Hari Asyura 2023 Jatuh Hari Jumat, Bolehkah Berpuasa?

Hari Asyura 2023 Jatuh Hari Jumat, Bolehkah Berpuasa?

Tim detikJogja - detikJogja
Kamis, 27 Jul 2023 14:10 WIB
Ilustrasi buka puasa Ramadan.
Hari Asyura 2023 Jatuh Hari Jumat, Bolehkah Berpuasa? (Foto: Shutterstock)
Jogja - Puasa Asyura pada 10 Muharram tahun ini jatuh pada hari Jumat, 28 Juli 2023. Sementara itu ada hadits Nabi Muhammad Saw mengenai larangan berpuasa pada hari Jumat. Lantas, karena Hari Asyura 2023 bertepatan dengan Jumat, bolehkah kita berpuasa? Begini penjelasannya.

Hadits Nabi soal Larangan Puasa pada Jumat

Dikutip dari artikel 'Puasa Asyura 10 Muharram Jatuh Pada Hari Jumat, Bolehkah Puasa?' di laman resmi Muhammadiyah, ada hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang puasa pada hari Jumat.

"Janganlah salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari Jum'at kecuali jika ia berpuasa pula pada hari sebelum atau sesudahnya." (HR. Bukhari no. 1849 dan Muslim no. 1929).

Namun, dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Janganlah khususkan malam Jum'at dengan shalat malam tertentu yang tidak dilakukan pada malam-malam lainnya. Janganlah pula khususkan hari Jum'at dengan puasa tertentu yang tidak dilakukan pada hari-hari lainnya kecuali jika ada puasa yang dilakukan karena sebab ketika itu." (HR. Muslim no. 1144).

Hukum Puasa Asyura pada Hari Jumat

Berdasarkan metode istiqra ma'nawi, yang dikembangkan oleh ulama Maliki yaitu Imam al-Syatibi dalam kitab Al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari'ah, apa yang dilarang oleh Nabi Saw adalah mengkhususkan hari Jumat untuk berpuasa tanpa alasan yang jelas.

Untuk diketahui, metode istiqra secara singkat berarti memanfaatkan kolektivitas dalil secara menyeluruh, bukan sekadar 'mengutip' satu dalil tertentu. Berdasarkan pembacaan dua hadits di atas menggunakan metode istiqra, umat Islam tetap bisa menunaikan puasa Asyura yang kebetulan bertepatan dengan hari Jumat.

Anjuran Puasa Asyura

Dalam buku 'Rahasia Puasa Sunnah' (2023) karya Ahmad Syahirul Alim dijelaskan anjuran puasa Asyura berawal dari kebiasaan orang-orang jahiliah di Mekah yang terbiasa melakukan puasa di hari Asyura. Rasulullah dan para sahabatnya juga tidak pernah meninggalkan puasa di hari Asyura, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:

"Hari Asyura ialah hari yang orang-orang Quraisy berpuasa di masa jahiliah, Nabi SAW juga berpuasa Asyura. Ketika beliau tiba di Madinah, ia berpuasa dan memerintahkan umat Islam berpuasa padanya. (Namun), ketika kewajiban puasa bulan Ramadhan diturunkan, maka mereka berpuasa bulan Ramadhan dan meninggalkan puasa Asyura. Barangsiapa yang hendak berpuasa maka berpuasalah, dan siapa yang hendak berbuka maka berbukalah," (HR. Bukhari Muslim dari Aisyah RA).

Anjuran mengenai puasa di hari Asyura kemudian dipertegas setelah Rasulullah melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura di Madinah. Ibnu Abbas RA menceritakan:

"Ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah menemukan orang-orang Yahudi berpuasa Asyura, maka beliau bertanya: 'Hari apakah ini yang kalian berpuasa padanya?' Mereka menjawab: 'Inilah hari agung saat Allah Ta'ala menyelamatkan Musa dan kaumnya. Rasulullah bersabda: 'Maka kami lebih berhak dengan Musa daripada kalian, Rasulullah pun berpuasa dan memerintahkan untuk berpuasa padanya." (HR. Bukhari Muslim).

Mengenai puasa Tasua dianjurkan oleh Rasulullah menjelang akhir hidupnya. Saat itu para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, (bukankah) hari itu hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani?"

Maka Rasulullah bersabda: "Jika datang tahun yang akan datang, insya Allah kita akan berpuasa (juga) hari kesembilan." Ibnu Abbas RA berkata: "Maka tidak pernah datang tahun berikutnya karena Rasulullah SAW telah wafat." (HR. Muslim)

Jumhur ulama menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharram agar berbeda dengan puasanya kaum Yahudi dan Nasrani, sebagaimana telah diwasiatkan Rasulullah SAW.

Demikian penjelasan hukum berpuasa Asyura yang jatuh pada hari Jumat. Selamat menunaikan puasa Asyura, Lur!




(ams/dil)

Hide Ads