Telepon seluler Safi'i sore itu berdering. Peneleponnya adalah Idayati. Dalam percakapannya, Idayati menawari Safi'i bertemu untuk berkencan jika sedang punya uang.
Tawaran itu diiyakan Safi'i. Saat itu ia mengaku punya uang Rp 50 ribu. Gayung bersambut, Idayati pun setuju dan membuat janjian untuk bertemu di Jembatan Gambiran, Lumajang.
Sekitar 30 menit kemudian, Safi'i lalu pergi ke rumah MNR. Di sana, ia lalu mengajak pelajar SMP itu untuk mengantarkan dengan motornya ke rumah Ali untuk membicarakan garapan pekerjaannya.
Usai dari rumah Ali, Safi'i selanjutnya kembali ke rumah MNR. Ia berpamitan hendak mengajak MNR ke Kota Lumajang. Keduanya pun lantas menuju Jembatan Gambiran.
Safi'i lantas menelpon Idayati agar menunggu di Jembatan Gambiran karena sedang dalam perjalanan ke sana. Setiba di lokasi, perempuan 42 tahun itu ternyata sudah menunggu keduanya.
Saat menemui Idayati, Safi'i lalu merogoh sakunya dan memberi Rp 50 ribu seperti yang dijanjikan. Keduanya lalu berboncengan dengan motor Idayati. Sedangkan MNR membuntutinya dengan motor milik Safi'i di belakang.
Rupanya, Safi'i dan Idayati menuju kebun tebu yang berada di tepi sungai Sentono. Di sana, Safi'i lalu menggelar sarung sebagai alas. Sebelum melakukan hubungan badan, Safi'i menyuruh MNR untuk pergi membeli rokok.
Usai berhubungan badan, Idayati kemudian meminta uang Rp 1 juta kepada Safi'i. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli itu bingung dan mengaku tak punya uang sebesar itu. Namun pengakuan Safi'i itu rupanya membuat marah Idayati.
"Aku njaluk duit sak juta nek gak mbok wei, awakmu jok enak-enak pas nyang Lumajang, gendak'anku sak iki wong gede (saya minta uang satu juta kalau tidak kamu beri, jangan enak enak kamu pergi ke Lumajang karena pacar saya sekarang orang besar)," ancam Idayati ke Safi'i saat itu.
"Aku gak nduwe duit, aku mung kuli (saya tidak punya uang, saya cuma kuli)," ucap Safi'i menimpali Idayati yang masih terus marah.
Emosi, Safi'i lalu memukul wajah Idayati. Safi'i yang masih kalap lalu meraih helm dan menghantamkannya ke kepala Idayati dan menendangnya hingga tubuh Idayati tak bererak. Saat itu belum diketahui apakah Idayati tak sadarkan diri ataukah telah tewas.
Lima menit setelah menganiaya Idayati, Selanjutnya Safi'i menemui MNR yang menunggu di atas motor. Safi'i memberi tahu bahwa dirinya baru saja membunuh Idayati dan meminta tolong untuk melemparkan tubuhnya ke sungai.
(abq/iwd)