Peristiwa tragis dialami seorang siswa SMP N 2 Kota Batu. Remaja berinisial RKW (12) meninggal dunia usai dikeroyok lima temannya. Mirisnya, aksi ini dipicu hal sepele.
Korban sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu setelah mengeluh sakit usai dikeroyok. Namun, korban dinyatakan meninggal dunia pada siang harinya.
Berikut 8 Fakta Miris Siswa SMP Kota Batu Tewas Dikeroyok 5 Teman gegara Hal Sepele
1. Korban Dikeroyok Teman Sekelasnya
Saudara korban berinisial R (12) mengatakan, korban dikeroyok oleh teman-temannya sendiri pada Rabu (29/5/2024) sore. RKW menceritakan kepada R bahwa dirinya telah dipukuli teman sekelasnya.
"Jadi pulang-pulang itu bilang sakit semua habis dipukuli sama A dan teman-temannya. Saudara saya bilang dipukuli dan ditendang di bagian dada, kepala, hingga punggung," ungkapnya.
2. Korban Awalnya Tidak Cerita ke Ortu dan Keluarga
Pengakuan R, korban memang tidak menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya. Nenek korban Tutik mengatakan, awalnya tidak mengetahui cucunya dipukuli. Sebab, korban sehari-hari terlihat biasa saja dan melakukan aktivitas seperti pada umumnya.
"Anake (anaknya) itu ya masuk sekolah, Kamis (30/5/2024) kemarin, juga masih dibaan (kegiatan keagamaan) dan sepakbola. Baru Jumat pagi itu bilang ke ibunya kalau sakit kepala dan habis dipukuli," tuturnya.
3. Korban Mengeluh Sakit Bagian Kepala
Saat menceritakan kejadian kepada keluarganya, korban mengeluhkan sakit di bagian kepala karena dikeroyok sejumlah temannya. Keluarganya kemudian membawa siswa SMP kelas 1 itu ke Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu pada Jumat pagi (31/5/2024). Nahas, korban dinyatakan meninggal Jumat pukul 11.00 WIB.
"Dia mengeluh sakit kepala ke ibu dan cerita kalau habis dipukuli. Akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Hasta Brata," ujar R saat ditemui detikJatim, Jumat (31/5/2024).
4. Alasan Korban Dipukuli Temannya
R mengungkapkan, pengeroyokan itu berawal dari korban dimintai teman sekolahnya berinisial A untuk nge-print tugas. Namun, permintaan itu ditolak korban karena sudah malam. Pelaku A kemudian marah dan menantang berkelahi. Namun, tantangan ini tidak ditanggapi korban dan memblokir nomor ponsel A.
"Awalnya itu Selasa (28/5/2024) malam, teman kelasnya A itu WhatsApp ke RKW minta di-print-kan tugas PKY, tapi sama saudara saya ditolak karena sudah malam," terang R.
"Si A nggak terima sambil nyolot dan berkata kasar di WhatsApp. Sampai A nantang berkelahi, karena tidak mau menanggapinya, saudara saya nge-blok WhatsApp A," sambungnya.
Hingga keesokan harinya, korban masuk sekolah untuk mengikuti ujian seperti biasa. Sepulang sekolah korban minta diantarkan ibunya untuk belajar kelompok.
"Ternyata saat itu ketemuan sama A di dekat salah satu vila di Songgokerto. Di situ, ada A sama 4 anak lain. Jadi total sama saudara saya ada 6 anak," kata R.
"Dari lima anak itu yang mukulin cuman dua, yakni A sama L, terus satunya ambil video dan sisanya hanya diam saja. Setelah dipukuli didiamkan sebentar, terus diantar pulang cuman sampai SPBU dekat Balai Kota Among Tani dan pulang ke rumah di Kecamatan Batu," sambungnya.
Berita selengkapnya di halaman selanjutnya!
Simak Video "Video: Siswi SMP di Tangerang Dipukuli gegara Dituding Jadi Informan Polisi"
(hil/iwd)