8 Fakta Miris Siswa SMP Kota Batu Tewas Dikeroyok 5 Teman gegara Hal Sepele

8 Fakta Miris Siswa SMP Kota Batu Tewas Dikeroyok 5 Teman gegara Hal Sepele

Auliyau Rohman - detikJatim
Minggu, 02 Jun 2024 10:47 WIB
Jumpa pers Polres Kota Batu kasus siswa SMP tewas dikeroyok
Jumpa pers Polres Kota Batu kasus siswa SMP tewas dikeroyok (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Surabaya -

Peristiwa tragis dialami seorang siswa SMP N 2 Kota Batu. Remaja berinisial RKW (12) meninggal dunia usai dikeroyok lima temannya. Mirisnya, aksi ini dipicu hal sepele.

Korban sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu setelah mengeluh sakit usai dikeroyok. Namun, korban dinyatakan meninggal dunia pada siang harinya.

Berikut 8 Fakta Miris Siswa SMP Kota Batu Tewas Dikeroyok 5 Teman gegara Hal Sepele

1. Korban Dikeroyok Teman Sekelasnya

Saudara korban berinisial R (12) mengatakan, korban dikeroyok oleh teman-temannya sendiri pada Rabu (29/5/2024) sore. RKW menceritakan kepada R bahwa dirinya telah dipukuli teman sekelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi pulang-pulang itu bilang sakit semua habis dipukuli sama A dan teman-temannya. Saudara saya bilang dipukuli dan ditendang di bagian dada, kepala, hingga punggung," ungkapnya.

2. Korban Awalnya Tidak Cerita ke Ortu dan Keluarga

Pengakuan R, korban memang tidak menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya. Nenek korban Tutik mengatakan, awalnya tidak mengetahui cucunya dipukuli. Sebab, korban sehari-hari terlihat biasa saja dan melakukan aktivitas seperti pada umumnya.

ADVERTISEMENT

"Anake (anaknya) itu ya masuk sekolah, Kamis (30/5/2024) kemarin, juga masih dibaan (kegiatan keagamaan) dan sepakbola. Baru Jumat pagi itu bilang ke ibunya kalau sakit kepala dan habis dipukuli," tuturnya.

3. Korban Mengeluh Sakit Bagian Kepala

Saat menceritakan kejadian kepada keluarganya, korban mengeluhkan sakit di bagian kepala karena dikeroyok sejumlah temannya. Keluarganya kemudian membawa siswa SMP kelas 1 itu ke Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu pada Jumat pagi (31/5/2024). Nahas, korban dinyatakan meninggal Jumat pukul 11.00 WIB.

"Dia mengeluh sakit kepala ke ibu dan cerita kalau habis dipukuli. Akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Hasta Brata," ujar R saat ditemui detikJatim, Jumat (31/5/2024).

4. Alasan Korban Dipukuli Temannya

R mengungkapkan, pengeroyokan itu berawal dari korban dimintai teman sekolahnya berinisial A untuk nge-print tugas. Namun, permintaan itu ditolak korban karena sudah malam. Pelaku A kemudian marah dan menantang berkelahi. Namun, tantangan ini tidak ditanggapi korban dan memblokir nomor ponsel A.

"Awalnya itu Selasa (28/5/2024) malam, teman kelasnya A itu WhatsApp ke RKW minta di-print-kan tugas PKY, tapi sama saudara saya ditolak karena sudah malam," terang R.

"Si A nggak terima sambil nyolot dan berkata kasar di WhatsApp. Sampai A nantang berkelahi, karena tidak mau menanggapinya, saudara saya nge-blok WhatsApp A," sambungnya.

Hingga keesokan harinya, korban masuk sekolah untuk mengikuti ujian seperti biasa. Sepulang sekolah korban minta diantarkan ibunya untuk belajar kelompok.

"Ternyata saat itu ketemuan sama A di dekat salah satu vila di Songgokerto. Di situ, ada A sama 4 anak lain. Jadi total sama saudara saya ada 6 anak," kata R.

"Dari lima anak itu yang mukulin cuman dua, yakni A sama L, terus satunya ambil video dan sisanya hanya diam saja. Setelah dipukuli didiamkan sebentar, terus diantar pulang cuman sampai SPBU dekat Balai Kota Among Tani dan pulang ke rumah di Kecamatan Batu," sambungnya.

Berita selengkapnya di halaman selanjutnya!

5. Lima Anak Diamankan

Lima anak diamankan polisi untuk dimintai keterangan terkait tewasnya RKW. Mereka diduga mengeroyok dan mengetahui korban dikeroyok.

Kasat Reskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo mengatakan, kelima anak diamankan setelah pihaknya melakukan penyelidikan. Kelima anak tersebut tengah dimintai keterangan.

"Kami mengamankan lima anak yang berhadapan dengan hukum. Sekarang dimintai keterangan dan proses sampai saat ini masih berjalan," ujar Rudi.

6. Jenazah Korban Diautopsi

Rudi menambahkan, selain meminta keterangan petugas kepolisian kini tengah melakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian RKW. Proses autopsi tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan dari orang tua korban.

"Kami mendapatkan video (aksi pengeroyokan) dan masih belum mempelajari, karena hanya sepintas dan kami fokus kepada penanganan korban dan mengamankan si anaknya berhadapan dengan hukum," terang Rudi.

"Nanti secara rinci penyidik di Polres Batu yang saat ini sedang melakukan pemeriksaan akan memberikan laporan kepada kami," sambungnya.

Rudi menyampaikan, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait peristiwa tersebut. "Masih dilakukan pendalaman," singkatnya.

7. Penyebab Kematian Korban

Polisi juga telah mengungkapkan penyebab kematian korban. Hal ini didasarkan dari hasil autopsi yang dilakukan.

"Berdasarkan hasil visum korban meninggal akibat retak pada batok (tempurung) kepala bagian kiri ya sehingga terjadi pendarahan dan penggumpalan darah pada otak nah seperti itu," terang Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin.

8. Pelaku Terancam Penjara Paling Lama 15 Tahun

Kini kelima pelaku yang berinisial AS (13), MI (13), KA (13), MA (13), KB (13) terancam terjerat 80 ayat 3 junto pasal 76 huruf C undang-undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

"Ancaman hukumannya pidana dengan penjara paling lama 15 tahun," tandas Oskar.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kronologi Polisi Gorontalo Dikeroyok Oknum Satpol PP "
[Gambas:Video 20detik]
(hil/iwd)


Hide Ads