizki Amalia pada Selasa (3/10).
"Saudara AA sempat mengeluhkan pusing, gelisah, tidak dapat melihat hingga pingsan sehingga dirujuk ke RSUD Wates pada Senin sekitar pukul 23.00. Pada pukul 00.00 AA dinyatakan meninggal. Sedangkan KP masuk RS pada Selasa dengan gejala yang sama, kemudian dibawa ke UGD Rizki Amalia, selanjutnya dirujuk ke RSUD Wates, tapi kemudian dinyatakan meninggal tadi malam," terang Novi saat dimintai konfirmasi wartawan Rabu (4/10).
Novi menjelaskan kasus ini bermula saat korban bersama dua teman lainnya yaitu TAF (43) dan CA (25) warga Panjatan pergi menggunakan mobil untuk berkaraoke di Pantai Samas, Bantul pada Sabtu (31/9). Dalam perjalanan rombongan ini mampir beli miras dan minuman soda di wilayah Bantul.
"Berdasarkan keterangan dua saksi (TAF dan CA), saudara AA turun dari mobil untuk membeli jenis minuman beralkohol murni kurang lebih ukuran 1 liter, tiga kaleng bir dan minuman bersoda," ujarnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya....
Selanjutnya AA mengoplos minuman tersebut di dalam mobil untuk kemudian diminum bersama-sama di tempat karaoke. Selesai karaoke, ke empat orang itu lantas pulang ke Kulon Progo. Namun sesampainya di rumah, mereka mengeluhkan pusing, mual hingga tak sadarkan diri.
"TAF dan CA hanya mengalami pusing. Sementara AA dan KP sampai pingsan hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit," jelas Novi.
Novi mengatakan kasus ini sedang dalam penyelidikan oleh Polres Kulon Progo. Pihaknya juga mendalami kemungkinan tewasnya korban terkait dengan kasus serupa yang baru-baru ini juga terjadi di Bantul.
"Terkait hal itu (kaitan dengan kasus di Bantul) masih kami dalami. Nanti akan kami kabarkan perkembangannya," ujarnya.
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa