Indonesia memiliki budaya yang beragam. Salah satunya dibuktikan dengan senjata tradisional dari masing-masing daerah.
Di Jawa Timur, ada 6 senjata tradisional yang dikenal luas. Mulai dari keris hingga buding.
1. Keris
Keris merupakan senjata tradisional Jawa Timur yang memiliki ujung lancip serta kedua sisinya tajam. Bentuk keris seringkali tidak simetris karena kedua sisinya bergelombang atau bergerigi.
Sebuah keris memiliki tiga bagian. Yakni bilah (pisau), hulu (gagang), dan warangka (sarung).
Untuk membuat keris, perajin harus melakukan serangkaian ritual seperti menyiapkan sesaji dan pemilihan waktu pembuatan. Keris dibuat dari beragam bahan mulai dari logam mulia, kayu, gading hingga emas.
Kegunaan utama dari keris adalah untuk menyerang musuh, berburu binatang, serta bertahan hidup. Oleh karena itu, bentuk keris dibuat kecil agar lebih fleksibel untuk dibawa ke mana-mana.
Keris juga digunakan sebagai aksesoris pakaian adat dan alat pusaka yang memiliki kekuatan magis. Tidak hanya ditemukan di Jawa Timur saja, namun keris juga terdapat di Jawa Tengah.
2. Celurit
Pada dasarnya, senjata tradisional ini berasal dari Suku Madura. Celurit memiliki tiga kegunaan utama, yakni sebagai senjata peperangan, perlengkapan berkebun dan bertani serta instrumen dalam upacara adat.
Bagi masyarakat Madura, celurit biasa digunakan sebagai senjata untuk carok atau duel sampai mati.
Celurit memiliki bilah yang melengkung dan mata pisau di sisi bagian dalam. Bahan yang digunakan untuk membuat celurit adalah besi-besi premium sebagai bilahnya, kayu-kayuan sebagai pegangan, dan kulit kerbau sebagai sarung dari pegangan.
Supaya celurit memiliki kekuatan sakral, perajin celurit biasanya akan berpuasa pada Bulan Maulid setiap tahunnya. Konon, jika ada orang yang mengganggu perajin selama proses pembuatan celurit berlangsung, maka orang tersebut akan mendapatkan sial.
3. Kudi
Senjata tradisional Jawa Timur yang satu ini memiliki seribu kegunaan. Oleh karena itu, mayoritas masyarakat di Jawa Timur menyebut kudi dengan istilah Gaman, yang berarti senjata serba bisa.
Kudi kerap digunakan untuk membantu pekerjaan masyarakat di pedesaan. Baik dari sektor pertanian dan perkebunan. Pekerjaan tersebut antara lain menebang pohon pisang, memisahkan kulit kayu dan memotong kayu bakar.
Kudi memiliki desain serupa pisau yang ditambah dengan setengah lingkaran pada bagian tengahnya. Panjang kudi berkisar antara 35 cm dari gagang hingga ujung tajamnya, dan lebarnya sekitar 10 cm.
Sehingga kudi terasa ringan meski digunakan untuk melakukan pekerjaan berat. Pada zaman dahulu, kudi digunakan sebagai senjata dalam pertempuran jarak dekat untuk menebas musuh yang berada di jalurnya.
Simak Video "Video Siswa SMA di Pangkep Bawa Busur-Celurit Saat Ikut Demo"
(sun/sun)