Para pedagang Teras Malioboro 2 membubarkan diri setelah Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo tak kunjung menemui mereka. Sebelum membubarkan diri, pedagang mengancam akan datang kembali dengan massa yang lebih banyak.
Pantauan detikJogja di lokasi, para pedagang mulai meninggalkan halaman Balai Kota Jogja sekitar pukul 15.45 WIB atau setelah menunggu hampir 2 jam.
Para pedagang menunggu di halaman Balai Kota. Para pedagang yang didominasi ibu-ibu sempat makan siang bersama-sama dengan bekal yang sudah mereka bawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum bubar, ada orasi-orasi yang digaungkan perwakilan pedagang. Mereka mengancam akan datang kembali dengan jumlah massa yang lebih besar. Namun mereka tak menyebutkan kapan akan datang kembali.
"Kalau hari ini kita tidak didengar, yakinlah besok kita datang dengan massa lebih besar," ujar salah seorang pedagang dalam orasinya, Senin (18/9/2023).
"Kita datang baik-baik, pulang juga baik-baik. Kita doakan Pak Pj sehat selalu, banyak rezeki, nambah anake," saut pedagang lainnya.
Setelahnya para pedagang meninggalkan Balai Kota Jogja dengan tertib.
Sebelumnya, salah satu perwakilan pedagang yang juga Pengurus Paguyuban Tri Dharma, Supriyati mengungkapkan mereka meminta audiensi kepada Pj Wali Kota karena menurut mereka selama pindah ke Teras Malioboro 2, pendapatan mereka menurun drastis.
"Makanya kita minta audiensi tetapi itu tidak pernah ada respons," jelas Supriyati saat ditemui wartawan, Senin (18/9).
"Kita hanya ingin didengar kita di TM 2 tidak sedang baik-baik saja. Entah ekonominya entah infrastruktur yang tidak layak kami tidak pernah didengarkan," lanjutnya.
Supriyati menambahkan, sebelumnya pihaknya setidaknya telah lima kali mengirimkan surat permohonan audiensi kepada Pj Wali Kota. Namun harapan mereka tak kunjung terwujud.
"Surat sampai 5 kali ke Pj Wali Kota untuk beraudiensi dan bersilaturahmi karena pengurus baru (TM 2) sudah tersahkan. Akan tetapi dari 5 surat itu tidak ada tanggapan dan terakhir kemarin diundang agenda di ruangan, kita sudah datang duduk ternyata Pj Wali Kota tidak menemui kita malah foto-foto," terangnya.
Selain itu, menurut Supriyati, pihaknya juga membawa tuntutan yang sebelumnya telah disampaikan ke DPRD Kota Jogja. Yakni transparan validasi data pedagang di TM 2 yang menurutnya pada relokasi lalu banyak pedagang yang tak terdata.
"Kita tidak pernah dilibatkan tidak ada sosialisasi dan validasi data yang dilakukan pihak UPT, itu terkesan sembunyi-sembunyi dan diskriminatif jadi dari Paguyuban Tri Dharma tidak dilibatkan," terangnya.
(rih/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi