Warga Jombang Keluhkan Jalan Rusak di Tengah PBB P2 Naik Gila-gilaan

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 15 Agu 2025 15:45 WIB
Kondisi jalan di Desa Pojok Kulon Jombang (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Kebijakan Pemkab Jombang menaikkan PBB P2 gila-gilaan hingga ada yang menembus 1.202%, manfaatnya belum sepenuhnya dirasakan masyarakat. Sebab masih banyak jalan desa yang kondisinya rusak parah bertahun-tahun tak tersentuh perbaikan.

Sebagai contoh jalan penghubung Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan dengan Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang. Jalan aspal selebar 6 meter ini kondisinya rusak parah, tepatnya di di Dusun Kedunglupis, Desa Rejosopinggir.

Aspal jalan mengelupas sepanjang kurang lebih 200 meter. Beberapa titik jalan bergelombang dan berlubang. Praktis, para pengendara harus berhati-hati saat melintas.

Warga setempat Nur Salim (55) mengatakan, kerusakan jalan penghubung Kecamatan Tembelang-Peterongan ini terjadi sejak sekitar 10 tahun lalu. Jalan sepanjang 1 Km itu baru diperbaiki pemerintah separuhnya saja.

"Kemarin sudah dibangun tapi tidak diteruskan lagi, katanya nunggu biaya. Yang rusak ini masih lumayan karena sempat diuruk tanah, kalau tidak ya bergelombang, tapi tetap masih rusak," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Jumat (15/8/2025).

Kondisi jalan di Desa Rejoso Pinggir Jombang Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim

Kondisi jalan rusak sekitar 10 tahun membuat Salim kecewa kepada pemerintah. Padahal, Pemkab Jombang sudah menaikkan secara gila-gilaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) tahun 2024-2025. Ia berharap naiknya pajak juga dibarengi kualitas infrastruktur yang baik di pedesaan.

"Tidak bisa rakyat kecil pajaknya dinaikkan, ya stabil saja lah. Kalau pajaknya tinggi ya jalannya harus diperbaiki gitu. Biar anak-anak berangkat sekolah juga nyaman, apalagi kalau pas hujan itu gak enak," terangnya.

Potret serupa di Jalan Desa Pojok Kulon, Kesamben, Jombang. Jalan dengan panjang sekitar 500 meter di Dusun Sambigelar ini mengalami rusak total. Lebar jalan ini sekitar 6 meter, tapi hanya sekitar 3 meter yang diaspal.

Saat ini, kondisi aspal jalan sudah terlihat rusak parah nyaris tidak berbentuk dari ujung ke ujung. Sehingga warga harus berhati-hati agar tidak terjatuh ketika melewati jalan ini.

"Rusaknya ini sudah lama sekali, mungkin lebih dari 5 tahun tidak ada perbaikan," kata Bandi (55), warga Desa Jatiwates, Tembelang yang melintasi jalan tersebut.

Bandi mengaku sering melewati jalan ini untuk mencari rumput pakan ternak. Menurutnya, warga sekitar lebih memilih jalan memutar ketimbang melalui jalan rusak tersebut.]




(auh/hil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork