9 Oleh-oleh Khas Jogja yang Wajib Dibeli dan Tahan Lama

9 Oleh-oleh Khas Jogja yang Wajib Dibeli dan Tahan Lama

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Sabtu, 25 Okt 2025 11:15 WIB
Wedang Uwuh Minuman Tradisional IbuLies
Wedang uwuh instan, oleh-oleh khas Jogja yang tahan lama. (Foto: dok. detikFood/Aji Kusuma)
Jogja -

Kalau kamu berlibur ke Jogja, belum lengkap rasanya pulang tanpa membawa oleh-oleh khasnya. Kota Gudeg ini tidak hanya terkenal dengan budaya dan destinasi wisatanya, tapi juga punya beragam makanan dan camilan unik yang bisa tahan lama. Mulai dari kudapan gurih, minuman tradisional, hingga cokelat premium, semuanya punya cita rasa dan cerita khas yang sulit ditemukan di tempat lain.

Beberapa oleh-oleh Jogja bahkan sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, seperti mi lethek, peyek tumpuk, dan tiwul dari Gunungkidul. Ada pula pilihan modern seperti gudeg kaleng dan oseng mercon kaleng yang praktis dibawa ke mana saja. Tidak ketinggalan, minuman herbal wedang uwuh instan hingga coklat Monggo yang menggabungkan rasa lokal dan kualitas internasional.

Jadi, sebelum meninggalkan Jogja, pastikan kamu tahu oleh-oleh mana saja yang wajib dibeli dan tahan lama. Simak rekomendasi lengkapnya berikut ini, dijamin bikin kamu ingin segera mampir ke toko oleh-oleh terdekat!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin utamanya:

  • Jogja punya banyak oleh-oleh khas yang tahan lama, dari makanan tradisional hingga olahan modern seperti gudeg kaleng dan coklat Monggo.
  • Beberapa produk kuliner khas Jogja telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda, menambah nilai budaya pada setiap oleh-oleh.
  • Selain lezat dan unik, banyak oleh-oleh Jogja kini tersedia dalam bentuk praktis dan higienis, cocok untuk dibawa pulang ke luar kota.

ADVERTISEMENT

Oleh-oleh Khas Jogja yang Wajib Dibeli dan Tahan Lama

Dihimpun dari artikel ilmiah Oleh-Oleh Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Daya Tarik Wisata Gastronomi oleh Pipin Kusumawati dkk, buku Bisnis Souvenir, Pariwisata dan Perekonomian Daerah di Indonesia oleh Dr Andri Soemitra dkk, serta Jejak Rasa dari Yogyakarta karya Agustina Dwi Rahayu, berikut ini adalah sejumlah oleh-oleh khas Jogja yang tahan lama dan wajib kamu beli!

1. Walang Goreng

Apakah kamu mencari oleh-oleh unik yang benar-benar khas Jogja? Walang goreng dari Gunungkidul wajib dicoba. Makanan ini dibuat dari belalang yang digoreng garing dengan bumbu gurih, menghasilkan rasa renyah yang khas dan kaya protein. Awalnya, masyarakat Gunungkidul mengolah belalang karena dianggap hama pertanian. Tapi, karena halal dan bergizi tinggi, walang goreng akhirnya menjadi lauk favorit di daerah ini.

Lebih dari sekadar camilan, walang goreng mencerminkan kesederhanaan dan kemampuan masyarakat Gunungkidul beradaptasi dengan alamnya yang kering. Karena nilai budaya dan tradisinya yang kuat, makanan ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda DIY sejak 2013.

Meski lezat, bagi wisatawan yang ingin mencoba perlu berhati-hati karena penelitian menunjukkan bahwa protein dalam belalang dapat memicu alergi bagi sebagian orang. Pastikan kamu tidak memiliki alergi makanan sebelum membawa oleh-oleh ekstrem yang satu ini.

2. Peyek Tumpuk

Kalau biasanya peyek tipis dan lebar, di Jogja kamu bisa menemukan versi uniknya, yaitu peyek tumpuk dari Bantul. Camilan ini berbentuk bulat seperti bola dengan kacang yang bertumpuk-tumpuk dan padat. Rasanya gurih dan renyah meski tebal, karena digoreng hingga tiga kali.

Peyek tumpuk pertama kali dibuat oleh Yu Tum, yang sudah berproduksi sejak tahun 1960. Produk legendaris ini bahkan telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda DIY sejak 2016. Kini, peyek tumpuk Yu Tum menjadi ikon oleh-oleh khas Bantul yang selalu diburu wisatawan.

Selain renyah dan gurih, daya tahannya juga lama, cocok dibawa sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau teman. Teksturnya yang tetap garing meski disimpan beberapa hari membuatnya jadi pilihan aman bagi wisatawan luar kota.

3. Keripik Belut

Dari Sleman, ada camilan gurih yang wajib kamu bawa pulang, yaitu keripik belut Godean. Awalnya, belut hanya dianggap lauk biasa, tapi warga Godean berhasil mengubahnya jadi camilan renyah bernilai ekonomi tinggi. Sejak 1980-an, keripik belut berkembang dari usaha rumahan menjadi ikon kuliner Sleman.

Kini, berbagai varian rasa hadir, mulai dari original hingga rasa kekinian seperti balado, barbeque, dan pedas manis. Meski begitu, rasa original tetap paling diminati karena mempertahankan kelezatan alami daging belut.

Keripik belut tidak hanya lezat tapi juga tahan lama dan praktis dibawa. Camilan ini jadi pilihan sempurna bagi wisatawan yang ingin membawa pulang rasa khas Jogja dalam bentuk ringan dan gurih.

4. Gudeg Kaleng

Belum ke Jogja kalau belum bawa gudeg. Kini kamu tak perlu khawatir soal ketahanan karena ada gudeg kaleng yang bisa bertahan hingga satu tahun. Rasanya tetap manis gurih khas nangka muda dengan tambahan areh santan yang kental.

Beberapa merek legendaris seperti Gudeg Bu Tjitro (berdiri sejak 1925) dan Gudeg Yu Djum (sejak 1951) sudah terkenal hingga mancanegara. Mereka menyediakan gudeg kaleng siap santap yang mudah dibawa ke mana saja.

Oleh-oleh ini cocok untuk kamu yang ingin menikmati cita rasa Jogja setelah kembali ke rumah. Cukup panaskan, dan kamu bisa menikmati kelezatan gudeg khas Jogja kapan pun kamu mau.

5. Oseng Mercon Kaleng

Pencinta pedas wajib mencoba oseng mercon kaleng khas Jogja. Hidangan ini dibuat dari kikil, gajih, dan tetelan sapi yang dimasak bersama cabai rawit dalam jumlah banyak, menciptakan rasa pedas meledak di lidah.

Kuliner ini dipopulerkan oleh Bu Narti, yang warungnya diberi nama 'oseng mercon' oleh budayawan Cak Nun karena sensasi pedasnya seperti ledakan mercon. Kini, versi kalengnya hadir agar bisa dinikmati di mana pun tanpa kehilangan cita rasa aslinya.

Oseng mercon kaleng tahan lama dan sangat cocok sebagai oleh-oleh bagi pencinta kuliner pedas ekstrem. Rasanya tetap menggugah selera meski disantap jauh dari Jogja.

6. Wedang Uwuh Instan

Untuk oleh-oleh minuman khas yang menenangkan, pilih wedang uwuh instan dari Imogiri. Nama 'uwuh' berarti 'sampah' karena asalnya dari campuran daun dan rempah yang tampak acak. Namun, rasanya luar biasa nikmat dan aromanya harum.

Konon, minuman ini ditemukan secara tidak sengaja oleh Sultan Agung saat dedaunan kering jatuh ke dalam wedang secang. Campuran itu ternyata menghasilkan rasa khas yang disukai Sultan. Kini, wedang uwuh hadir dalam bentuk instan dan celup agar lebih praktis dan tahan lama.

Terbuat dari jahe, kayu secang, cengkeh, pala, dan kayu manis, minuman ini tak hanya menghangatkan tubuh tetapi juga menyehatkan. Wedang uwuh instan menjadi pilihan oleh-oleh herbal yang cocok dinikmati kapan pun.

7. Tiwul dan Gatot Instan

Kalau kamu ingin oleh-oleh yang sarat makna tradisi, cobalah tiwul dan gatot instan khas Gunungkidul. Kedua makanan ini dibuat dari singkong yang dikeringkan menjadi gaplek. Dulu, tiwul dan gatot menjadi makanan pokok masyarakat saat musim kemarau panjang karena padi sulit ditanam.

Tiwul dibuat dari gaplek putih tanpa fermentasi, sementara gatot dari gaplek hitam hasil fermentasi jamur. Tekstur tiwul lebih lembut, sedangkan gatot kenyal dengan rasa manis legit dari gula merah. Keduanya disajikan dengan kelapa parut dan cocok dinikmati sebagai makanan ringan atau pengganti nasi.

Kini, tiwul dan gatot tersedia dalam bentuk instan dan kering, membuatnya tahan berbulan-bulan. Praktis, bergizi, dan tetap menghadirkan cita rasa tradisional Gunungkidul yang otentik.

8. Mi Lethek

Bagi yang mencari oleh-oleh bahan pangan khas Bantul, mi lethek bisa jadi pilihan menarik. Nama 'lethek' berarti kusam, menggambarkan warna alami mi ini yang tidak cerah karena dibuat tanpa bahan pemutih.

Mi lethek berasal dari Dusun Bendo, Srandakan, dan pertama kali dibuat oleh Mbah Umar asal Yaman pada 1940-an. Proses pembuatannya masih tradisional, bahkan menggunakan tenaga sapi untuk menggerakkan alat pres. Bahan dasarnya adalah tepung tapioka dari singkong lokal.

Mi lethek telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda DIY sejak 2016 dan kini tersedia dalam bentuk kering yang tahan lama. Teksturnya kenyal, rasanya khas, dan bisa dimasak jadi berbagai hidangan rumahan.

9. Coklat Monggo

Bagi pencinta cokelat, Jogja juga punya oleh-oleh premium, namanya Coklat Monggo. Produk ini dirintis oleh Thierry, seorang warga Belgia yang jatuh cinta pada cokelat Indonesia. Nama 'Monggo' diambil dari bahasa Jawa yang berarti 'silakan', mencerminkan keramahan khas Jogja.

Coklat Monggo memadukan cita rasa lokal dengan standar Eropa. Varian rasanya unik, mulai dari dark chocolate 69%, jahe, red chili, hingga rendang. Semua dikemas dalam kertas daur ulang ramah lingkungan dengan desain khas Jawa yang elegan.

Toko utamanya berada di Kotagede, dan pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan cokelat dari balik kaca. Coklat Monggo bukan hanya enak dan tahan lama, tapi juga membawa cerita budaya Jogja di setiap gigitannya.

Dari camilan gurih hingga minuman rempah, setiap oleh-oleh khas Jogja punya cita rasa dan makna tersendiri. Yuk, rencanakan perjalananmu ke Jogja dan rasakan sendiri keistimewaan kulinernya karena setiap gigitan adalah potongan kecil dari budaya yang tak lekang oleh waktu.




(sto/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads