Sebanyak 8 ribu lembar uang palsu (upal) pecahan 100 ribu setara 808 juta Rupiah disita polisi. 11 orang diamankan diduga sindikat pembuat dan pengedar upal antarprovinsi.
Kasus peredaran uang palsu ini dibongkar Polres Kediri bersama Ditkrimsus Polda Jatim. Bermula dari laporan sebuah bank yang menemukan upal hingga Rp 4 juta.
"Langsung kami tindak lanjuti mulai 14 Oktober hingga 1 November. Kami amankan kurang lebih 11 tersangka, dari pengedar uang palsu, manajer produksi uang palsu, dan orang yang mendanai produksi uang palsu ini," kata Agung dalam konferensi pers di Polda Jatim, Kamis (3/11/2022).
Agung mengatakan 11 tersangka itu diamankan di berbagai daerah. Baik di Kediri, di Jawa Tengah, juta di Jakarta. Pengungkapan bahkan dilakukan hingga ke tempat produksi uang palsu di Cimahi, Jawa Barat.
Dalam operasi tersebut tim gabungan Polres Kediri dan Ditreskrimsus Polda Jatim berhasil mengamankan sebanyak 55 barang bukti. Baik uang palsu siap edar maupun plano, hingga mesin cetak upal yang dipakai.
Ada pun 11 tersangka yakni M (52) warga Kediri, HFR (35) warga Sulewesi, ABS (38) warga Karanganyar, DAN (44) warga Taksikmalaya, serta R (37) warga Tasikmalaya.
Selain itu W (41) warga Pekalongan, S (58) warga Bogor, S (47) warga Jateng, S (47) warga Jateng, FF (37) warga Banten, S (52) warga Jateng, dan SD (48) warga Grobogan.
Turut ditangkap di antara 11 orang yang diamankan orang yang mendanai produksi uang palsu. Pendana itu ternyata seorang oknum ASN asal Grobogan, Jawa Tengah.
Namanya Sahid (48). Ia diketahui merupakan seorang ASN yang bekerja di Pemkab Grobogan. "Betul seorang ASN di Grobogan. (Bertugas) di Pemkab (Grobogan)," kata Agung.
Ia menjelaskan bahwa Sahid mendanai pembuatan uang palsu itu untuk memperkaya koperasi yang sedang dia kelola.
"Dia mendanai itu untuk memperkaya usahanya, yaitu sebuah koperasi," kata Agung.
Sahid mendanai para tersangka lain yang berperan sebagai pencetak uang palsu di kawasan Cimahi.
Selama sebulan berproduksi, yakni sejak Maret hingga April 2022, sindikat ini telah mencetak ribuan lembar uang palsu yang sebagian telah diedarkan.
"Hasil penyelidikan peredaran (uang palsu) ini ada di wilayah Kediri. Sebagian ada beberapa wilayah di Jakarta. Kami akan koordinasi dengan Ditreskrimsus untuk uang-uang yang sudah beredar," ujar Agung.
Simak Video "Video: Pabrik Uang Palsu Terkuak dari Temuan Tas di Stasiun Tanah Abang"
(dpe/iwd)