Universitas Negeri Jember (Unej) akhirnya menarik 11 mahasiswanya yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang.
Kebijakan tersebut diambil pihak kampus menyusul pencurian 2 unit sepeda motor milik mahasiswa KKN di Kantor Desa Alun-alun. Adapun Kantor Desa Alun-alun selama KKN dijadikan posko KKN mahasiswa.
Wakil Ketua Tim Kerja Hubungan Masyarakat Iim Fahmi Ilman mengatakan, pihaknya menarik mahasiswa KKN sebagai langkah bijak untuk memberikan rasa aman dan perlindungan kepada para mahasiswa yang sedang KKN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menarik mahasiswa KKN di desa Alun Alun untuk memberikan rasa aman dan perlindungan kepada mahasiswa kami," ujar Fahmi, Kamis (7/8/2025).
Dengan penarikan mahasiswa ini, kata Fahmi, program KKN dari mahasiswa yang bertugas di Desa Alun-alun, dianggap selesai. Mereka menyelesaikan tugas 15 hari lebih awal dari yang seharusnya berakhir pada 20 Agustus 2025.
"Kegiatan KKN dianggap sudah selesai dan mahasiswa kembali ke kampus," pungkas Fahmi.
Sebelumnya, kantor Desa Alun Alun Kecamatan Ranuyoso, Lumajang dibobol maling. Akibatnya, 2 unit motor milik mahasiswa yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) raib.
Aksi pencurian ini terjadi pada Rabu (6/8) dini hari. Pencuri diketahui membobol dan menggondol motor milik mahasiswa yang terparkir di dalam kantor.
Aksi pencurian ini baru diketahui saat pagi harinya. Ini setelah warga memberitahukan kepada mahasiswa yang masih tertidur.
"Aku tidur, kemudian ada tetangga yang membangunkan aku, katanya kantor desa kebobolan, dan aku lihat sepeda motor aku sudah hilang," ujar Ika Wahyu Rohmawati, salah satu mahasiswa KKN kepada detikJatim Kamis (7/8/2025).
(dpe/abq)